Lifestyle

WEB NEWS Lady Olivia Rayakan Ulang Tahun Bertema Gadis Kretek di Era Modern di Gedung Bersejarah

thedesignweb.co.id, Jakarta – Ada berbagai cara merayakan ulang tahun yang unik dan berkesan. Pekerjaan ini juga dilakukan oleh seorang wanita bernama Olivia Putihrai. Ia merayakan ulang tahunnya pada Sabtu, 24 Agustus 2024 di Tugu Istana Kunstkring Jakarta Pusat dengan mengusung tema “Gadis Kretek di Era Modern”.

Istilah Gadis Kretek kemungkinan besar mengacu pada serial Netflix berjudul sama yang dibintangi Diane Sastrovardyo.  Namun, sepertinya sang Lady punya alasan pribadi memilih subjek ini. Acara tersebut juga merupakan pertemuan eksklusif para tamu VIP dan VVIP yang merayakan momen spesial bersama Ibu Olivia.

Lokasi acara ulang tahun Lady Olivia dipilih karena kedekatannya dengan seni, patung istana Kunstkring. Bangunan bersejarah ini awalnya merupakan rumah dari Klub Seni Rupa Hindia Belanda dan dibuka pada 17 April 1914.

Dalam keterangan tertulis yang diterima thedesignweb.co.id, Kamis, 29/29/2024, bangunan vintage ini menjadi rumah bagi berbagai karya kreatif antara tahun 1934 hingga 1939, serta mahakarya kelas dunia karya Vincent Van Gogh, Pablo Picasso, dan Paul Gauguin. .karya ditampilkan. , dll. Marc Chagall dan artis terkenal lainnya. Pemilik galeri dan kolektor seni pun turut menghadiri acara ulang tahun Lady Olivia.

Ibu Olivia adalah tokoh terkemuka di bidang arsitektur dan desain. Dia adalah Kepala Departemen Pengembangan Bisnis Tamara Group dan OP&PARTNERS. Untuk perayaan ulang tahunnya kali ini, Bu Olivia memilih tema kebaya yang terinspirasi dari sejarah keluarganya.

 

 

 

“Jadi nenek saya adalah pemilik Rokok Kretek dan Pabrik Cerutu Tanjung Bawang di Kertosono. Saat itu nenek saya adalah salah satu penggemar Rokok Kretek. Dari sinilah kami memulai usaha dan kami terinspirasi dengan kebaya pada masa itu. temanya,” kata wanita itu.

Penjelasannya mengungkap alasan ia menciptakan tema Gadis Kratek. Sekaligus dipilih tema Kabaya sebagai warisan budaya Indonesia yang mewakili perempuan Indonesia.

Selama 12 tahun, wanita tersebut mengembangkan dan menerapkan rencana strategis, menjalin hubungan yang kuat dengan klien, menemukan dan mengejar peluang bisnis baru. Dia juga memimpin dan mengelola tim yang beragam dan berbakat/

Kenneth S. dari Harvard Lulusan Institut Seni dan Sains Griffin, ia memperoleh gelar master dalam teori arsitektur. Pada tahun 2010, ia mewakili Indonesia di London sebagai diplomat muda dan membangun paviliun Indonesia pertama di London Architecture Festival.

Saat ini, beliau menjabat sebagai komisaris Tamara Group, salah satu pengembang dan pengelola terbesar di industri real estat Indonesia. Wanita tersebut dikenal sebagai pendiri Yayasan Arsitek Pemuda dan Wanita Indonesia (YAPPI).

YAPPI merupakan wadah yang mendukung para arsitek, pemuda dan perempuan Indonesia dalam bidang desain, penelitian dan pengembangan teknologi terkait pelestarian budaya Indonesia seperti batik. Yayasan ini juga mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif di kancah internasional dan mempromosikan kesetaraan gender melalui acara seperti London Festival of Architecture (LFA).

Selain untuk merayakan ulang tahunnya, ibu tersebut mengatakan acara tersebut didedikasikan untuk YAPPI.  “Dengan adanya acara dies ini, kami berharap dapat meningkatkan dukungan terhadap YAPPI. Kami berkomitmen untuk mendukung pengembangan desain, penelitian dan teknologi terkait pelestarian budaya Indonesia, kesetaraan gender dan hak-hak perempuan,” kata Ibu Olivia.

Pada akhirnya, Lady Olivia mengungkapkan harapannya melalui acara dan momen ini. “Berkat acara ini saya dan tim berharap dapat membantu Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan sebagai Indonesia Emas hingga tahun 2045,” tutupnya. 

 

Sedangkan serial “Gadis Kretek” disutradarai oleh Camila Andini dan Ifa Isfanyah. Berdasarkan novel berjudul sama karya Ratih Kumala tahun 2012. Ia juga meraih Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiva. Merupakan serial Netflix Indonesia pertama dan akan tayang perdana pada 2 November 2023.

Inti ceritanya adalah tentang cinta dan penemuan diri seorang pengrajin berbakat dan perjalanannya ke pabrik tembakau kratek di Indonesia pada tahun 60an. Dasia diperankan oleh Diane Sastrowardyo. Ia dikenal sebagai wanita yang sangat terampil dalam memecahkan masalah-masalah kreatif.

Sedangkan Ario Bayu berperan sebagai Soraja yang mengagumi Dasia. Mereka berdua terlibat dalam hubungan rumit penuh rahasia. Sebagai anak yang sudah besar, Dasiah belum memiliki jodoh. Namun saat itu, ada seseorang di balik kesuksesan bisnis cracktech milik ayahnya.

Sebagai seorang wanita, ia memiliki bakat alami dalam memilih cerutu terbaik dan hasrat untuk membuat kratek terbaik. Namun, saat itu hasratnya dipandang sebelah mata, terutama oleh laki-laki karena ia seorang perempuan. Padahal, ayahnya sangat menyukai rokok lintingan tangan Dasia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *