Laba Emiten Anthoni Salim Indofood Naik 23,69%
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengumumkan kinerja perseroan selama sembilan bulan yang berakhir 30 September 2024. Selama periode ini, perseroan menunjukkan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan dan pendapatan.
Hingga September 2024, Indofood Sukses Makmur mencatatkan penjualan Rp 86,94 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 3,64% dibandingkan penjualan September 2023 yang tercatat Rp 83,89 triliun. Seiring meningkatnya penjualan, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp57,25 triliun pada September 2024 dibandingkan Rp57,7 triliun pada September 2024.
Alhasil, total laba September 2024 meningkat dari Rp26,18 triliun menjadi Rp29,69 triliun pada September 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan beban penjualan dan distribusi sebesar Rp9,31 triliun, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp4,11 triliun. Rp166,87 miliar pada nilai wajar aset biologis.
Begitu pula dengan pendapatan operasional lainnya yang tercatat sebesar Rp 959,68 miliar, sedangkan beban operasional lainnya tercatat sebesar USD 1,3 triliun. Perusahaan membukukan pendapatan keuangan Rp2,59 triliun dan beban keuangan Rp2,79 triliun. Lalu, pajak penghasilan bunga final tercatat sebesar Rp201,34 miliar, dan bagian laba bersih mitra dan perusahaan patungan tercatat sebesar Rp158,52 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 8,76 triliun pada September 2024. Laba tersebut meningkat 23,69% dibandingkan laba September 2023 sebesar Rp 7,08 triliun. .
“Menyesuaikan diri dengan situasi perekonomian global, Indofood mampu mempertahankan kinerja positif selama sembilan bulan pertama tahun ini. Kami tetap optimis dan proaktif, serta kami akan terus menjaga keseimbangan yang kuat antara pangsa pasar dan profitabilitas,” Presiden Indofood dan CEO Anthony Salim mengatakan, Selasa (5/11/2024) Mereka membeberkan informasi perubahan tersebut.
Aset perseroan meningkat menjadi Rp195,49 triliun dari akhir tahun lalu Rp186,59 triliun hingga September 2024. Pinjaman hingga September 2024 meningkat menjadi Rp87,55 triliun dari Rp86,12 triliun pada Desember 2023.