Kemenkes RI Perketat Gerbang Masuk, Mencegah Virus Mpox Varian Ganas Menyusup ke Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) turut aktif dengan memperkuat program screening bagi orang asing (WNA) yang masuk ke Indonesia. Tindakan ini diambil untuk mencegah masuknya virus Mpox, terutama di tengah kekhawatiran peningkatan kasus global. Inspeksi Kritis di Pintu Masuk Lahan
Kementerian Kesehatan telah memperkuat pengawasan di seluruh titik masuk ke Tanah Air, termasuk bandara dan pelabuhan. Orang asing yang datang ke Indonesia, terutama yang datang sebagai tamu undangan pemerintah, wajib mengisi kuesioner kesehatan.
Kuesioner mencakup pertanyaan tentang riwayat kesehatan, kegiatan sosial, dan tujuan perjalanan terkini. Data yang muncul dari pertanyaan ini penting untuk membantu pemerintah merencanakan risiko dan menentukan tindakan pencegahan yang tepat.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Yudhi Pramono menjelaskan, anggapan masa inkubasi virus Mpox bisa mencapai 34 hari patut dikaji secara matang.
Orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala selama lebih dari sebulan, jadi berhati-hatilah di mana pun Anda memasuki negara tersebut.
Yudhi juga menyoroti peningkatan kasus Mpox yang terjadi di negara-negara Afrika, terutama yang disebabkan oleh clade 1b. Virus Mpox clade 1b diketahui lebih ganas dan mematikan dibandingkan virus clade 2b yang lebih umum terjadi.
Dan di Afrika, varian clade 1b paling banyak menular melalui hubungan seksual, kata Yudhi dalam konferensi pers yang digelar secara online, Minggu, 18 Agustus 2024 malam.
Dalam konteks internasional, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan global.
Meski WHO belum merekomendasikan larangan perjalanan internasional, Kementerian Kesehatan India tetap berupaya mencegahnya dengan memperkuat pemeriksaan di perbatasan, kata Antara, Senin, 19 Agustus 2024.
Tindakan ini penting untuk mencegah masuknya virus Mpox ke Indonesia, terutama dari negara yang tingkat penularannya tinggi.
Meski kasus Mpox di Indonesia menunjukkan penurunan dibandingkan tahun lalu, namun Kementerian Kesehatan tetap waspada. Data menunjukkan, pada Januari hingga Agustus 2024, terdapat 14 kasus terkonfirmasi Mpox di Indonesia, dan 74 kasus diduga parah.
Yudhi Pramono mengatakan, seluruh kasus yang ditemukan di Indonesia berasal dari kelas 2b, yang merupakan kasus yang lebih jarang terjadi. Namun, kita harus selalu waspada untuk menghindari fase 1b.
Dengan langkah yang diambil, Kementerian Kesehatan yakin Indonesia akan menghadapi ancaman virus Mpox.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memeriksakan diri secara rutin jika mengalami gejala mirip Mpox, seperti ruam, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Melalui kerja sama pemerintah dan masyarakat, Indonesia dapat mengurangi risiko penyebaran virus Mpox dan menjaga kesehatan masyarakat.