Regional

WEB NEWS Kampanye Pilkada Diminta Tidak Mengganggu Perekonomian Yogyakarta

thedesignweb.co.id, Yogyakarta – Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (SIY) meminta agar pelaksanaan kampanye Pilkada serentak 2024 tidak berdampak pada perekonomian sektor pariwisata. Diharapkan tema “Pilkada Aman untuk Penak Golek Pangan” dapat terlaksana dalam acara Pilkada yang aman dan nyaman. Polda DIY bersama Polda DIY membagikan 150.000 porsi makanan pokok, tes gratis, dan pendidikan politik bersih di halaman parkir Abu Bakar Ali Malioboro, Rabu (25/9/2024). “Ini merupakan ajakan kami kepada masyarakat untuk menjaga perekonomian sektor pariwisata dalam seluruh tahapan pilkada secara bersamaan,” kata Kapolresta DIY, Kompol Aditya Surya Dharma.

Sebagai wilayah dengan kegiatan ekonomi berbasis pariwisata dan pendidikan, warga Kota Yogyakarta dan wilayah lainnya mengandalkan lingkungan yang aman dan stabil. “Yogyakarta sebagai kota pelajar, pendidikan, budaya dan pariwisata harus kita jaga bersama,” ujarnya.

Kompol Aditya menjelaskan, acara pengabdian masyarakat ini juga sebagai upaya menenangkan suasana masyarakat di hari pertama kampanye pilkada, katanya pemilu boleh berbeda-beda tapi semua tetap bersaudara. Sebelumnya, acara serupa digelar Polda DIY bersama Polres Bantul di Stadion Sultan Agung pada Jumat (20/9/2024). Sebanyak 2.500 porsi makanan pertama dibagikan kepada masyarakat.

Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffrey Prana Vidnyana mengatakan, pengoperasian sistem pendingin tersebut bertujuan untuk mengurangi permasalahan akibat SARA, baik di masyarakat maupun di udara. “Operasi sistem pendingin mengutamakan upaya pencegahan dan perlindungan yang bermoral dan persuasif. Kita berharap pilkada sekaligus bebas konflik dan aman,” ujarnya.

Usai mengumumkan nomor urut, Polres Bantul sekaligus mengerahkan 24 personel untuk mengawal calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada 2024. Di Bantul dan Yogyakarta, Forum Politisi Muda Indonesia DIY (FPMI) mengedukasi masyarakat tentang pemilukada yang damai, anti politik uang, dan penyebaran berita bohong. “Kami mengajak masyarakat menyikapi Pilkada dengan memilih atas dasar masyarakat yang ingin bertanding, bukan menerima aturan keuangan. Tidak ingin dipisahkan. “Kami mengajak masyarakat terpadu untuk berpartisipasi dalam pilkada,” kata koordinator proyek FPMI DIY Luthfi Alfikri Kustiyo.

Selain itu, FPMI DIY meminta generasi muda menolak bias mereka dalam pilkada yang sama. Pasalnya, generasi milenial dan Gen Z adalah pemilik masa depan. Mereka diminta memilih dengan hati nurani dan penilaian yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *