Global

Kutub Magnet Bumi akan Berubah pada 2040, Ini Dampaknya bagi Manusia

thedesignweb.co.id, Jakarta – National Center for Environmental Information (NCEI) dan British Geological Survey (BGS) merilis Earth Magnetic Model (WMM) versi terbaru pada 17 Desember 2024. Dalam penelitian terbarunya tersebut, para ahli memperkirakan bahwa bumi medan magnet akan bergeser dan berubah dalam 5 tahun ke depan.

Diluncurkan di Live Science pada Senin (23 Desember 2024), model tersebut menggabungkan data dari satelit seperti misi Swarm Badan Antariksa Eropa (NOAA) dan magnetometer presisi tinggi di observatorium darat. Setiap lima tahun, model medan magnet bumi versi baru dirilis untuk mempertimbangkan perubahan posisi medan magnet akibat pergerakan inti bumi.

Pembaruan ini kemudian akan berdampak pada teknologi yang mengandalkan medan magnet bumi, seperti Global Positioning System (GPS). Ingatlah bahwa medan magnet Kutub Utara bumi berbeda dengan wilayah geografis Kutub Utara.

Kutub Utara, yang biasa disebut wilayah geografis, adalah titik pertemuan sumbu rotasi bumi dengan permukaan planet dan pertemuan semua garis bujur. Sedangkan kutub utara magnet merupakan titik di belahan bumi utara yang garis medan magnet bumi mengarah langsung ke planet.

Kutub magnet bumi terdiri dari besi cair dan nikel yang mengalir di sekitar inti luarnya. Logam cair ini bersifat konduktif secara listrik dan terus bergerak akibat rotasi planet dan konveksi yang disebabkan oleh panas.

Sesuai dengan prinsip elektromagnetisme, gerakan ini menghasilkan arus listrik yang menimbulkan medan magnet. Berdasarkan penelitian pada tahun 2020, posisi kutub utara magnet bumi saat ini mengarah ke Siberia.

Sejak tahun 1830, kutub magnet utara bumi telah berpindah sekitar 2.250 km melintasi bagian atas belahan bumi utara, dari Kanada hingga Siberia. Fenomena ini mungkin terjadi akibat perubahan pola aliran bumi yang terjadi antara tahun 1970 hingga 1999.

Pergerakan medan magnet bumi diperkirakan meningkat sekitar 50-60 km per tahun.

 

Dikutip dari IFL Science, Senin (23 Desember 2024), pergeseran kutub magnet bumi merupakan fenomena alam yang terjadi akibat dinamika inti luar bumi yang terbuat dari besi cair. Secara historis, pembalikan kutub magnet bumi terjadi rata-rata setiap 450.000 tahun, dengan variasi berkisar antara 100.000 hingga 1 juta tahun.

Proses pembalikan ini biasanya memakan waktu 1.000 hingga 10.000 tahun. Pembalikan terakhir, yang dikenal sebagai pembalikan Brunhes-Matuyama, terjadi sekitar 780.000 tahun lalu.

Ada juga peristiwa pembalikan jangka pendek, seperti peristiwa Laschamp yang terjadi sekitar 41.000 tahun lalu dan berlangsung sekitar 440 tahun. Pergeseran kutub magnet dapat mempengaruhi penentuan posisi perangkat yang bergantung pada medan magnet, seperti kompas.

Perubahan posisi kutub magnet memerlukan pembaruan berkala terhadap model medan magnet bumi yang digunakan dalam sistem penentuan posisi global. Meskipun pergeseran kutub magnet dapat mempengaruhi sistem navigasi, namun dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari dapat diabaikan.

Namun, saat terjadi pembalikan polaritas, medan magnet bumi bisa melemah secara signifikan. Hal ini dapat mengurangi kemampuannya untuk melindungi bumi dari radiasi kosmik dan partikel bermuatan angin matahari.

Hal ini dapat meningkatkan paparan radiasi di permukaan bumi, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan organisme hidup dan teknologi satelit.

(Tifani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *