Keistimewaan HMAS Adelaide, Kapal Australia Pembawa 1.000 Orang yang Bersandar di Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Pada 19 November 2024, di Jakarta, Indonesia, HMAS Adelaide tiba, salah satu kapal Angkatan Laut Australia yang dikerahkan ke Indonesia untuk kegiatan regional utama, Indo-Pacific Initiative (IPE). Kapal berangkat dari Darwin, Australia dan mengikuti Latihan Keris Womera bersama TNI. Apa yang spesial darinya?
Kapal raksasa ini memiliki panjang 230 meter dan memiliki 12 dek, termasuk dek khusus untuk kendaraan berat dan pesawat terbang. Di dek penerbangan, HMAS Adelaide memiliki delapan titik pendaratan yang mendukung pesawat berukuran sedang dan helikopter besar seperti CH-47 Chinook.
Selain kendaraan udara, kapal ini juga dapat mengangkut kendaraan darat berat seperti tank dan buldoser. Kendaraan hanggar memiliki berbagai fungsi, termasuk pemulihan aset dan mengangkut orang sakit dan terluka. Bisa dikatakan kapasitas dek mobil ini sangat besar.
Seorang anggota Angkatan Laut Australia, yang bertugas sebagai ahli logistik di kapal tersebut, mengatakan dia melihat 64 kendaraan di atas kapal HMAS Adelaide dan deknya belum dibersihkan seluruhnya.
“Ini kedua kalinya saya mengawaki kapal ini… Saya hanya melihatnya (dek angkut) terisi penuh. Saya ingat kami punya 64 (angkutan), tapi itu pun belum kapasitas penuh,” ujarnya tanpa mau disebutkan namanya. HMAS Adelaide di Pelabuhan Tanjung Priok Terminal III.
Fungsi utama kapal ini adalah melakukan operasi amfibi dan menyalurkan bantuan kemanusiaan. Oleh karena itu, perahu ini dirancang khusus untuk manuver yang presisi. Dilengkapi dengan pendorong azimuth, HMAS Adelaide tidak bergantung pada kemudi atau baling-baling tetap dan dapat bergerak ke segala arah tanpa memutar kapal.
Meski HMAS Adelaide memiliki sistem pertahanan diri, namun persenjataan pada kapal ini belum lengkap. Oleh karena itu kapal-kapal ini biasanya ditemani oleh fregat atau kapal perusak. Ukurannya juga mengharuskan kapal tersebut berjarak 8-16 mil dari kapal lain dalam gugus tugas agar Adelaide dapat dilalui dengan aman.
Untuk misi ini, HMAS Adelaide berlabuh di Jakarta untuk mendukung HMAS Stewart.
Untuk menjaga kesehatan sekitar 1.000 awak kapal, terdapat “rumah sakit” di dalam kapal dengan unit perawatan intensif, apotek, dua ruang operasi, ruang rontgen, dan bahkan dokter gigi. Dalam misi tersebut, tenaga medis di kapal HMAS Adelaide terdiri dari 40 orang.
“Masalah kesehatan apa pun bisa datang setiap hari, dan kami menanganinya di sini,” kata Tran, seorang perawat kapal. Menurutnya, mereka mengobati berbagai gangguan kesehatan, mulai dari yang ringan hingga berat, seperti flu dan mabuk laut.
HMAS Adelaide bersama HMAS Stewart berlabuh di Indonesia selama empat hari dalam misi IPE 2024. Kegiatan dalam upaya ini mencakup berbagi pengetahuan tentang kedokteran militer, bantuan kemanusiaan, pemulihan bencana, dan gender, perdamaian, dan keamanan. Kunjungan ini dirancang untuk memperkuat kerja sama regional dan memperkuat komitmen Australia terhadap Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera.