Ketua DPR RI Puan Maharani Soroti Kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 dan Mitigasi Bencana
Liputan6.com, Jakarta – Ketua DPRI Puan Maharani meminta perhatian atas kecelakaan di Tol Sepalarang KM 92 yang terjadi pada Senin sore, 11 November 2024 yang melibatkan 21 kendaraan.
Meski diduga kesalahan manusia yang dilakukan pengemudi truk Trenton yang menjadi pemicu rangkaian kecelakaan tersebut, namun diketahui bahwa di lokasi kecelakaan terjadi hujan dan jalanan kering.
Akibat kecelakaan tersebut, satu orang meninggal dunia dan tiga orang luka berat. Yang terakhir menyatakan belasungkawa atas kecelakaan itu.
“Kami menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan yang sebesar-besarnya kepada para korban kecelakaan kemarin di Tol Sepularang KM 92,” kata Pawan dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
Pawan mengingatkan pemerintah untuk lebih meningkatkan program mitigasi bencana, termasuk infrastruktur jalan. Selain itu, ia mengatakan Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) telah memastikan adanya fenomena La Niña di Indonesia.
“Penting bagi pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi tantangan alam yang tidak pasti ini,” kata Pawan Maharani.
“Pemerintah juga harus memperkuat sistem peringatan dini sebagai salah satu prioritas utamanya, terutama di daerah rawan bencana. Sistem peringatan dini yang akurat akan membantu warga bersiap dan membantu memprediksi keadaan darurat akibat cuaca ekstrem,” lanjutnya.
Ketua RIDPR Pawan lebih lanjut menekankan perlunya peningkatan penggunaan teknologi modern dan kolaborasi antara BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait lainnya untuk memaksimalkan mitigasi bencana
Selain itu, pemerintah diminta lebih responsif dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
“Perlu diprioritaskan bagi masyarakat di daerah bencana untuk memiliki akses terhadap sistem peringatan dini untuk memprediksi potensi bencana,” kata Pawan.
Selain itu, Pawan meminta pemerintah menggalakkan edukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana.
“Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat memang akan membantu dalam mengurangi jumlah kematian saat terjadi bencana,” tutupnya.
Sebelumnya, Tol Sepolaring selalu punya cerita tersendiri. Salah satu ceritanya adalah tentang kecelakaan yang sering terjadi di jalan tol penghubung Jakarta-Bandung. Ada banyak daerah yang melawan arah angin, yang mungkin menjadi alasannya.
Pada Senin sore, 11 November 2024, kisah kembali terulang. Kali ini, ada 17 kendaraan yang melakukan perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Lokasi kejadian berada di dekat Jalur B KM 92 yang masuk wilayah Kecamatan Soktani, Kabupaten Purwakarta.
Kasus kecelakaan jalan tol sepolaring sudah menjadi permasalahan serius bagi semua pihak. Mungkin hingga saat ini jalan raya masih menjadi ancaman yang mengerikan bagi pengguna jalan raya. Apalagi jika melihat angka kecelakaan di jalan ini.
Tak seperti biasanya, banyak pihak yang mengaitkan kecelakaan yang terjadi di jalur ini dengan hal-hal mistis. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa kecelakaan itu terjadi karena kesalahan manusia.
Ini karena kesalahan manusia. Ingatlah bahwa saat berkendara di jalan tol, pengemudi selalu ingin lebih cepat. Sebaliknya, kendaraan mereka tidak dapat memprediksi kecepatan kendaraannya.
Kengerian Tol Cipularang rupanya bukan satu-satunya yang meresahkan masyarakat. Namun hal ini juga membuat polisi khawatir di kawasan ini. Selain itu, hasil pemetaan jalan raya menunjukkan banyak titik yang rawan kecelakaan.
Satlantas KBO Polres Purwakarta, IPTU Jamal Nasir pun tak membantah. Dari hasil peta garis diketahui terdapat kawasan rawan kecelakaan (black spot) di Tol Kapolaring.
“Ada sekitar 10 kilometer di Cipularang yang tergolong rawan kecelakaan. Khususnya KM 97 hingga KM 88, Bandung hingga Jakarta dan sebaliknya,” kata Jamal saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (11/12/2024).
Pengendara diimbau untuk selalu berhati-hati
Menurut Jamal, hasil peta ini mencerminkan tingkat keparahan kecelakaan yang sering terjadi di lokasi tersebut. Termasuk rangkaian kecelakaan yang terjadi kemarin, tempat ini rawan kecelakaan.
“Kondisi jalan berbahaya ini cukup berbahaya. Salah satunya deepfighting dan deep climbing,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau seluruh pengguna jalan untuk berhati-hati saat berkendara di jalan tersebut. Selain layak pakai, kendaraan bekas juga harus dalam kondisi prima.
Ikuti peraturan rambu lalu lintas yang berlaku. Hati-hati dalam berkendara, apalagi jika cuaca sedang hujan. Periksa kendaraan sebelum berangkat untuk mengurangi timbulnya kejadian yang tidak diinginkan, tutupnya.