Kelembapan Ruangan Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Atasi dengan Cara Ini
thedesignweb.co.id, Jakarta – Siapa sangka kelembapan ruangan bisa menjadi penyebab kurang tidur di malam hari? Ya, ruangan yang terlalu lembab bisa mengganggu kenyamanan tidur. Padahal tidur nyenyak penting untuk kesehatan.
Saat ruangan sangat lembab, udara terasa berat, kering dan tidak nyaman. Coba pikirkan: tubuh harus bekerja lebih keras untuk bernapas karena udara penuh dengan uap air. Akibatnya, tubuh menjadi lebih cepat lelah dan tidur menjadi terganggu. Maka tak heran jika Anda sering terbangun tengah malam karena kepanasan. Inilah salah satu penyebab buruknya kualitas tidur.
Sebaliknya, ruangan dengan kelembapan rendah pun tak kalah mengganggunya. Udara yang sangat kering dapat mengeringkan kulit dan saluran pernafasan. Akibatnya, Anda mungkin terlalu sibuk menggaruk badan karena kulit terasa sakit atau kesulitan bernapas karena hidung kering. Semua ini bisa merusak kualitas tidur dan membuat Anda gelisah sepanjang malam.
Kelembapan lingkungan yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia, mendengkur, dan kantuk berlebihan di siang hari yang dikenal dengan istilah kantuk di siang hari berlebihan (EDS).
Hal ini terjadi karena kelembapan yang tinggi memudahkan jamur tumbuh di dalam ruangan. Jamur ini dapat mencemari udara dan menyebabkan berbagai gangguan pernafasan seperti hidung tersumbat, batuk, dada sesak, batuk, iritasi tenggorokan dan kesulitan bernafas.
Kelembaban relatif optimal untuk tidur dan aktivitas dalam ruangan lainnya masih diperdebatkan. Meskipun kelembapan ideal di kamar tidur bervariasi tergantung cuaca dan suhu, penelitian menunjukkan bahwa kelembapan relatif ideal untuk tidur adalah antara 40% dan 60%. Kisaran ini juga penting untuk mengurangi polusi internal yang dapat mengganggu tidur. Badan Perlindungan Lingkungan merekomendasikan untuk melindungi kualitas udara dengan menjaga kelembapan dalam ruangan antara 30% dan 50%.
Ada beberapa cara untuk mengatur kelembapan di kamar tidur agar tidur malam lebih nyenyak, antara lain:
1. Temukan kecepatan yang sesuai untuk AC
Pertimbangkan pengaturan lambat atau sedang untuk mode kecepatan AC. Studi menunjukkan bahwa orang cenderung tidur lebih nyenyak dan lebih lama dengan aliran udara moderat di dalam ruangan.
Sebaliknya, angin kencang akibat cuaca dapat menyebabkan gangguan tidur dan meningkatkan detak jantung akibat kecepatan tinggi dan suhu dingin.
Dehumidifier adalah alat yang mengurangi kelembapan dalam ruangan. Dengan menggunakan kipas angin, alat ini menghilangkan uap dari udara dan menyimpannya di tangki internal. Anda dapat memilih dehumidifier berukuran besar, sedang, atau kecil untuk ruangan Anda.
Salah satu yang bisa direkomendasikan adalah smart dehumidifier Notale Milzu. Produk ini dirancang khusus untuk menyerap kelembapan berlebih di dalam ruangan.
Dehumidifier ini mampu menyerap kelembapan hingga 25 liter per hari. Cocok untuk ruangan besar hingga 60 m². Ditambah lagi, Anda bisa mengontrolnya dari jarak jauh melalui aplikasi, jadi Anda hanya perlu mengontrol kelembapannya menggunakan ponsel cerdas Anda. Praktis bukan?
Jika ingin tahu lebih banyak tentang pelembab ini, kamu bisa mampir ke booth Notale di IIEP, ICE BSD Hall 9 mulai 6-8 September 2024. Brand ini juga menawarkan diskon hingga 70% dan hot sale jadi kamu bisa bikin pembelian yang ekonomis.
Keringat berlebihan sering terjadi pada malam yang lembap. Beberapa sprei dan sarung bantal ada yang terbuat dari serat yang menyerap kelembapan tubuh, seperti katun dan rayon yang berasal dari bambu. Sprei ini cenderung lebih banyak menyerap keringat dibandingkan sprei berbahan sintetis.