KPEI Catat Total Transaksi USD 168 Juta, Perbankan Diminta Jadi Anggota Kliring
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatatkan omzet setara USD 168 juta atau Rp 2,65 triliun hingga akhir Oktober 2024. Untuk Sektor Pasar Uang dan Valuta Asing (PUVA) atau CCP PUVA per 30 September , 2024.
Direktur KPEI Eding Pardee mengatakan jumlah tersebut tercatat dari 118 transaksi. Besar kecilnya transaksi dikatakan mempengaruhi efisiensi
Selain itu, KPEI juga mencatatkan efisiensi netting sebesar 33 persen, sehingga pembuktian keberadaan KPEI sebagai CCP akan membuat penyiapan transaksi PUVA menjadi lebih efisien, kata Eding, Rabu (27/11/2024). .
KPEI berencana menambah produk yang dapat dikliringkan dan pengembangan produk yang akan dilaksanakan. Diantaranya adalah repo antar bank, interest rate swap (IRS), dan overnight index swap (OIS) kliring.
KPEI akan selalu berupaya meningkatkan kredibilitasnya sebagai CCP PUVA yang berkualitas dengan memenuhi kriteria PFMI (Financial Market Infrastructure) dan menambah aplikasi CCP yang berkualitas dari lembaga otoritas internasional lainnya.
Mengajak anggota berbenah untuk memastikan PUVA di Indonesia memenuhi standar global dalam hal stabilitas transaksi, efisiensi dan keandalan layanan transaksi.
Melihat potensi tersebut, Eding Pardee mengajak perbankan untuk bergabung menjadi anggota Clear. Harapannya, kemampuan tersebut juga dapat diwujudkan oleh perusahaan perbankan
“KPEI akan berupaya menambah jumlah peserta yang merupakan anggota kliring agar transaksi menjadi lebih efisien dan menarik, oleh karena itu kami mengajak perbankan Indonesia untuk turut serta dalam implementasi strategis ini,” ujarnya.
Ia berharap semakin banyak bank yang berpartisipasi sebagai anggota kliring guna membantu memperkuat infrastruktur pasar keuangan nasional. Selain itu banyak keuntungan yang akan dimanfaatkan oleh bank yang menjadi anggota kliring
Ia menambahkan, “Dengan bergabungnya CCP PUVA sebagai anggota kliring, bank dapat menikmati manfaat seperti berkurangnya risiko kredit dalam grup, efisiensi operasional, dan manajemen likuiditas yang lebih baik.”
Sebelumnya, Bank Indonesia PT Bursa Securities Indonesia (BEI), PT Clearing Penjaminan Securities Indonesia (KPEI) dan 8 bank yakni Mandiri, BRI, BNA, BCA, CMB Nyaga, Danamon, MyBank dan Permata sepakat membentuk Central Counter Party (CCP) . . Hari ini (12/8/2024) di Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA).
Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Antar Pemegang Saham (PAPS) tentang “Pembentukan dan Pembinaan CCP untuk Kerja Sama” di KPEI, tuan rumah CCP PUVA, yang mendapat izin dari Bank Indonesia.
Inisiatif pengembangan PKT sebagai Infrastruktur Pasar Keuangan (IPK) di Indonesia merupakan komitmen Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK), Cetak Biru Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025. Reformasi Pasar Derivatif OTC G20, Wakil Gubernur Erwin Hariono dikutip Kementerian Perhubungan, Senin (12/8/2024).
Penandatanganan PAPS ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (NK) yang ditandatangani oleh 11 organisasi yang sama pada 18 Maret 2024. CCP berperan sebagai lembaga yang melakukan pelunasan utang dan novasi transaksi anggota.
Selagi berinovasi, CCP memposisikan dirinya di antara pihak-pihak yang berdagang untuk memitigasi risiko kredit pihak lawan, risiko likuiditas, dan risiko pasar sehubungan dengan pergerakan harga di pasar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga ikut serta dalam proses penandatanganan ini sebagai otoritas yang berada di bawah tanggung jawab KPEI sebagai lembaga kliring dan penjaminan di pasar modal serta otoritas di bidang perbankan. dari PKC
Dalam acara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destri Damayanti menjelaskan pembentukan PKT merupakan wujud nyata kerja sama antara BI, OJK, Self Regulatory Organization (SRO) dan industri. pasar uang yang canggih
Tak hanya perbankan, Bank Indonesia juga menunjukkan komitmennya sebagai mitra CCP untuk meningkatkan kepercayaan pasar. Lebih lanjut, pelaksanaan PKT memerlukan peran aktif Asosiasi Uang dan Devisa Indonesia (APUVINDO) yang mewakili industri dan otoritas.
Koordinasi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan keberlanjutan bisnis CCP sebagai instrumen pasar keuangan (IPK) yang sistemik.
Berdasarkan hal tersebut, Anggota Dewan Komisioner OJK Diane Ediana Ra menjelaskan kehadiran CCP penting dalam pengembangan perdagangan derivatif di Indonesia. Dukungan ini termasuk memungkinkan bank untuk berinvestasi pada CCP
Lebih lanjut, Kepala Eksekutif Pasar Modal, Pengawasan Keuangan Derivatif dan Pertukaran Karbon OJK Inarno Zazadi mengatakan, dukungan OJK terhadap pengembangan CCP diwujudkan dalam bentuk amanah kepada KPEI untuk memperluas layanan dan cakupan layanan sebagai PKT. Di pasar uang dan pasar forex
PT KPEI diharapkan terus menjaga standar internasional yang diakui oleh European Securities and Markets Authority (ESMA) sebagai third country CCP untuk bidang usaha Lembaga Penjamanan Klinging (LKP) di bidang pasar modal. . Hal ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya memperkuat posisi CCP di pasar global, namun juga berdampak positif terhadap kredibilitas pasar keuangan Indonesia.
Tahapan penandatanganan PAPS ini selanjutnya adalah realisasi penyertaan modal oleh Bank Indonesia dan 8 bank yang akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan OJK dari KPEI. Modal penuh dari pemegang saham baru ini akan menjadi bagian dari penguatan modal CCP dalam menerapkan standar pengelolaan air terjun. CCP rencananya akan beroperasi penuh pada akhir tahun ini.
Ke depan, penerapan CCP akan terus diperkuat dan mengikuti praktik terbaik global. Oleh karena itu, PKT diharapkan mampu mempercepat upaya pendalaman pasar keuangan Indonesia sehingga dapat berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian dalam negeri dan bersaing di kawasan.