Kejar Target Tanpa Emisi 2060, Simak Gebrakan PLN Group di Sektor EBT
thedesignweb.co.id, Jakarta PLN Indonesia Power (PLN IP) telah melakukan sejumlah terobosan untuk mewujudkan komitmennya terhadap pengembangan energi terbarukan (EBT) di Tanah Air melalui pemanfaatan tenaga surya dan air melalui proyek Hijaunesia dan Hidronesia.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat besar dan beragam sebesar 3.687 GW, namun baru dimanfaatkan 0,3% sehingga ia mengajak para pihak untuk bekerja lebih keras melalui kerja sama.
Salah satunya melalui Electric Connect 2024 yang dapat menjadi platform kerja sama global untuk mendorong penggunaan energi terbarukan.
“Saya sangat senang dengan Electricity Connect 2024, platform yang tepat untuk melakukan konsolidasi, konsolidasi, regulasi, adaptasi teknologi digital dan membangun sumber daya manusia di sektor ketenagalistrikan untuk berinvestasi dalam mendorong energi terbarukan.” Yuliot.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan PLN akan memenuhi kebutuhan 103 GB, dimana 75 GB di antaranya berbasis EBT. Inilah visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan PLN siap mendukungnya. PLN akan beralih dari pengembangan berbasis fosil ke pengembangan energi hijau dan peluangnya besar.
PLN akan merancang dan membangun ekosistem yang kondusif bagi kerja sama dan investasi, sehingga para pelaku usaha dapat membangun kerja sama berdasarkan semangat keadilan dan pembangunan bersama, sehingga misi pemerintah dapat tercapai, kata Darmawan.
Untuk mendukung pengembangan EBT di bidang ketenagalistrikan, PLN Indonesia Power juga berupaya memecah energi hijau. Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, penemuan tersebut meliputi pengembangan proyek Hijaunesia sebanyak 12 PLTS dan 1 PLTB dengan total kapasitas 1.055 MW.
Terobosan selanjutnya adalah pengembangan proyek Hidronesia berkapasitas 2.135 MW dan kapasitas panas bumi 280 MW, serta pengembangan energi panas bumi yang bekerjasama dengan perusahaan lain.
PLN Indonesia Power juga sedang membangun pembangkit panel surya terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia dengan kapasitas 1 GWP per tahun dengan TKDN 41%. Adanya fasilitas tersebut akan mendorong pengembangan PLTS.
Terobosan terbaru adalah pembangunan pabrik hidrogen ramah lingkungan pertama di Asia Tenggara dan stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia, kata Ediwn.
“PLN Indonesia Power juga mengajak mitra pembangkitan energi panas bumi untuk mengembangkan ekosistem hidrogen bawah laut,” kata Edwin.
Atas prestasi tersebut, IP PLN mendapatkan penghargaan Pengembangan Energi Terbarukan Berskala Besar Terbaik pada Electricity Connect 2024 yang diselenggarakan oleh PLN dan Ketenagalistrikan Indonesia (MKI).
“Penghargaan yang kami terima merupakan indikasi nyata kepedulian kami terhadap perkembangan EBT di Indonesia,” tutup Edwin “Untuk mencapai zero emisi pada tahun 2060.”