WEB NEWS Kolaborasi Akademia dan BUMN untuk Jaga Keseimbangan Fungsi Ekonomi hingga Lingkungan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kolaborasi antara akademisi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai penting untuk mencapai keseimbangan fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal ini seiring dengan semakin pentingnya peran BUMN dalam memperkuat perekonomian masyarakat.
Inisiatif ini diusung dalam rangka menyambut Dies Natalis MM FEB UI ke-36 melalui diskusi panel bertema “Keseimbangan Fungsi Ekonomi, Sosial dan Lingkungan: Studi Kasus BUMN”.
Terkait hal tersebut, Guru Besar FEB UI yang juga menjabat sebagai ketua program MM FEB UI, Rofikoh Rokhim mengatakan, peran BUMN saat ini semakin penting dalam memperkuat perekonomian nasional. Selain itu, Indonesia menghadapi tantangan multidimensi yang lebih kompleks baik di tingkat global maupun domestik.
Oleh karena itu, kata dia, peran BUMN sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan harus diperkuat demi sebesar-besarnya pembangunan negara.
“BUMN harus berperan sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (10/08/2024).
Ditambahkannya, tidak hanya sebagai kontributor finansial, namun juga sebagai agen sosial pembangunan dan stabilitas masyarakat serta pelestarian lingkungan hidup.
Oleh karena itu, komitmen BUMN untuk selalu berperan dalam memberikan nilai ekonomi dan nilai sosial serta menjaga stabilitas lingkungan harus menjamin kelestariannya,” tegas Rofikoh.
Ia pun berterima kasih kepada BUMN yang telah melakukan perubahan tersebut. Itu akan terlihat bersama selama 2019-2024. Dimana Kementerian BUMN sebagai penggagas seluruh perusahaan negara telah memberikan kontribusi nyata terutama melalui penyaluran kepada negara yang diperoleh dari pendapatan umum.
Meski tidak bisa dipungkiri masih banyak BUMN yang masih belum memberikan kontribusi keuntungan bagi negara dan manajemennya terus berbenah.
“Perubahan BUMN yang paling terlihat adalah perbaikan rentang kendali melalui klasterisasi, merger, dan holding dari 108 menjadi 41 BUMN. Sebanyak 88 proyek strategis nasional yang merupakan inisiatif strategis Kementerian BUMN berhasil diselesaikan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan FEB UI Teguh Dartanto mengatakan, mahasiswa bisnis dulu hanya memikirkan keuntungan. Namun terus berkembang seiring dengan kebutuhan menuju 3P (profit, people, dan planet). Saat ini juga kembali dikembangkan dengan mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) dari United Nations Development Programme.
“Saat ini ada 5P, yaitu manusia, planet, kemakmuran, perdamaian, dan kemitraan. Ini yang menurut saya menarik, bahwa kita hidup tidak hanya sebagai makhluk ekonomi tetapi kita adalah makhluk sosial dan pecinta lingkungan. Masa depan ada di tangan kita, dunia usaha. Dunia tidak hanya “fokus pada persoalan profit. Tapi bagaimana memberikan dampak bagi masyarakat,” tegasnya.
Oleh karena itu, menurutnya FEB UI mempunyai komitmen yang kuat melalui visi dan misi yang sangat jelas. Dimana FEB UI berupaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang inklusif, relevan dan bereputasi.
Dalam diskusi tersebut turut hadir Pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, Sunarso. Dijelaskannya bagaimana BRI bertugas menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial agar sejalan dengan tujuan 5P yang disampaikan Teguh.
“Dan alhamdulillah semuanya kita laksanakan. Makanya kita rumuskan visinya. Kita mereformasi BRI dengan visi grup perbankan paling berharga di Asia Tenggara dan juara inklusi keuangan,” ujarnya.
Saat ini penyaluran kredit BRI telah mencapai Rp 1,3 triliun dan 82% diantaranya merupakan kredit UMKM. BRI Group kini memiliki tabungan mikro sebanyak 176 juta, termasuk di anak usahanya PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Selain Sunarso, Wakil Direktur PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Bob Tyasika Ananta juga menjelaskan peran BSI dalam penerapan 5P. BSI mendapat amanah dari negara untuk menjadi lokomotif ekonomi syariah Indonesia yang diakui secara global. BSI menduduki peringkat ke-9 Bank Islam Global berdasarkan kapitalisasi pasar pada bulan September tahun ini. Pencapaian tersebut lebih cepat dibandingkan target pemerintah yaitu Top 10 Global Islamic Banks pada tahun 2025. Sebaliknya, kata Bob, BSI merupakan satu-satunya BUMN yang mengeluarkan zakat selain pajak.
“Sumbangan zakat BSI sejak berdiri tahun 2021 hingga saat ini mencapai Rp790 miliar. Dan pertumbuhan pendapatan kita selalu double digit. BSI juga memperkuat dan memperluas ekosistem syariah di Indonesia,” ujarnya.
Sekaligus MM FEB UI di usianya yang ke 36 tahun bertugas memajukan dunia pendidikan di Indonesia dengan menghasilkan lebih dari 8.000 lulusan yang mempunyai sumber daya manusia. Lulusan ini saat ini memainkan peran penting di pemerintahan, badan usaha milik negara, perusahaan swasta dan pengusaha.
Banyak keberhasilan yang telah dicapai sejauh ini. Prestasi yang diraih dari lembaga akreditasi internasional ternama yaitu AACSB dan AMBA menjadikan MM FEB UI sebagai satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yang mendapatkan Akreditasi Double Crown.
Pencapaian tersebut tidak mudah untuk diraih, memerlukan pengorbanan, tekad dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan MM FEB UI. Akreditasi ini juga menjadi simbol bahwa lulusan MM FEB UI sejajar dengan lulusan MBA lainnya dari universitas terbaik di luar negeri.
Oleh karena itu, MM FEB UI berkomitmen untuk meluluskan pemimpin masa depan yang mampu bersaing di tingkat regional dan global melalui pembelajaran yang lebih aktual dengan melakukan kegiatan pendidikan berkonsep dan berwawasan internasional. Hal ini sejalan dengan visi MM FEB UI yaitu “Menyediakan pendidikan bisnis dan manajemen yang praktis dan terhubung secara global”.
Diskusi ini juga dihadiri oleh CEO PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Direktur Pemasaran dan Pengalaman Konsumen PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) Maya Watono, dan Direktur HC dan Corporate Service PT Garuda Indonesia (Persero) )Tbk. Enny beragama Kristen.