KIM Plus Enggan Ambil Pusing Jika Anies Mau Merapat ke PDIP
thedesignweb.co.id, Jakarta – Usai Pilkada DKI 2024, Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus pendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono memutuskan tidak melanjutkan perselisihan hasil di Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut Politisi Partai Solidaritas Indonesia Cheryl Tanzil, kini KIM plus akan mengikuti seluruh rangkaian Pilkada hingga keputusan KPU Jakarta sesuai koridor hukum.
“KIM patuh terhadap undang-undang dan mekanisme hukum, sehingga otomatis kita patuh pada keputusan KPU atas keputusan Pilkada,” kata Sherrill melalui pesan singkat kepada thedesignweb.co.id, Selasa (17/12/2024).
Soal konstelasi peta politik Jakarta ke depan, Cheryl menilai jika KIM menang dan kalah, maka politik akan cair. Artinya, pasangan calon yang mengalahkan Pram-Rano sudah “berkuasa”, mereka tak mau khawatir ketika Anies Baswedan sebagai kelompok pendukung keduanya juga mengambil peran sebagai cara untuk mempertahankan popularitas mereka di Pilkada. pemilihan presiden 2029.
Soal kemungkinan Pak Anies, pemilu masih 5 tahun lagi. Masih terlalu dini untuk menebaknya. “Dinamika politik bisa berubah-ubah,” kata Sherrill.
Sherrill menambahkan, dirinya juga tidak berspekulasi mengenai hubungan Anies dan PDIP pasca lengsernya Jokowi dan keluarga secara resmi.
Soal koalisi Pak Anies dengan PDIP, mungkin bisa ditanyakan ke Presiden PDIP, ujarnya.
Diketahui, peta politik internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai berubah. Hal ini menandai pencopotan resmi keanggotaan Joko Widodo atau Jokowi beserta keluarganya, termasuk putra sulungnya Jibran Rakabuming Raka dan menantunya Bobby Nasutton.
Menanggapi kejadian tersebut, Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengatakan perubahan ini pasti berdampak pada tokoh-tokoh baru yang akan mengisi kekosongan tersebut. Tak terhindarkan, Anies Baswedan ingin masuk ke pasar jagoan PDIP berikutnya.
“Setelah Pramono menang di Jakarta dan juga keluarga Jokowi dibubarkan oleh PDIP, besar kemungkinan Anies mendapat tempat di PDIP, setidaknya PDIP punya wajah menonjol untuk menggantikan Jokowi,” singkat Dedi dalam surat singkatnya. pesan kepada thedesignweb.co.id, Selasa (17/12/2024).
Pria yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini menambahkan, peluang Anies terbuka lebar karena mantan Gubernur Jakarta itu punya standar kualitas. Selain itu, Anies juga mempunyai pendukung setia.
Anies dengan pesona dan karakternya masih berpeluang besar menciptakan simpati dan gerakan masyarakat yang mendukungnya, yakin Dedi.
Akademisi UIN Syarif Hidayatullah juga mengatakan Anies tidak akan menyia-nyiakan hubungan harmonis dengan PDIP usai mendukung Pram-Rano di Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, lanjut Dedi, dengan cara ini Anies bisa mempertahankan wajah berpengaruh di bidang politik. Apalagi, PDIP saat ini memegang peran sentral di RDK RI.
“Cara menjaga popularitas dan karakter Anies adalah dengan mendekatkan atau bergabung dengan partai politik PDIP sebagai partai dominan di parlemen, hal ini cukup relevan bagi Anies,” tegas Dedi.