Regional

Karakter Masyarakat Banyumas di Balik Logat Ngapak

Lipatan6. Konsonan yang ketat dan jelas ini adalah perbedaan utama bagi komunitas Baniumas.

Kutipan dari berbagai majalah, analisis menunjukkan bahwa pengucapan huruf konsonan dalam bahasa lebih banyak tekanan daripada dialek Javanik lainnya. Konsonan KV pada akhirnya jelas dan tegas, tidak melunakkan atau menghilangkan seperti dalam pengucapan Javanka standar.

Bentuk pertahanan ini tampaknya cocok untuk kata -kata sehari -hari. Dari endox (telur) di Ngapaku memberi tahu X murni X di akhir kata, tidak seperti pertahanan endo dalam javani standar. Selain itu, dengan matuk (nyaman) masih menjaga suara k di akhir kata.

Tekanan suara dalam bahasa lebih tinggi dari intonasi. Fitur ini membuat percakapan dalam bahasa suara ekspresif dan lebih kuat dari dialek Javanik lainnya cenderung lebih halus dan meleleh.

Suara dalam bahasa juga memiliki karakteristiknya sendiri. Surat A dikatakan secara terbuka dan panjang, menciptakan resonansi suara yang khas. Alasan ini konsisten di awal, di tengah atau akhir kata ini.

Pakar fonety mencatat keunikan pengucapan dalam bahasa aktif yang terkait dengan penggunaan garpu dan otot linguistik. Gerakan ucapan yang solid ini menciptakan suara yang lebih jelas dan dapat dengan mudah dibedakan.

Mengamati percakapan harian menunjukkan bahwa sistem penyembuhan ini tidak berubah dalam konteks sosial yang berbeda. Baik dalam situasi resmi maupun tidak resmi, karakteristik alasannya diatur oleh penutur bahasa.

Kekuatan alasan dalam bahasa tercermin dalam banyak kata berbeda yang mengandung konsonan ganda. Kata -kata seperti tema (mata) dan Krista (Feel) sedang berbicara dengan kopling yang jelas pada setiap konsonan.

Studi perbandingan menunjukkan konsistensi alasan ini pada semua orang yang berbicara bahasa Russak. Orang -orang di berbagai bidang banium dan daerah sekitarnya menunjukkan karakteristik yang sama dari alasan tersebut, meskipun ada beberapa perubahan dalam kamus.

Dokumen suara menunjukkan bahwa alasan ini terus berkurang antar generasi. Profil percakapan dari kelompok umur yang berbeda menunjukkan karakteristik fonemik yang sama.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *