Kata Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan soal Kritik Said Didu di Proyek PSN PIK 2
thedesignweb.co.id, Jakarta – Penggagas Gerakan Kesadaran Nasional (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid, merasakan kritik mantan Sekretaris BUMN Said Didu terkait proyek strategis nasional Pantai Indah Kapuk 2 (PSN PIK 2). ) dan PSN Rempang pun heboh. oleh sel-sel kelompok khalifah yang ingin merendahkan bangsa dan negara.
Oleh karena itu, Syakur meminta TNI, Polri, dan BIN mengawasi dan mengaudit secara ketat pendanaan gerakan Said Didu CS.
“Saya menduga Said Didu dan kawan-kawan juga punya kecenderungan kuat untuk menimbulkan perasaan rasisme dan sentimen. Propaganda Said Didu dan kawan-kawan juga punya kecenderungan kuat untuk menggulingkan pemerintahan Prabowo,” kata penggagas Gerakan Nasional ini. . Kesadaran (GNK) Syakur. dalam video yang beredar di media sosial, berdasarkan informasi tertulis, Selasa (24/12/2023).
Menurutnya, propaganda Saïd Didu bisa membuat investor tidak percaya, terutama asing.
“Kalau dibiarkan saja bagus, tapi kami tidak suka mendengar kebencian yang diungkapkan Said Didu dan kawan-kawan, terutama kebencian terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo,” jelas Syakur.
Yang pada akhirnya diduga bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Prabowo nantinya, kata Syakur.
Hal senada juga disampaikan pengamat politik Indonesia Development Monitoring (IDM) Dedi Rohman. Dedi menilai penegak hukum harus mulai mengusut gerak-gerik Said Didu.
“Masuk akal pula dugaan gerakan Said Didu bertujuan menggulingkan pemerintahan Prabowo dengan menghancurkan proyek-proyek strategis nasional,” ujarnya.
Nah, kalau begitu, sebaiknya pihak kehakiman dan BIN mulai mengusut gerak-gerik Said Didu dan kawan-kawan yang ke depannya bisa membahayakan keamanan negara, pungkas Dedi.
Sebelumnya, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menanggapi panggilan Polres Tangerang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada Selasa, 19 November 2024.
Somasi ini terkait laporan dugaan penyebaran hoaks menyusul kritiknya terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Saat Said Didu tiba, ia tidak sendirian melainkan didampingi pengacara dan sejumlah orang yang mengaku merupakan perwakilan warga wilayah Tangsel Utara.
“Sebagai warga negara, untuk memberikan keterangan atas laporan seseorang yang menuduh saya melakukan hal tersebut, saya tidak hafal, namun faktanya yang saya lakukan selama ini adalah membela kaum tertindas dimanapun mereka berada. adalah,” kata Didu.
Said mengatakan, apa yang dilakukannya di wilayah Tangsel tidak hanya di PSN PIK 2. Ia mengaku juga melakukannya di Indonesia, bahkan di Rempang, IKN dan lainnya.
“Tetapi saya baru pertama kali dilaporkan oleh aparat, walaupun tujuannya membela rakyat saya, tapi Insya Allah polisi akan mengungkap semua siapa yang benar dan salah,” ujarnya.
Lalu, saat ditanya apakah ada persiapan dalam pemanggilan ini, Saïd Didu mengaku belum melakukan persiapan apa pun.
Ia datang hanya untuk berpamitan, meminta izin kepada istri dan anak-anaknya. Karena keluarganya tahu apa yang dia lakukan sekarang
“Kalau masyarakat merasa tertindas, tapi tidak ada yang membela, mungkin Saïd Didu ada. Tapi kalau anggota DPR, parpol, LSM, ulama, semua partai angkat bicara, maka Saïd Didu masuk kamar, tidur, kalau tenang, rakyat tertindas, Saïd Didu keluar, itu saja,” ujarnya.