Saham

THE NEWS Kalbe Farma Raih Laba Rp 1,8 Triliun pada Semester I 2024

thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berkinerja sangat baik pada semester I 2024. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan penjualan dan laba.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikirimkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), tertanggal Minggu (4/8/2024), PT Kalbe Farma Tbk menjual Rp 16,32 miliar pada semester I 2024. Penjualan tersebut meningkat 7,5 persen dibandingkan periode yang sama lalu. tahun ‘sebelum Rp 15,17 triliun.

Beban pokok penjualan meningkat 9,5 persen menjadi Rp 9,86 miliar pada semester I 2024 dari Rp 9 miliar pada semester I 2023. Namun perseroan memiliki laba 4,7 persen pada semester I 2024 menjadi Rp 6,46 triliun. telah dicatat. Pada semester I 2024, laba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp6,17 triliun.

PT Kalbe Farma Tbk meraih pendapatan penjualan sebesar Rp3,22 triliun hingga semester I 2024 dari Rp3,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Total beban usaha turun menjadi Rp731,16 miliar pada semester I 2024 dari Rp734,58 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban penelitian dan pengembangan meningkat menjadi Rp215,61 miliar pada semester I 2024 dari Rp207,07 miliar pada semester I 2023.

PT Kalbe Farma Tbk meraup laba sebelum pajak sebesar Rp2,36 triliun, meningkat 22,06 persen dibandingkan semester I 2023 dari Rp1,93 triliun. Sejalan dengan proyek tersebut, laba pemegang saham PT Kalbe Farma Tbk saat ini meningkat 18,05 persen menjadi Rp1,8 triliun dari Rp1,52 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sesuai dengan kemajuan proyek, Perseroan mencatat laba per pemilik organisasi induk meningkat menjadi Rp38,93 dari semester I 2023 dari Rp32,87.

Laba bersih perseroan meningkat menjadi Rp23,53 triliun per 30 Juni 2024 dari Rp23,12 triliun pada Desember 2023. Total utang meningkat menjadi Rp5,02 triliun per 30 Juni 2024 dari Rp3,93 triliun per Desember 2023. Aset perseroan meningkat menjadi sebesar Rp 28,56 triliun per 30 Juni 2024 dari Rp 27,05 triliun pada Desember 2023. Perseroan menginvestasikan Rp 3,69 triliun pada semester I 2024.

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bersama Lian SGP Holding Pte Ltd (Lian SGP), anak usaha Livzon Pharmaceutical Group Inc, mendirikan perusahaan patungan bernama PT Livzon Pharma Indonesia.

Berdasarkan informasi yang diberitahukan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Selasa (30/7/2024), PT Kalbe Farma Tbk melalui anak usahanya PT Global Chemindo Megatrading (GCM) bersama Lian SGP Holding Pte Ltd (Lian SGP) , anak perusahaan Livzon Pharmaucetial Group Inc menandatangani perjanjian pemegang saham (SHA) pada 29 Juli 2024. Penandatanganan SHA ini didasarkan pada terjalinnya kemitraan.

“GCM dan Lian SGP sepakat untuk mendirikan perusahaan baru bernama PT Livzon Pharma Indonesia yang berlokasi di Jakarta Pusat,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk Maria Theresa Fabiola dalam pengumuman BEI.

Dikatakannya, perjanjian tersebut melibatkan perusahaan farmasi yang menjual produk farmasi dengan investasi awal Rp650 miliar dan investasi masing-masing 80 persen oleh Lian SGP dan 20 persen oleh GCM.

Maria mengatakan perjanjian ini diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk fokus pada produksi API dan produk farmasi lainnya untuk pasar luar negeri dengan harapan dapat digunakan di pasar lokal di masa depan.

Pada akhir perdagangan sesi I Selasa 30 Juli 2024, harga saham KLBF berada di Rp 1.560 per saham. Harga saham KLBF dibuka 10 poin ke Rp 1.570 per saham. Harga saham KLBF berada pada level tertinggi Rp 1.570 dan terendah Rp 1.540 per saham. Jumlah perdagangannya sebanyak 1.001 kali dengan volume perdagangan sebanyak 35.699 lembar saham. Nilai transaksi Rp 5,6 miliar.

 

 

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) optimistis dengan pertumbuhan penjualan dan laba bersih di tahun 2024. Hal tersebut didasari oleh fundamental perusahaan yang kuat dan memanfaatkan peluang reformasi sektor kesehatan melalui berbagai strategi bisnis.

Presiden Kalbe Farma (KLBF) Irawati Setiady mengatakan perseroan tetap berharap dapat terus tumbuh di pasar yang masih sulit. 

“Perusahaan tetap mempertahankan target tahun 2024 dengan pertumbuhan penjualan antara 6-7 persen, pertumbuhan laba di level 13-15 persen,” kata Irawati dalam konferensi pers RUPS KLBF, Kamis (16/5/2024).

CEO Kalbe Farma Kartika Setiabudy mengatakan perseroan telah merencanakan belanja modal (Capex) sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk berbagai keperluan.

“Konsumsi capex selama satu tahun ini lambat, pada tahap pertama penyerapan Capex tidak dibawah Rp 200 miliar dan akan terus berjalan. Proyek kami masih berjalan sesuai jadwal,” kata Kartika. 

Belanja modal yang direncanakan Kalbe Farma berasal dari dana internal perseroan. Dalam rapat pemegang saham tahunan (RUPST) mereka sepakat membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 1,4 triliun atau Rp 31 per saham. 

Bagian tersebut setara dengan 52 persen dari total keuntungan yang diterima pada tahun 2023 sebesar Rp 2,76 triliun. Perusahaan telah mengumumkan akan membayar dividen dalam waktu 30 hari sejak pengumuman hasil AVA. 

 

 

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan membeli kembali saham senilai Rp 1 triliun. Jumlah maksimal saham KLBF yang akan dibeli kembali adalah 625 juta lembar saham.

Sesuai informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat (5/4/2024), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan melakukan pembelian kembali saham pada 16 Mei 2024-15 Mei 2025.

“Jumlah saham yang akan ditebus sebanyak Rp 1 triliun dan total 625 juta lembar saham,” kata Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius dalam rilis berita BEI.

Perseroan akan menggunakan dana internal untuk membeli kembali saham KLBF. Perusahaan memperkirakan dampak penurunan suku bunga sekitar Rp 45 miliar. Untuk harga penebusan, Perseroan menurunkan harga penebusan menjadi Rp 1.600 per saham.

Vidjongtius mengatakan pemulihan akan dilakukan melalui transaksi BEI. Perseroan akan menggunakan jasa perantara efek.

“Pengembalian dividen diharapkan dapat memberikan kepercayaan investor terhadap nilai fundamental saham perseroan,” ujarnya.

Vidjongtius mengatakan pembelian kembali saham perseroan juga memberikan keleluasaan bagi perseroan dalam mengelola biaya jangka panjang. Pasalnya, saham ekuitas dapat dijual dengan harga lebih tinggi di kemudian hari jika perusahaan membutuhkan tambahan modal.

Pengembalian saham tersebut akan ditetapkan dalam waktu 12 bulan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui pengembalian saham tersebut dan mengacu pada pasal 9 ayat (1) POJK Nomor 29 Tahun 2023.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *