Kisah Kakek Tewas Bersama 8 Anggota Keluarganya dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air Usai Rayakan Ultah ke-80
thedesignweb.co.id, Batavia – Pihak berwenang mengumumkan seluruh korban kecelakaan udara Jeju telah teridentifikasi empat hari setelah kecelakaan pesawat. Yonhap melaporkan bahwa Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Kesehatan Korea Selatan mengkonfirmasi identitas lima korban terakhir yang belum teridentifikasi sebelumnya.
Seorang kakek berusia 80 tahun juga termasuk di antara korban tewas. Perjalanannya saat itu patut dikenang dengan kenangan indah, karena perjalanan luar negeri pertamanya ke Bae, sapaan akrab kakeknya, adalah saat merayakan ulang tahunnya yang ke-80.
Stasiun televisi lokal KBC melaporkan bahwa ia meninggalkan istri, dua putri, seorang putra dan empat cucu, termasuk seorang putra berusia lima tahun. Hanya satu putranya yang tidak bisa datang, dan istrinya kini telah kehilangan tiga orang anak.
“Kemarin kepala desa pergi ke Bandara Moan dan mengatakan putranya putus asa, dan berkata, ‘Saya pergi bersama mereka dan meninggal bersama mereka,’” kata KBC, seperti dikutip Channel NewsAsia, Rabu 1/1/2025).
Menurut Corumbo, kematian tragis keluarga besar ini juga dibenarkan oleh pejabat Kota Sejong dan pendidikan setempat pada Senin, 30 Desember 2024. Mereka bercerita kepada dua kakak beradik yang merupakan siswi SMA Jang Young Sil, beserta adik laki-lakinya. Mereka termasuk di antara 175 penumpang Jeju Air Penerbangan 2216.
Saudara-saudaranya berada di tahun kedua dan ketiga sekolah. Sebuah sekolah menengah khusus perempuan menyampaikan kabar buruk kepada para siswanya, yang membuat masyarakat kecewa.
Sebuah altar peringatan umum juga didirikan di Kantor Pendidikan untuk menghormati para korban. Kota Sejong juga memutuskan untuk mengirimkan tim tindak lanjut untuk membantu keluarga yang terkena dampak dan menghormati para korban.
Tugu peringatan bagi para korban juga didirikan di seluruh negeri, termasuk di Seoul. Di Bandara Moan, pihak keluarga mengawasi pembangunan altar baru pada Selasa, 31 Desember 2024, dengan bunga pemakaman berwarna hitam putih memenuhi area tersebut.
AFP melaporkan, pihak berwenang Korea Selatan juga mulai menyerahkan jenazah para korban kepada keluarga mereka pada Selasa, 31 Desember 2024, seiring penyelidik menyelidiki penyebab jatuhnya Boeing 737-800 Jeju dan kebakaran tersebut.
“Dari 179 korban, empat jenazah telah menyelesaikan proses pemakaman keluarga yang ditinggalkan,” kata Menteri Transportasi Park Sang-woo di Bandara Moan kemarin. “Bagi 28 korban yang identitasnya sudah terkonfirmasi dan otopsi telah selesai, kami akan mengizinkan proses penguburan dimulai pada pukul 14.00 (waktu Korea) dengan persetujuan keluarga,” tambahnya.
Penyelidik Amerika, termasuk Boeing, tiba di lokasi kecelakaan di selatan Moon, kata para pejabat, ketika pihak berwenang Korea Selatan memulai penyelidikan atas penemuan dua kotak hitam dari reruntuhan. Pesawat tersebut membawa 181 orang dari Thailand menuju Korea Selatan ketika melakukan panggilan darurat dan melakukan pendaratan darurat tanpa roda sebelum menabrak penghalang dan terbakar.
Semua orang yang berada di dalam pesawat Jeju Air Penerbangan 2216 tewas, kecuali dua ekor ayam yang bertengger di dekat ekor pesawat. Kedua korban diminta sadar kembali.
Korea Selatan memperingati tujuh hari berkabung, dengan bendera berkibar setengah tiang. Penjabat Presiden Choi Sang-muk mengatakan hal ini merupakan sebuah kehancuran bagi negaranya, dan menyerukan perombakan total sistem pertahanan udara.
Dia mendesak para pejabat untuk “menyelidiki seluruh sistem operasi pesawat… memeriksanya dengan hati-hati dan segera melakukan perbaikan yang diperlukan.” “Hari ini adalah hari terakhir tahun 2024,” ujarnya kemarin dan menghimbau masyarakat untuk “merenungkan tahun lalu dan bersiap menyambut tahun baru.”
Pasca jatuhnya pesawat Jeju Air pada Minggu pagi, 29 Desember 2024, pemerintah Korea Selatan menetapkan masa berkabung nasional. Periode ini berlaku hingga Sabtu, 4 Desember 2024 pukul 24.00 waktu setempat.
Dengan begitu, perayaan Tahun Baru 2025 sudah tidak ada lagi. Banyak kawasan populer di Seoul membatalkan rencana awal.
Menurut The Korea Times, Jung berencana mengadakan acara di lapangan umum di depan department store andalan Shinsei di Kantor Distrik Seoul Myeong-dong. Namun pihak kantor wilayah pada Senin, 30 Desember 2024 memastikan memutuskan menundanya hingga malam tahun baru 2025.
Pada tanggal 30 Desember 2024, acara hitung mundur bersama di Lotte World Tower juga dirilis dengan acara TV musik K-pop ‘Wannabe’ di MBC. Namun karakter ikonik Grup Lotte ditonjolkan dengan puncak gedung setinggi 555 meter. Cahaya putih sebagai ekspresi kenyamanan bagi korban kecelakaan. Cahaya Putih akan dimulai pada hari Senin tanggal 30 Desember 2024 pukul 17.30 dan akan berlangsung hingga pukul 10.00 setiap hari selama masa berkabung nasional.