Crypto

Kemenangan Bersejarah Industri Kripto: Pengadilan Tolak Beri Sanksi Tornado Cash

Liputan6.com, Jakarta – Kabar menggembirakan bagi dunia cryptocurrency: Pengadilan Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk menolak sanksi yang dijatuhkan oleh Departemen Keuangan AS terhadap Tornado Cash, sebuah protokol pencampuran cryptocurrency.

Keputusan tersebut dianggap sebagai kemenangan besar bagi privasi pengguna mata uang kripto dan kebebasan teknologi, serta bukti bahwa pemerintah tidak dapat melampaui batas kekuasaan yang diizinkan oleh undang-undang.

Dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (12 Januari 2024): Tornado Cash adalah kontrak pintar sumber terbuka yang meningkatkan privasi transaksi mata uang kripto dengan menyembunyikan jejak aliran dana.

Pada bulan Agustus 2022, Departemen Keuangan AS, melalui Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC), memberikan sanksi kepada Tornado Cash, dengan tuduhan bahwa protokol tersebut terlibat dalam pencucian uang yang melibatkan lebih dari $7 miliar aset kripto, termasuk sekitar 455 juta dolar AS yang dicuri. oleh kelompok peretas yang terkait dengan Korea Utara, Lazarus Group.

Sanksi tersebut melarang warga AS berinteraksi dengan Tornado Cash untuk membatasi penggunaan protokol ini dalam aktivitas ilegal.

Namun, keputusan Fifth Circuit membatalkan sanksi tersebut, dengan mengatakan bahwa kontrak pintar Tornado Cash yang tidak dapat diubah bukanlah “properti” yang dapat dikenakan sanksi berdasarkan hukum federal. Pengadilan menyatakan bahwa teknologi tersebut, sebagai perangkat sumber terbuka, tidak dapat dimiliki oleh siapa pun dan oleh karena itu tidak dapat dikenakan tindakan pemerintah.

 

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Teliti dan analisis sebelum membeli dan menjual mata uang kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Kepala hukum Coinbase, Paul Grewal, yang juga terlibat dalam kasus ini, memuji keputusan tersebut sebagai langkah maju dalam melindungi kebebasan dan privasi di dunia cryptocurrency. Dalam pernyataannya, ia menyebut kemenangan tersebut sebagai momen bersejarah tidak hanya bagi cryptocurrency, tetapi juga bagi teknologi open source secara umum.

“Privasi menang, tindakan pemerintah yang melampaui batas tidak akan diterapkan,” ujarnya.

Grewal menekankan bahwa meskipun ada potensi penyalahgunaan teknologi ini, tindakan hukum yang terlalu berlebihan dalam membatasi teknologi kriptografi yang sah tidak dapat diterima.

Keputusan ini menyoroti perlunya regulasi yang adil dan transparan di sektor kripto yang dapat melindungi inovasi dan privasi tanpa menghambat kemajuan teknologi. Grewal juga menekankan pentingnya membedakan antara teknologi dan penyalahgunaannya oleh individu. Dia menekankan bahwa meskipun tidak ada yang ingin penjahat menggunakan protokol kripto, membatasi teknologi hanya karena sebagian kecil pengguna terlibat dalam kejahatan bukanlah solusi yang sah secara hukum.

 

Keputusan ini menunjukkan batas kekuasaan pemerintah dalam mengatur dan mengendalikan teknologi kripto. Hal ini membuka pintu untuk menetapkan aturan yang lebih jelas dan proporsional untuk memungkinkan industri kripto tumbuh dengan sehat sekaligus melindungi hak pengguna dan inovasi.

Coinbase, yang memimpin perjuangan melawan sanksi, telah menyatakan komitmennya untuk terus memperjuangkan aturan yang mendukung privasi dan pengembangan teknologi yang aman dan terbuka.

Dalam konteks ini, keputusan Fifth Circuit merupakan kemenangan tidak hanya untuk privasi, tetapi juga untuk seluruh ekosistem kripto karena terus mencari keseimbangan antara inovasi, regulasi, dan kebebasan digital.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *