Kolaborasi Strategis Asia-Afrika untuk Pendidikan Kesehatan yang Lebih Baik
thedesignweb.co.id, Jakarta – Untuk mempererat kerja sama antar lembaga pendidikan kesehatan di Asia dan Afrika, lembaga akreditasi pendidikan kesehatan pertama di Indonesia – LAM-PTKes – menggelar simposium internasional. Forum diskusi pertukaran praktik terbaik bertajuk Asia-Africa Quality Forum 2024: Improving Collaboration to Enhance Quality Health Professions Education in Asia and Africa berfungsi sebagai platform strategis untuk mendukung akreditasi pendidikan kesehatan, peningkatan kualitas dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam pendidikan kesehatan.
Sebagaimana disampaikan Presiden LAM-PTKes, Profesor Osman Shatib Warsa, sejalan dengan tujuan global 2024, Indonesia terus mendorong pengakuan internasional terhadap tenaga kesehatan.
“Indonesia terus mendorong pengakuan internasional terhadap tenaga kesehatan, sejalan dengan tujuan global tahun 2024. Melalui akreditasi LAM-PTKe dan pengakuan internasional, dokter Indonesia yang memiliki standar kelas dunia kini diakui, termasuk oleh Amerika Serikat antara tenaga kesehatan yang dilaksanakan. melalui Perjanjian Pengakuan Timbal Balik (Mutual Recognition Agreement/MRA) tidak hanya untuk dokter tetapi juga untuk dokter gigi dan perawat, yang memungkinkan pertukaran tenaga kesehatan antar negara. Ke depan, Indonesia juga akan melakukan pertukaran tenaga kesehatan antar negara. fokus pada standar internasional di bidang keperawatan, kedokteran gigi, dan profesi kesehatan lainnya, kata Othman dalam keterangan resmi.
Acara yang digelar pada 4 hingga 6 Desember 2024 di Ancol, Jakarta Utara ini menghadirkan pembicara internasional dari berbagai organisasi kesehatan terkemuka, antara lain Organisasi Kesehatan Dunia, World Federation for Medical Education (WFME) dan Asia Pacific Quality Network. (APQN).
Salah satu pembicara utama, Prof. Ricardo León Borquez, presiden WFME, menekankan pentingnya kerja sama antar kawasan.
“Kerja sama antara kawasan Afrika dan Asia untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran merupakan langkah penting dalam pengembangan sumber daya manusia”, kata Ricardo León. Menandatangani perjanjian strategis untuk meningkatkan kerja sama tersebut.
Lebih lanjut ia mengatakan, fokus utama kerja sama ini juga untuk memastikan lulusan kedokteran tetap bekerja di negara asalnya.
“Fokus utama pendidikan kedokteran yang berkualitas melalui kerjasama ini tidak hanya mencegah brain drain, namun memastikan lulusannya terus bekerja di negara asalnya untuk melayani masyarakat. Dengan cara ini, pendidikan ini memberikan kontribusi langsung terhadap pembangunan dan kesejahteraan. menjadi masyarakat di negara mereka.”
Selain diskusi panel, forum ini juga menyelenggarakan presentasi ilmiah dari 26 manuskrip terpilih yang akan dipublikasikan di Southeast Asian Journal of Medical Education (SEAJME). Forum tersebut diakhiri dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Asia-Afrika untuk Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan (AAQAHEH), yang mencakup komitmen untuk menciptakan forum berkelanjutan untuk mendukung strategi tenaga kesehatan WHO.
“Penandatanganan Framework Agreement AAQF 2024 merupakan langkah konkrit dalam menjalin kerja sama peningkatan kualitas pendidikan kesehatan, yang bertujuan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia dan Afrika.” ujar Arum Atmawikarta dalam kapasitasnya sebagai Koordinator Penyelenggara AAQF 2024.
Forum ini memberikan momentum strategis untuk mempererat hubungan antar negara dan menciptakan ekosistem pendidikan kesehatan yang lebih maju dan berdaya saing global.