Kisah PO Bus Indonesia Beroperasi di Jepang, Slogan Pulang Malu Tak Pulang Rindu Jadi Ciri Khas
thedesignweb.co.id, Jakarta – Bus berwarna hitam yang melaju di jalanan Jepang menarik perhatian masyarakat Indonesia. Pasalnya di bagian belakang bus terdapat tulisan pesan “Pulang sayang, jangan pulang Rindu”, sama seperti bus wisata yang beroperasi di Indonesia.
Berdasarkan penelitian, PO Bus adalah milik orang Indonesia. Sahat Doras Situmorang, pemilik dan CEO Sahat’s Trans menjelaskan, bus Jepang tersebut merupakan bagian dari Sahat’s Trans, perusahaan milik Indonesia.
Ia pun menjelaskan alasan slogan tersebut dipasang di bus tersebut. “Ini adalah suara jujur bagi para pendatang yang sedang berjuang mencari nafkah di negara lain. Melalui kata-kata ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka,” kata Sahat kepada Lifestyle thedesignweb.co.id dalam wawancara online, Selasa, 12 November 2024.
“Saat ini sopir bus berjumlah delapan orang, enam di antaranya berasal dari Indonesia yaitu Jawa, Bandung, dan Sulawesi,” imbuhnya.
Sahat menjelaskan Sahat’s Trans mulai beroperasi pada tahun 2015. Usahanya didukung oleh perkembangan ekonomi Jepang dan pertumbuhan wisatawan mancanegara, termasuk masyarakat Indonesia. Ia pun membuka usaha dengan bantuan seorang pengacara.
“Berawal dari seorang teman yang meminta bantuan untuk mengajak dirinya dan keluarga berlibur ke Hokkaido, saya melihat kebutuhan transportasi bagi wisatawan Indonesia semakin meningkat dan melihat peluang bisnis yang sangat bagus,” ujarnya. “Awalnya kami menghadapi kendala hanya sedikit pengemudi yang bisa berbahasa Indonesia dan memiliki SIM bus yang masih berlaku,” tambahnya.
Sahat mengatakan tujuan Sahat’s Trans adalah untuk melayani masyarakat Indonesia di Jepang karena memudahkan pengemudi dan tamu dalam berkomunikasi. Bus ini menyediakan layanan transportasi bagi masyarakat Indonesia yang ingin berlibur ke Jepang menggunakan bus pribadi.
“Kami juga memiliki pengemudi yang bisa berbahasa Indonesia, pendekatan yang lebih fleksibel dalam hal pengaturan perjalanan dibandingkan dengan perusahaan Jepang, serta respon yang cepat dari diskusi kelompok.
Ia menambahkan, bus wisata Trans Sahat sangat digemari oleh masyarakat Indonesia yang rindu kampung halaman di Jepang. Pasalnya, bus Trans Sahat memiliki pengemudi berbahasa Indonesia, mengedepankan komunikasi, serta stiker di bagian belakang bus mengingatkan kita pada bus antar pulau Indonesia.
“Pelanggan Sahat Trans sebagian besar berasal dari wisatawan Indonesia, namun ada juga wisatawan dari negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Feedback dari pelanggan yang telah menggunakan jasa kami selama ini sangat baik, banyak yang memesan lagi dan lagi. .
“Sahat’s Trans adalah perusahaan bus swasta, jadi jam operasionalnya disesuaikan dengan tamu. Tournya mencakup seluruh Jepang sesuai permintaan tamu rental bus,” kata Sahat.
Faktanya, bus Trans Sahat beroperasi sepanjang tahun, tanpa ada perubahan pada musim atau hari libur tertentu, termasuk Idul Fitri atau Natal. Ini soal Japan Transport Agency Poog yang membatasi perjalanan bus menjadi 12 jam sehari, tambahnya.
Dijelaskannya, fasilitas yang tersedia pada bus Trans Sahat antara lain bus karaoke dengan musik yang dikirim melalui Bluetooth sesuai minat para tamu, serta microphone yang memudahkan operator atau pengemudi berkomunikasi dengan penumpang. Hal ini dirancang untuk membuat penumpang nyaman untuk perjalanan jauh.
“Sahat’s Trans selalu berupaya menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang dengan mematuhi peraturan Japan Motor Vehicle Agency mengenai jam kerja dan keselamatan pengemudi. Selain itu, Sahat’s Trans telah mendapatkan Sertifikat Keselamatan Bintang 1 dari pemerintah Jepang sebagai bukti komitmennya terhadap standar yang tinggi.
Sahat menuturkan, respon penumpangnya sangat baik terhadap bus tersebut, terutama karena komentar-komentarnya yang membuat mereka senang karena ada bus bertema Indonesia di Jepang. Banyak penumpang maupun masyarakat yang melihat bus tersebut di jalan, mengambil foto sebagai kenang-kenangan.
“Perkembangan utama yang membawa kesuksesan Sahat’s Trans selama ini adalah menjaga kepercayaan para tamu, menyediakan kapal yang layak dan bersih serta memiliki pengemudi terbanyak berbahasa Indonesia yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan,” kata Sahat.
Sahat mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi. Berfokus pada kepuasan pelanggan, Sahat’s Trans bertujuan untuk tetap menjadi perusahaan transportasi terkemuka di masa depan dan memperluas jangkauannya.
“Tantangan terbesar yang dihadapi Sahat Trans adalah peraturan transportasi yang sangat ketat di Jepang, terutama mengenai jam kerja pengemudi. Untuk mengatasinya, kami memberikan pemahaman kepada para tamu untuk selalu menjaga waktu dengan baik, sehingga pekerjaan dilakukan sesuai aturan. . kata Sahat.