Kemenkes: Belum Ditemukan Kasus Mpox Clade 1b di Indonesia hingga Hari Ini
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memastikan tidak ditemukan kasus Mpox clade 1b di Indonesia hingga Kamis, 29 Agustus 2024.
“Belum ditemukan kasus kelas 1b di Indonesia,” kata Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Dr. Yudhi Pramono untuk Kesehatan thedesignweb.co.id, Kamis (29/8/2024).
Yudhi juga menjelaskan tentang pencegahan masuknya Mpox khususnya clade 1b ke Indonesia. Menurutnya, Kemenkes terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi Mpox.
Bapak Yuhi menjelaskan: “Meningkatkan pengawasan di titik masuk di negara dan wilayah, membangun dan memperluas kemampuan laboratorium untuk pengujian dan deteksi genetik menyeluruh (WGS), pengembangan obat dan implementasi vaksin untuk ‘kelompok berisiko tinggi'”.
Imunisasi mandiri diprioritaskan kepada: petugas kesehatan dan petugas laboratorium yang merawat pasien Mpox; Kelompok utama seperti pasien gay, lesbian, biseksual atau transgender (Mpox) dalam 2 minggu terakhir.
Sementara pelacakan kasus aktif atau active case search dilakukan salah satunya melalui pos pemeriksaan di entry point.
Salah satunya dengan penerapan SatuSehat Health Pass bagi pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia. Yudhi menjelaskan, “Kami akan meningkatkan pengawasan Mpox di wilayah tersebut dan menerapkan pemantauan kontak jika kasus yang dikonfirmasi benar.
Yudhi membenarkan hingga 29 Agustus 2024, kasus Mpox sudah tidak ada lagi.
Hingga saat ini (Kamis, 29 Juni 2024) belum ada (penambahan kasus Mpox di Indonesia), kata Yudhi.
Dengan demikian, angka Mpox masih mengacu pada laporan 17 Agustus 2024 yakni 88 kasus.
Antara tahun 2022 hingga 2024, jika melihat tren mingguan, periode kasus Mpox terbanyak terjadi pada Oktober 2023.
Dari 88 kasus terkonfirmasi, rinciannya tersebar di: DKI Jakarta sebanyak 59 kasus terkonfirmasi; Jawa Barat 13 kasus tertentu; Banten 9 Konfirmasi; Spesifikasi Jawa Timur 3; Daerah Khusus Yogyakarta 3 Konfirmasi; Dan Riau 1 membenarkan adanya kasus Mpox.
Menurut ahli epidemiologi Yudhi Dicky Budiman, sejauh ini kasus Mpox yang dilaporkan pemerintah Indonesia masih disebabkan oleh clade 2b. Klad ini akan menjadi darurat kesehatan global pada tahun 2022 hingga 2023.
Clade 2b memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah dibandingkan clade 1b yang saat ini dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Agustus 2024.
Clade 1b merupakan penyebab tingginya tingkat dan keparahan penyakit, khususnya di Kongo, Afrika.
“Jadi sangat berbeda dengan yang diberitakan di Indonesia. Yang perlu diketahui adalah Mpox yang disebabkan oleh clade 1b tidak terdeteksi, tidak dilaporkan dari Indonesia, namun bukan berarti Indonesia aman. “Tetap kita jaga dan pastikan tidak masuk ke Indonesia,” kata Dicky melalui pesan suara yang dikutip Kamis, 29 Agustus 2024.
Untuk memastikan hal ini, diperlukan restart Dicky, deteksi aktif, dan peningkatan pengawasan. Diagnosis dan pengobatan Mpox penting karena jika tidak diobati, potensi perubahannya tinggi.
“Tidak terkendali tentu saja potensinya lebih besar, meskipun DNA cenderung lebih lambat berubah dibandingkan virus RNA seperti virus corona,” jelas Dicky. dikhawatirkan.”