Kenali Gejala Kanker Tulang, Jangan Sampai Terlambat
thedesignweb.co.id, Jakarta Penyakit tulang jarang terjadi tetapi bisa menjadi serius jika tidak diobati. Tindakan deteksi dini dinilai penting dalam pengobatan kanker tulang.
Dokter Spesialis Ortopedi dan Konsultan Traumatologi Onkologi Muhamad Wahyudi menjelaskan, dengan adanya gejala,, Obat yang tersedia, dan yang tersedia, pasien dapat mengambil langkah -langkah yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri.
“Kanker tulang bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda, namun seringkali sulit dideteksi pada tahap awal,” kata Wahyudi.
Gejala kanker tulang yang paling umum adalah nyeri pada tulang dan persendian, yang mungkin memburuk pada malam hari atau saat berolahraga.
Gejala lainnya termasuk pembengkakan dan kemerahan pada tulang yang terkena, sehingga sulit bergerak jika pembengkakan berada dekat dengan sendi. Kemudian benjolan terlihat jelas pada tulang, tulang lemah dan mudah patah namun jarang patah, tidak jelas penyebabnya dan sedikit nyeri.
Bisa juga disertai rasa kaku atau nyeri pada tulang, panas badan, penurunan berat badan secara tiba-tiba, hilangnya sensasi pada anggota tubuh yang terkena, gangguan gerak seperti timpang, berhitung, berdenging, dan lain-lain, kata seorang dokter praktik. di hektar. RSUD BSD.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, terutama jika Anda mengalami nyeri tulang terus-menerus, bahkan saat istirahat atau malam hari, segera konsultasikan ke dokter. Pasalnya, nyeri tulang kronis bisa menjadi pertanda adanya masalah serius seperti kanker tulang.
“Jika pasien mencurigai adanya tanda atau gejala yang mengarah pada kanker tulang, dokter akan meninjau seluruh riwayat kesehatan untuk mengetahui gejalanya lebih lanjut,” kata Wahyudi.
Pemeriksaan fisik dapat memberikan informasi mengenai suatu penyakit. Misalnya, seorang dokter mungkin memperhatikan atau mengalami berat badan yang berbeda.
Setelah pemeriksaan, jika dokter mencurigai adanya kanker tulang atau kelainan tulang lainnya, pemeriksaan akan diulangi.
“Akan diuji dengan rontgen, CT-scan, Bone Scan, atau scan internal tulang menggunakan pelacak radioaktif untuk mengetahui tingkat kanker tulang,” ujarnya.
Bisa dilakukan dengan MRI, PET Scan, Biopsi yang merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti apakah terdapat kanker pada tulang. Selama biopsi, dokter akan memasukkan jarum panjang dan tipis ke bagian tulang lain untuk mengambil sedikit sumsum tulang.
“Sampel jaringan tersebut kemudian akan diuji oleh ahli patologi di laboratorium untuk mengetahui ada atau tidaknya sel kanker. Jika ditemukan kanker, dokter dapat memeriksa kembali sampel tersebut untuk mengetahui jenis kanker tulangnya,” ujarnya.
Wahyudi juga menjelaskan pengobatan kanker tulang ditentukan berdasarkan jenis kanker, stadium, dan status kesehatan.
Beberapa pilihan pengobatan dapat direkomendasikan, mulai dari pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, imunoterapi, dan lain-lain.
“Pengobatan kanker tulang merupakan kombinasi cara-cara di atas, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien,” ujarnya.
Sebelum terlambat, Wahyudi juga menjelaskan agar masyarakat fokus pada kesehatan tulang dalam kesehariannya. Karena menjaga kesehatan tulang merupakan aset jangka panjang bagi kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Mulailah dengan mengonsumsi makanan bergizi, pastikan mengonsumsi makanan kaya kalsium, vitamin D, dan protein yang penting untuk kesehatan tulang. Kemudian, memulai olahraga teratur, terutama olahraga sedang dan berat, dapat membantu memperkuat tulang dan tulang Anda. mengurangi risiko osteoporosis,” ujarnya.
Hindari merokok dan minum alkohol. Merokok dan minum alkohol secara berlebihan dapat menurunkan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko kanker tulang.
Kemudian, lindungi diri Anda dari cedera, hindari aktivitas yang menimbulkan nyeri atau cedera pada tulang, dan gunakan alat pelindung diri saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang menyebabkan cedera.
Terakhir, perhatikan kesehatan Anda. Pasalnya, deteksi dini kanker tulang tidak hanya penting dalam menentukan pengobatan, tetapi juga menentukan bagaimana masyarakat dapat mengubah gaya hidupnya untuk menjaga kesehatan tulang secara keseluruhan.