Kredit Usaha Alsintan Jadi Langkah Strategis Menuju Swasembada Pangan
thedesignweb.co.id, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian telah meluncurkan Skema Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan). Langkah ini merupakan upaya mewujudkan visi swasembada pangan seperti yang diutarakan Presiden Prabowo Subianto.
Kredit Usaha Mesin Pertanian merupakan inisiatif pembiayaan usaha mesin dan peralatan pertanian yang dibiayai tidak hanya dari APBN, namun juga melalui perbankan sebagai solusi bagi petani dan pelaku usaha di sektor pertanian.
Direktur Pembiayaan Tedi Dirkhamsyah mengatakan pembiayaan mesin pertanian tidak bisa sepenuhnya bergantung pada APBN.
“Partisipasi perbankan merupakan solusi pembiayaan yang strategis bagi petani dan pelaku usaha di bidang agraria,” kata Tedi dalam siaran pers, Rabu (30/10/2024).
Melalui akses pinjaman mesin pertanian, kata Tedi, petani dapat memiliki mesin pertanian yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, sehingga usaha yang dijalankan petani akan lebih efisien.
“Dengan pemanfaatan teknologi dan peningkatan mekanisasi, kita dapat mengatasi berbagai tantangan di sektor pertanian, menghemat waktu, menunjang biaya produksi dan mengoptimalkan proses dari hulu hingga hilir, termasuk program pencetakan sawah 3 juta hektar,” ujarnya.
Skema Pinjaman Usaha Mesin Pertanian dirancang untuk memfasilitasi akses petani terhadap mesin pertanian melalui subsidi bunga. Petani hanya perlu membayar 3% dan 8,5% subsidi bunga ditanggung pemerintah melalui APBN.
“Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan tingkat mekanisasi, tetapi juga mendorong daya saing usaha mikro dan kecil di sektor pertanian,” tambah Tedi.
Lebih lanjut, Tedi menjelaskan, pasca penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan yang ditandatangani pada 29 Oktober lalu, Kementerian Pertanian akan segera melakukan koordinasi agar penyaluran kredit tersebut efektif.
“Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan akses petani terhadap mesin modern dan membantu mencapai swasembada pangan nasional,” jelasnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara terpisah menegaskan, modernisasi pertanian menjadi kunci peningkatan produksi.
“Kita perlu beralih ke pertanian modern. “Proses pertanian akan lebih efisien dengan adanya peralatan mekanis, dan biaya produksi akan berkurang,” kata Menteri Pertanian Amran.
Sebagai informasi, kebijakan subsidi bunga pada Kredit Usaha Alsintan telah diterapkan. Di Bali, Bank Pembangunan Daerah (BPD) mengalokasikan pinjaman sebesar Rp864 juta untuk pembelian mesin kombinasi DC-70 Pro dengan GPS Bali dan traktor L4018, sedangkan BPD mengalokasikan dana sebesar Rp502,5 juta untuk mesin kombinasi DIY.
Program ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung petani melalui akses terhadap pembiayaan mesin yang terjangkau, meningkatkan produksi pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
(*)