Kolaborasi BSSN-MTM untuk Perkuat Keamanan Siber Sektor Industri
thedesignweb.co.id, Jakarta – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menjalin kerja sama dengan PT Media Telekomunikasi Mandiri (MTM). Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.
Direktur Penjualan MTM Harnaka Harto mengatakan janji tersebut diwujudkan dengan diperkenalkannya platform CyberX. CyberX nantinya akan dipasarkan ke perbankan, pemerintahan, dan dunia usaha.
Menurut Harnaka, MTM berkomitmen untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman. Melalui solusi teknologi canggih seperti CyberX, MTM berupaya memberikan solusi yang membantu industri lebih siap menghadapi ancaman dunia maya di masa depan.
“Kehadiran MTM pada acara ini juga menyoroti peran perusahaan sebagai pilar utama dalam membangun infrastruktur keamanan siber yang kuat di Indonesia,” kata Harnaka.
Menurut Harnaka, kerja sama ini menjadikan MTM sebagai mitra strategis utama BSSN dalam penyelenggaraan simulasi penanganan insiden siber tahun 2024 dan MTM telah mendapatkan sertifikat resmi dari BSSN atas partisipasi dan dukungannya sebagai mitra teknis dalam kegiatan simulasi insiden sibernetika sektor industri. Sektor. yang dilaksanakan pada tanggal 1-3 Oktober 2024 di Yogyakarta.
Dikembangkan langsung oleh MTM bersama tim SNC.ID, platform CyberX dirancang untuk memperkuat ketahanan sektor-sektor kritis terhadap ancaman siber. MTM percaya bahwa dengan pilar sumber daya manusia, proses, teknologi, dan kesiapan industri yang tepat, serangan siber dapat dicegah dan dikelola dengan lebih efektif.
“MTM terus berinovasi dan memberikan solusi keamanan siber yang komprehensif sekaligus memperluas penetrasinya ke beberapa sektor utama di Indonesia,” ujarnya.
MTM memahami bahwa sinergi antara teknologi dan kolaborasi, seperti yang dicapai melalui kemitraan dengan BSSN, sangat penting untuk membangun ekosistem digital yang aman dan berkelanjutan. Kolaborasi ini tidak hanya menggunakan teknologi terkini.
“Tetapi hal ini juga mencakup pendekatan proaktif untuk mengantisipasi dan memitigasi risiko keamanan siber yang semakin meningkat,” kata Harnaka.