Kemenangan Dramatis Warnai Kehadiran Juara Baru di MSC 2024 Yogyakarta Series 2
thedesignweb.co.id, Jakarta MilkLife Football Challenge – Final Sepak Bola Wanita Seri 2 Yogyakarta 2024 di Stadion Tridad Slameni, Minggu (27 Oktober 2024) berlangsung sengit dan menegangkan. Atas inisiatif Bakti Sport Djarum Foundation dan MilkLife, lahirlah juara baru di turnamen ini di berbagai momen menegangkan.
Pada kategori KU 12, MIS Al Islamiyah Grojogan menjadi juara setelah meraih kemenangan dramatis atas juara seri pertama SDN 2 Wonoharjo. Sedangkan SD Muhammadiyah Sapen tampil sebagai juara pada kategori KU 10 setelah mengalahkan SD Muhammadiyah Sokonandi 2.
Pada KU 12, gelar juara yang diperebutkan MIS Al Islamiyah Grojogan dan SDN 2 Wonoharjo harus ditentukan melalui adu penalti. Sejak awal, kedua tim bermain dengan tempo tinggi hingga menembus pertahanan lawan. Namun gol baru tercipta menjelang turun minum ketika pemain SDN 2 Talitha Afra Arkhana melepaskan tembakan berbahaya dari jarak dekat yang tak mampu diantisipasi kiper Azeline Aisi Khumaira Varsito.
Memasuki babak kedua dengan skor 1-0, SDN 2 Wonoharjo bermain lebih percaya diri. Hanya butuh waktu 5 menit bagi mereka untuk mengubah skor menjadi 2-0 ketika pergerakan individu yang bagus dari Khanza Eliani Pramudita terbukti terlalu sulit untuk dihentikan. Ia menerobos melewati dua pemain bertahan MIS Al Islamiyah Grojogan dan melepaskan tembakan ke arah sudut gawang Azeline.
Dalam situasi terpuruk, MIS Al Islamiyah Grojogan mencoba bangkit dengan serangan lebih agresif. Upaya terbaik mereka membuahkan hasil ketika pemain SDN 2 Wonohargo melakukan handball pada menit ke-25, sehingga misinya tercapai.
Alih-alih mempertahankan keunggulan 2-1 hingga sisa babak kedua, Talita Afra Arkhana dkk. Sebaliknya dia kembali melakukan kesalahan fatal di kotak penalti. Berawal dari situasi lemparan ke dalam, Alfina Harumi Fatusuna mencatatkan skor di papan tulis semenit jelang babak kedua berakhir.
Skor 2-2 pada menit 2×15 memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti. Cederanya kiper SDN 2 Vonoharjo saat adu penalti menjadi keuntungan besar bagi MIS Al Islamiyah Grojogan. Eka Anisa Putri yang tampil sebagai algojo pamungkas mencetak gol penentu timnya di kategori MSC – Yogyakarta Seri 2 2024, 7 vs 7.
MIS Al Islamiyah Grojogan menjadi juara baru yang meraih kesuksesan berkat kerja keras dan kekompakan tim selama bertanding di lapangan. “Saya senang bisa membantu sekolah menjadi juara, apalagi kami mengalahkan pemenang seri pertama dan saya mencetak gol. Kemenangan ini juga saya persembahkan kepada orang tua, sekolah, dan pelatih yang telah mendukung tim hingga kita menjadi juara, kata Sari Rahmavati.
Sementara di kategori KU 10, SD Muhammadiyah Sapen memberikan kejutan sejak babak semifinal, membalas kekalahannya dari SDN Ungaran 1 B di MSC – Yogyakarta Seri 1 2024. Mengalahkan juara Seri 1 dalam 4 game terdekat langsung menambah kepercayaan diri Shima. Putri Larasat dkk. Saat bermain di pertandingan final melawan SD Muhammadiyah Sokonandi 2.
Meski menjadi tim peringkat atas di final, SD Muhammadiyah Sapen tetap bermain hati-hati sejak awal pertandingan. SD Muhammadiyah Sokonandi juga melakukan blok dengan baik sehingga membuat pertandingan berjalan sulit di babak pertama dan tidak banyak menciptakan peluang. Usai mencetak satu poin di babak pertama, SD Muhammadiyah Sapen langsung menunjukkan tajinya di 15 menit kedua. Baru tiga menit pertandingan berjalan, tendangan jarak jauh Shima berhasil menaklukkan Shakila Nada di gawang Yasmina untuk menjadikan skor 1-0.
SD Muhammadiyah Sokonandi yang terbelakang tampak menyerang lebih bertenaga dan menciptakan lebih banyak peluang. Salah satunya diciptakan Alrinsia Najwa Vikasono saat melepaskan tembakan dari lini tengah dan gagal diblok kiper Yafina Alizta Ufaira, namun bola masih melambung tipis membentur tiang.
SD Muhammadiyah Sapen berkali-kali dipaksa bermain bertahan, namun masih mampu melakukan serangan balik. Rencana permainan ini justru kembali mengubah papan skor mereka pada menit ke-30.
“Saya tidak menyangka akhirnya bisa menjadi juara setelah mencapai babak semifinal di seri pertama. Saya sangat bangga karena di final saya juga mencetak 2 gol untuk kemenangan tim. Kemenangan ini juga membuktikan kepada orang tua saya bahwa saya ingin mewujudkan impian saya menjadi pesepakbola profesional, meski ibu saya juga menyarankan agar saya menjadi pengusaha di masa depan.
Sari Rahmawati dan Shima Putri Larasat menjadi dua dari sekian banyak nama yang dibina tim pencari bakat karena bakatnya yang luar biasa selama ajang MSC Series 2 Yogyakarta. Evaluasi tim oleh pencari bakat fokus pada penguasaan teknik dasar sepak bola, kekuatan fisik, postur tubuh, ketangkasan, percaya diri, semangat tim, ketahanan dan pantang menyerah.
Tak hanya memantau bakat para kontestan, tim pencari bakat juga merekrut pemain-pemain berbakat untuk mengikuti MilkLife Extra Training. Program pelatihan khusus yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sepak bola ini dipimpin oleh pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge Timo Schuenemann, yang telah memegang lisensi kepelatihan UEFA Kelas A di Jerman sejak tahun 2007, sedangkan 28 siswa di Yogyakarta mengikuti program pelatihan tambahan MilkLife dari Seri 1 dan Seri 2 .
“Pada angkatan pertama, kami sangat sulit mencari gadis-gadis berkualitas, karena jumlah pesertanya tidak banyak. Namun karena tingginya partisipasi pada Seri 2, jumlah siswi berkualitas pun bertambah. Pelatih Timo berkata: “Ini membuktikan bahwa kami dapat menemukan pemain spesial.
Setelah mendapat pelatihan tambahan dari MilkLife, para peserta membentuk tim terbaik untuk bertanding di ajang MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU 12 di Supersoccer Arena Kudus pada awal tahun 2025. Mereka akan menghadapi tim lain dari kota yang menjadi tuan rumah MilkLife Soccer Challenge, seperti Kudus. ,Jakarta,Tangerang,Bandung,Semarang,Solo dan Surabaya.
“Dengan lahirnya banyak bintang baru dari Seri 2 di Yogyakarta, saya optimistis persaingan delapan kota turnamen Kudus All Stars akan semakin seru,” kata Timo.