Kemendag Pede Neraca Perdagangan RI Surplus hingga Akhir 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis neraca perdagangan Indonesia akan tetap surplus hingga akhir tahun 2024. Hal ini tercermin dari capaian pertumbuhan ekspor yang positif sepanjang tahun 2024.
“Jadi kami optimis, kami optimis di akhir tahun 2024 target surplus perdagangan masih tercapai dan masih ada peningkatan ekspor,” kata Kepala Badan Kebijakan Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi. dalam acara Bincang Dagang Gambir, di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Fajarini menilai capaian pertumbuhan ekspor yang positif pada Oktober dan secara kumulatif hingga Oktober 2024 menandakan Indonesia masih berada pada jalur untuk mencapai target surplus neraca perdagangan.
Bahkan di tengah tantangan perekonomian global, Indonesia menunjukkan kinerja ekspor yang cukup positif pada tahun 2024. Berdasarkan data terakhir yang dirilis pada 24 Oktober 2024, ekspor Indonesia meningkat sebesar 1,3% dibandingkan periode sebelumnya.
Meskipun perkembangan ekonomi global mengalami fluktuasi, angka tersebut menunjukkan keyakinan yang besar terhadap target pertumbuhan ekspor Indonesia pada akhir tahun 2024.
“Dipublikasikan kemarin 24 Oktober, ekspor kita naik 1,3 persen,” ujarnya.
Kemudian jika dilihat secara kumulatif Januari-Oktober 2024, ekspor Indonesia meningkat sebesar 1,33 persen. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang stabil meski sedikit menurun dibandingkan periode sebelumnya, dimana kumulatif ekspor Indonesia hanya meningkat sebesar 0,3 persen.
“Tetapi pertumbuhan ekspor kumulatif Januari-Oktober sebesar 1 persen, masih cukup baik dibandingkan bulan sebelumnya yang kumulatif ekspor kita tumbuh 0,3 persen,” ujarnya.
Pertumbuhan yang stabil tersebut mencerminkan keberhasilan sektor ekspor dalam menghadapi tantangan global dan memberikan jaminan bahwa surplus perdagangan Indonesia akan tetap terjaga hingga akhir tahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2024 mencapai $24,41 miliar, meningkat 10,69 persen dibandingkan ekspor September 2024.
Sedangkan dibandingkan Oktober 2023, nilai ekspor meningkat 10,25 persen.
Pj Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, ekspor nonmigas pada Oktober 2024 mencapai US$23,07 miliar, meningkat 10,35 persen per tahun dibandingkan September 2024 dan meningkat 11,04 persen dibandingkan September 2024 ekspor nonmigas. dan ekspor gas. pada bulan Oktober 2023.
“Secara total, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2024 mencapai $217,24 miliar, meningkat 1,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” ujarnya saat konferensi pers, Jumat (15/11/2024).
Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai $204,21 miliar juga meningkat sebesar 1,48 persen.
Di antara sepuluh produk dengan nilai ekspor tertinggi di luar migas pada Oktober 2024, sebagian besar produk mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar adalah lemak dan minyak hewani atau nabati sebesar 1 $046,5 juta (52,67%).
Yang mengalami penurunan adalah logam mulia dan perhiasan atau batu mulia sebesar $102,0 juta (14,46 persen).
Secara sektoral, ekspor nonmigas industri pengolahan pada bulan Januari sampai Oktober 2024 meningkat sebesar 3,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023, serta ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan meningkat sebesar 23,78 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan meningkat sebesar 23,78 persen. produk. dan produk lainnya turun 8,65 persen.
Ekspor nonmigas Oktober 2024 terbesar adalah ke Tiongkok sebesar $5,66 miliar, disusul Amerika Serikat sebesar $2,34 miliar, dan India sebesar $2,02 miliar, kontribusi ketiganya mencapai 43,49%.
Sementara itu, ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa dari 27 negara masing-masing berjumlah $4,32 miliar dan $1,59 miliar.