Kubu Nikita Mirzani Lempar Kode Keras Setelah Tahu Hasil Visum Lolly, Habis Ini Akan Ada yang Meledak
thedesignweb.co.id, Jakarta Pengacara Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid mengantarkan Laura Meizani alias Lolly untuk diautopsi di RS Ciptomangunkusumo, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Tindak lanjut Lolly memakan waktu lama, sekitar 3 sampai 4 jam. Fahmi Bachmid sepertinya sudah mengeluarkan kode yang ampuh namun setelah menerima hasil tes Lolly, ada “tembakan” dari sisi lain.
“Sudah lama sekali, hampir 3 atau 4 jam. Dari jam 10 pagi sampai jam 1 siang tahap ini merupakan tahap otopsi yang paling lama dan hasilnya luar biasa. “Anda mengharapkan ‘bom’ ini meledak,” kata Fahmi Bachmid.
Masuk akal untuk menduga bahwa kode ini ditujukan untuk kubu Vadel Badjideh. Video penjelasan yang dirilisnya di channel YouTube Intens Investigasi pada Senin 30/9/2024 menjelaskan bahwa hasil tes Lolly sangat penting.
“Visa itu bagian dari bukti. Alat bukti meliputi saksi, alat bukti tertulis, salah satunya visum. Salah satunya adalah pendapat para ahli. Perkara pidana harus dibuktikan dengan alat bukti. Buktinya meliputi saksi, bukti surat, otopsi, dan ahli, kata Fahmi Bachmid.
Vadel Badjideh sendiri, berdasarkan informasi yang diterima, akan dipanggil dan dimintai keterangan oleh tim penyidik Polres Metro Jakarta Selatan, pada Jumat (4/10/2024) pukul 14.00 WIB, setelah batal hadir pada minggu terakhir karena untuk kesehatan yang buruk.
Vadel Badjideh dilaporkan Nikita Mirzani atas dugaan tindak pidana terhadap anak di bawah umur, termasuk dugaan pencabulan dan aborsi. Berdasarkan pemberitaan tersebut, Vadel Badjideh menunjuk Razman Arif Nasution sebagai pengacara.
“Hasilnya jelas, Nikita sudah tahu (hasil tes Lolly). Jawabannya akan disampaikan secara tertulis kepada penyidik. “Kami hanya diberikan kesimpulan sementara, namun belum ada rincian yang diperoleh dari hasil autopsi pagi ini sekitar pukul 10 hingga 12,” kata Fahmi Bachmid.
Situasi memanas saat kubu Vadel Badjideh menantang Nikita Mirzani dan Fahmi Bachmid untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 4 Oktober 2024. Menanggapi tantangan tersebut, Fahmi Bachmid bersikap tenang.
“Itu tidak penting dan tidak ada kewajiban untuk hadir.” Siapa yang diundang dan siapa yang diundang untuk hadir? Yang diundang itu yang akan diberitakan, wartawan tidak harus datang. Tidak ada,” tutupnya.