Kinerja Positif, Simak Rekomendasi Saham Alfamart
thedesignweb.co.id, Jakarta – Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), Manajer Retail Alfamart; Sedikit aktivitas yang dialami hari ini Kamis 14 November 2024. AMRT ditutup pada level 2.950 atau berubah 0,00 persen dari penutupan sebelumnya.
Mengutip data RTI, AMRT dibuka pada 2.970 dan berpindah ke 2.910-2.990. Hari ini, saham AMRT ditransaksikan sebanyak 7.531 kali. Volume perdagangan sebanyak 21,88 juta lembar saham senilai Rp 64,65 miliar.
Saham Alfamart turun 5,75 persen dalam sepekan, namun masih menguat 0,68 persen ytd. Fintraco Securities Research Group memperkirakan nilai wajar AMRT sebesar Rp3.650 per saham dengan menggunakan metode diskonto arus kas dengan imbal hasil 8,94% dan pertumbuhan terminal 7,02%.
Rasio pendapatan harga (PE) yang diharapkan adalah 32,03x dan EV/EBITDA akan menjadi 18,58x pada tahun 2024. “Kami memberikan rating beli kepada AMRT dengan potensi kenaikan sebesar 15,89%,” kata analis riset Fintraco Securities, Muhammad Heru Mustafa dalam risetnya. Referensi Kamis (14/11/2024).
Sumber Alfaria Trijaya mencatatkan pendapatan Rp 88,21 triliun pada September 2024, naik 10,24% year-on-year. Pendapatan dari sektor makanan tumbuh sebesar 10,52% year-on-year menjadi Rp56,43 triliun pada September 2024, sedangkan pendapatan dari sektor non-makanan tumbuh sebesar 9,55% year-on-year menjadi Rp25,85 triliun pada September 2024. triliun pada September 2023).
“Kami melihat pertumbuhan pendapatan di kedua sektor tersebut sejalan dengan peringatan hari libur nasional pada Januari hingga September 2024,” kata Heru.
. Berdasarkan lokasi, pendapatan dari luar Jawa meningkat signifikan sebesar 15,9% pada September 2024, sedangkan Pulau Jawa (di luar Jabodetabek) tumbuh sebesar 8,62% year-on-year dan pendapatan Jabodetabek tumbuh sebesar 5,67% year-on-year.
Kinerja non-operasional yang lebih baik mengimbangi biaya operasional yang lebih tinggi. Beban usaha AMRT meningkat 11,98% menjadi Rp 14,45 triliun pada September 2024 dibandingkan Rp 12,9 triliun pada September 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan beban penjualan dan distribusi sebesar 11,44% yoy, serta peningkatan beban umum dan administrasi sebesar 4%. % tahun
Sementara itu, beban non operasional AMRT mengalami penurunan sebesar 79,61% menjadi Rp 16 miliar pada September 2024 dibandingkan Rp 80 miliar pada September 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan keuangan sebesar 49,56% dan penurunan year-on-year sebesar 29,83%. .
Skenario ini mendongkrak laba bersih AMRT menjadi Rp 2,48 triliun pada September 2024 (9,79% yoy dibandingkan Rp 2,26 triliun pada September 2023). AlphaGift akan memberikan kontribusi 6,6% terhadap pendapatan pada September 2024 sebagai alternatif konsumen berbelanja online.
AMRT terus berupaya meningkatkan loyalitas pelanggan, termasuk terus mengembangkan Alfagift untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku pelanggan. Alfagift menawarkan berbagai promosi dan penawaran khusus yang tersedia di aplikasi hanya untuk menarik minat pengguna.
Per September 2024, penjualan online Alfagift telah tumbuh lebih dari 45% year-on-year, menunjukkan upaya AMRT untuk meningkatkan pendapatan. Jaringan toko terus berkembang. Sepanjang Januari hingga September 2024, AMRT menambah 945 gerai, termasuk 652 gerai milik perseroan dan 293 gerai waralaba, sehingga totalnya menjadi 23.255 gerai di seluruh Indonesia.
“Dalam upaya menjangkau lebih banyak konsumen, kami melihat AMRT melakukan ekspansi secara berkelanjutan dengan menambah jaringan gerai baru. Kami menilai upaya tersebut berpotensi meningkatkan kinerja keuangan AMRT di masa depan,” kata Heru.
Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisis sebelum menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) membukukan kinerja positif pada tahun anggaran 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Saat itu, pemilik Sumber Alfaria Trijaya mampu membukukan laba periode berjalan. Rp 3,4 triliun.
Laba tahun 2023 tersebut lebih tinggi 19,21 persen dibandingkan laba tahun anggaran 2022 yang tercatat Rp 1,86 triliun. Laba tersebut setara dengan Rp 10,34 triliun pada tahun 2023, meningkat 10,34% dari Rp 96,92 triliun. Seiring meningkatnya pendapatan, konsumsi produk meningkat dari Rp 83,88 triliun menjadi Rp 76,9 triliun pada tahun 2023.
Hasilnya, perseroan meraih laba kotor sebesar Rp23,07 triliun, meningkat dari laba kotor tahun 2022 sebesar Rp20,02 triliun. Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada Senin (25/3/2024), perseroan memperkirakan beban penjualan dan distribusi sebesar Rp 17,89 triliun sepanjang 2023; Beban umum dan administrasi Rp1,89 triliun; Pendapatan lain-lain Rp1,23 triliun dan beban lain-lain Rp4,43 triliun.
Sedangkan pendapatan keuangan sebesar Rp75,07 miliar pada tahun 2023; Kerugian ekuitas sebesar Rp 9,3 miliar seiring dengan beban keuangan sebesar Rp 162,54 miliar.
Setelah tidak memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 3,48 triliun pada 2023. Tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 19,83% dibandingkan laba tahun berjalan. Aset perseroan tumbuh dari Rp34,25 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp30,75 triliun pada tahun 2022. Liabilitas menurun dari Rp 19,28 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 18,54 triliun pada tahun 2023. Pada saat yang sama, akan tumbuh hingga 2023 triliun. 71 triliun dari Rp 11,47 triliun pada tahun 2022.