Crypto

Kepemilikan ETF Bitcoin Morgan Stanley Melonjak Jadi USD 272,1 Juta, Ini Pemicunya

thedesignweb.co.id, Jakarta Raksasa Wall Street Morgan Stanley telah meningkatkan eksposurnya terhadap Bitcoin secara signifikan, dengan kepemilikan ETF Bitcoinnya kini melebihi USD 272,1 juta.

Sudah lebih dari dua bulan sejak raksasa investasi ini mulai menawarkan kliennya paparan langsung terhadap Bitcoin melalui ETF.

Saat ini kepemilikan tersebut mewakili 0,02% dari total aset kelolaan perseroan senilai USD 1,2 triliun. Morgan Stanley mendorong manajer investasi untuk berinvestasi di saham pertambangan Bitcoin. Investasi Morgan Stanley

Baru-baru ini, Morgan Stanley memberdayakan ribuan penasihat keuangannya untuk menawarkan kesempatan kepada klien yang memenuhi syarat untuk berinvestasi di ETF Bitcoin.

Hal ini menyusul persetujuan SEC terhadap posisi ETF Bitcoin awal tahun ini, yang membuat lembaga keuangan dengan cepat memanfaatkan meningkatnya permintaan untuk investasi mata uang kripto. Akibatnya, aliran ETF Bitcoin melebihi ekspektasi.

Melansir Cryptopolitan News, Minggu (20/10/2024), kepala riset global perusahaan tersebut baru-baru ini menyoroti saham pertambangan Bitcoin sebagai jalur investasi baru bagi CIO. Investasi ini dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka panjang yang terkait dengan inovasi sumber energi, mulai dari gas alam hingga tenaga nuklir.

 

Kepala penelitian aset digital VanEck, Mathew Sigel, membagikan hal ini di media sosial pada 14 Oktober.

Saran tersebut, yang merupakan bagian dari pengarahan baru-baru ini yang diberikan kepada CIO dari perusahaan manajemen aset utama, menyoroti bagaimana peraturan di masa depan yang mengharuskan pusat data menambah lebih banyak listrik dapat meningkatkan permintaan pada sektor padat energi seperti penambangan Bitcoin.

Selain itu, terdapat kemungkinan untuk memperluas peraturan serupa ke wilayah lain, yang akan meningkatkan peluang investasi baru di industri tenaga nuklir dan gas alam. Sementara itu, lembaga keuangan lain juga optimis terhadap cryptocurrency.

JPMorgan, misalnya, memperkirakan pertumbuhan yang kuat dalam Bitcoin dan stablecoin pada tahun 2025, mengutip kemungkinan perubahan peraturan dan faktor geografis sebagai pendorongnya. Para analis bahkan memperkirakan bahwa kepresidenan Donald Trump dapat menyebabkan peningkatan permintaan Bitcoin, karena investor berusaha melindungi diri mereka dari jatuhnya nilai mata uang.

Analis JPMorgan menunjukkan bahwa sebagian besar likuidator terkait dengan kebangkitan Mt. Gox dan Genesis serta penjualan Bitcoin oleh pemerintah Jerman sebenarnya telah berakhir. Perkembangan ini, seiring dengan meningkatnya minat institusi, menunjukkan prospek yang baik untuk pasar mata uang kripto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *