KKP Atur Strategi Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis
thedesignweb.co.id, Jakarta Kementerian Sumber Daya Air dan Perikanan (KKP) siap melaksanakan Program Pangan Gratis (MBG) dengan harapan program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat kelautan dan perikanan.
Oleh karena itu, KKP bergabung dengan mitra dalam kelompok mitra yang pesertanya berjumlah 100 orang yang berasal dari kalangan perkantoran/usaha, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, perkumpulan, organisasi kemasyarakatan, media, perusahaan dan pemilik usaha.
“Kami siap melaksanakan proyek MBG mengingat dampaknya, guna meningkatkan protein dan perekonomian,” kata Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Hasil Laut dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulisnya. Selasa (15/10/2024). Protein itu penting
Sebagai negara yang tidak memiliki daratan, Budi yakin Indonesia memiliki sumber daya penting untuk keluar dari krisis pangan dan mencapai swasembada protein. Ia juga mendorong kerja sama agar ikan menjadi sumber daya utama rakyat. Selain itu, asupan protein harian sebesar 62,32 gram/kapita/hari, di bawah rata-rata negara maju yang sebesar 100 gram/kapita/hari.
Ia menyimpulkan: “Kita adalah negara maritim dan kita memiliki ikan yang bisa menjadi sumber protein yang baik. Kita pikir kita bisa mencapai sekitar 100 gram seperti negara-negara maju.”
Dalam diskusi mengenai kerjasama antar mitra dalam rangka mendukung peningkatan pemanfaatan ikan, Ketua Federasi Peningkatan Ikan Nasional (Forikan), Prof. Djoko Maryono, tentang pentingnya rendah protein. Menurutnya, nelayan tingkat rendah bisa menghasilkan produk protein ikan hasil rekayasa genetika dari generasi Z.
“Karena mereka tidak makan (memakan) stik ikan, tapi yang siap makan dan bisa langsung dimakan. Saya kira akan berkembang hal-hal baru dari industri karena generasi Z berbeda,” jelasnya.
Meski MBG bisa menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan protein ikan pada anak sekolah, ia mengingatkan ibu hamil agar juga berhati-hati. Djoko menambahkan, ibu hamil sebaiknya dibarengi dengan perintah makan ikan agar generasi yang dikandungnya mendapat cukup protein.
Oleh karena itu, anak yang lahir dengan kekurangan protein bisa jadi memiliki IQ rendah, dan berisiko terkena demensia di usia tua, kata Djoko.
Saat ini, Direktur Pendidikan dan Departemen Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Prof. Agus Trianto menekankan pentingnya menciptakan citra seafood. Menurutnya, program ini penting mengingat Generasi Z takut ketinggalan (FOMO).
Dijelaskannya, “Saat ini ada yang namanya FOMO, yaitu berkumpul, kalau tidak dilibatkan sepertinya ketinggalan. Kelompok Gemarikan harus membuat pendekatan baru.”
Sebelumnya, Menteri Sumber Daya Air dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyoroti pentingnya menjadikan ikan sebagai bagian utama dari program pangan gratis. Trenggono menjelaskan alasannya memilih ikan sebagai bahan utamanya.
Menurut Trenggono, ikan kaya akan protein dan Omega 3 yang sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan anak dan mencegah stunting. Kelimpahan makanan ikan pada ikan merupakan pilihan yang baik untuk menunjang tumbuh kembang anak.