Kinerja Ciamik, Aset Mitratel Tembus Rp 57,6 Triliun hingga Juni 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta PT Dayamitra Telekomunikasi TBK (MTER) atau Mitratel mengumumkan hasil keuangan untuk periode pertama 2024 yang berakhir pada 30 Juni 2024. Selama periode itu, Mitratel menerbitkan pertumbuhan positif dalam pendapatan dan laba.
Peluncuran laporan keuangan perusahaan dalam penyebaran informasi beasiswa Indonesia (IDX) pada hari Senin (29/2024) menerbitkan perusahaan pendapatan 4,45 triliun rps. Pendapatan meningkat 7,75 persen dibandingkan dengan pendapatan selama paruh pertama 2023, yang terdaftar dengan 4,13 triliun rp.
Bersama dengan peningkatan pendapatan, biaya pendapatan naik selama paruh pertama 2024 menjadi 2,15 triliun rp 2,08 triliun rp selama paruh pertama 2023.
Selama paruh pertama tahun 2024, perusahaan mendaftarkan biaya operasional 288,04 juta rps, hingga biaya operasi selama paruh pertama 2023, yang terdaftar pada 264,02 juta RPS. Dengan demikian, perusahaan telah menerbitkan laba operasi 2,01 triliun rp, lebih dari 1,78 triliun rps yang terdaftar selama paruh pertama tahun 2023. Pendapatan lainnya
Pada saat yang sama, perusahaan mendaftarkan pendapatan lain sebesar 56,36 juta rps dan beban lain 7,66 juta rps. Selain itu, pendapatan keuangan dilaporkan pada 26,68 juta rps, biaya pembiayaan sewa sebesar 82,95 juta rps dan biaya pembiayaan SEK 541,25 juta.
Setelah menghitung biaya pajak akhir, perusahaan menerbitkan laba 1,06 triliun rp. Laba meningkat 4,09 persen dibandingkan dengan laba untuk tahun berjalan selama paruh pertama 2023, yang terdaftar dengan 1,02 triliun rp.
Aset perusahaan hingga 30 Juni 2024 naik menjadi 57,61 triliun rp 57,01 triliun rp yang terdaftar pada akhir tahun lalu.
Hutang naik menjadi 24,28 triliun RP RP dari 22,97 triliun rp pada bulan Desember 2023. Sementara modal hingga 30 Juni 2024 turun menjadi 33,33 triliun rp sejak akhir tahun lalu 34,04 triliun rp.
PT Dayamitra Telekomunikasi TBK (MTER) atau dipanggil Mitratel akan mengeluarkan obligasi berkelanjutan dengan target untuk dana yang dikumpulkan dengan maksimum 2,5 triliun rp.
Selain itu, Mitratel juga merilis Sukk Ijarah berkelanjutan maksimum 500 juta rps. Dalam fase pada tahun 2024, perusahaan akan menawarkan bonus berkelanjutan dalam senilai 400 juta euro dan Ijarah Sukuk Sustainable I sebesar 100 miliar rp.
Fase I bonus I dikeluarkan tanpa skrip dan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah utama obligasi. Bonus adalah 370 hari dengan tarif bonus pertama akan dibayarkan pada 4 Oktober 2024. Sementara tarif bonus terakhir pada saat yang sama dengan pengembalian uang bonus dibayarkan pada 14 Juli 2025.
Selain itu, Sukuk Ijarah dikeluarkan tanpa naskah dan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari hadiah Ijarah Sukk yang tersisa. Bagian pertama dari Ijarah Rewards akan dibayar pada 4 Oktober 2024, sementara hadiah pengiriman terbaru akan secara bersamaan membayar hadiah Ijarah yang tersisa akan dibayar pada 14 Juli 2025.
Mitratel akan menggunakan dana yang menawarkan obligasi untuk membayar sebagian pinjaman utama perusahaan ke Mandiri Bank maksimum 400 juta rps. Sebelum 6 November 2023, Adendum III dimodifikasi 6 November 2023, kontrak kredit pendek dari Mandiri Bank. Pada 3 Juni 2024, perusahaan ini menarik untuk 2,15 triliun rp.
Demikian pula, Sukuk Sukuk Fund akan digunakan oleh Perusahaan untuk membayar kembali pinjaman utama Perusahaan ke Bank Mandiri berdasarkan kontrak kredit pendek Bank Mandiri.
Eleaving dari Bonus Berkelanjutan I dan Sukuk Ijarah Sustainable I, perusahaan menerima hasil klasifikasi klasifikasi PT Indonesia (Pefindo) dengan klasifikasi AAA dan AAA Syariah.