Bisnis

Lantik Eselon I, Menko Zulkifli Hasan Sebut Punya Dream Team

thedesignweb.co.id, Jakarta – Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan resmi melantik 8 pejabat Eselon I di Lingkungan Departemen Penyiapan Pangan (Kemenko Pangan) pada Rabu (18/12/2024) untuk mendukung menyukseskan Program Kemandirian Pangan yang rencananya akan dilaksanakan pada 2020. selesai pada tahun 2026. Perwira yang dicalonkan diketahui sebagian orang sebagai bagian dari “Tim Impian”.

“Kita punya tim, ini tim impian. Ini tim impian. Ada kiper, pemain pengganti,” kata Zulkifli dalam jumpa pers.

Meski baru beroperasi dua bulan dan masih mempunyai kantor sementara di Graha Mandir karena belum memiliki gedung sendiri, namun Kementerian Koordinator Pangan sudah mulai aktif bekerja dan berhasil menghasilkan beberapa peraturan, misalnya. Perpres tentang Pemerataan Properti, Perpres tentang Pengelolaan Rencana Pemberdayaan, Revisi PP Irigasi, Perpres Irigasi, Izin Penyuluhan Pertanian, Pembentukan 7 Komoditas dalam Commodity Fund. 

“Empat produk tersebut tidak lagi diimpor pada tahun 2025, yaitu beras, gula konsumen, garam konsumen, jagung pakan,” ujarnya.

Kemudian PP tentang mangrove direvisi dan Perpres tentang perdagangan batu bara, Keputusan presiden dan menteri lingkungan hidup tentang hutan sosial, program rehabilitasi 78 ribu hektar bekas tambak udang di Pulau Jawa, nutrisi gratis makan (MBG) Pilot project dan sebagainya direvisi.

“Dengan dilantiknya pejabat Eselon I secara final pada hari ini, saya yakin, Insya Allah kita bisa bekerja dengan cepat, tepat, dan kooperatif,” ujarnya.

Dipimpin oleh Presiden Prabowo, ia mengatakan swasembada pangan merupakan salah satu langkah terpenting dalam tantangan dunia, dan sebagai antisipasi krisis global di mana negara-negara lain memprioritaskan kebutuhan dalam negerinya.

Ia mengatakan Indonesia harus bisa mencapai kemandirian pangan pada tahun 2027. Ini merupakan tantangan yang sulit, namun langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyelaraskan visi dan misi seluruh pemangku kepentingan terkait.

“Saya berharap seluruh pejabat Kementerian Koordinator Pangan menjadi pejabat profesional yang selalu menjalankan perannya sebagai pelaksana kebijakan dan pelayanan publik, untuk mencapai koordinasi dengan pengelola/departemen dan lembaga pangan serta seluruh pemangku kepentingan pangan,” ujarnya.

 

 

Redaktur: Siti Ayu

Sumber: Merdeka.com

 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan swasembada pangan pada tahun 2028. Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menegaskan, tujuan tersebut dapat dicapai melalui kerja sama antar dunia usaha.

Untuk mencapai hal tersebut, Kementerian Pertanian dan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tertinggal telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Zulkifli Hasan menilai langkah tersebut merupakan bukti tindakan cepat pemerintah.

“Mentan dan Mentan menandatangani nota kesepahaman hari ini, saya apresiasi sekali. Mendes dan Mentan bekerja cepat. Mereka sudah meninjau seluruh Indonesia, mulai dari Merauke, Kalimantan Tengah. Kalsel, Sumsel pergerakannya cepat sekali,” kata Zulkifli Hasan dari Jakarta dari kantor Kementerian Pertanian, Rabu (6 November 2024).

“Sesuai perintah Presiden Prabowo, kita harus lakukan sendiri dalam hal penyediaan pangan pada tahun 2028. Kata kuncinya kita semua satu tim,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, banyak kelompok yang terlibat dalam mencapai tujuan tersebut. Mulai dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terkait produksi, Menteri Desa PDT Yandri Susanto selaku sentra produksi desa hingga Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.

Kemudian Badan Riset dan Inovasi (BRIN) juga turut serta dalam kajian tersebut. Selain itu, TNI/Polri menerapkan langkah pengamanan.

“Untuk mencukupi pangan kita pada tahun 2028, semua pihak yang terlibat, Menteri Pertanian, Menteri Desa, Menteri BUMN, Dirut Pupuk, Pekerjaan Umum (Kementerian) Air, Irigasi, Bendungan, Polisi Keamanan, TNI untuk membantu. daerahnya, gubernur dan wali kota, kepala desa, “Negara Kementerian Kehutanan. Bibit penelitiannya dari BRIN. Jadi ini daerah terkait, jadi perlu kerja sama yang kuat dan kuat,” jelas Zulkifli.

 

Sebelumnya, beberapa kepala desa mengakui banyak petani di wilayahnya yang tidak menerima subsidi pupuk dalam jumlah besar. Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menegaskan akan meringankan pengelolaan pupuk bersubsidi.

Salah satu perdebatan yang terjadi saat ini adalah terkait undang-undang pelonggaran yang dikeluarkan Presiden (Perpres). Melalui aturan ini, aliran pupuk bersubsidi tetap mudah dijangkau oleh petani.

“Kewenangan memang diperlukan, semua harus disederhanakan, makanya nanti kita urus Perpresnya agar tidak terputus semua rantai pemerintahan,” kata Zulkifli Hasan dari Kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu (6/11). /2024).

“Misalnya syaratnya Kementan sederhana saja, punya KTP petani, terima kasih, kalau melalui (birokrasi) lagi, ini akan memakan waktu lama. menguat,” tambahnya. 

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengusulkan agar ada komando pusat di Kementerian Pertanian untuk pupuk bersubsidi.

“Pak Menko lapor, kita terbuka soal itu, makanya ke depan harusnya satu komando, tapi ada 7 komando (kementerian/fasilitas). Pupuk kita kirim, itu mulai Januari, ya keputusannya (7) nambah) porsi pupuk bersubsidi), Januari, sekarang bulan ke-11, tapi belum datang,” ujarnya.

“Tambahan 100 persen, tapi kalau bupati tidak tanda tangan, pupuknya tidak datang. Padahal (stok) pupuknya ditambah,” jelas Menteri Pertanian Amran Zulkifli di hadapan Hasan.

 

Ia juga mendengar keluhan Bupati yang tidak menerima besaran subsidi pupuk karena Bupati tidak mengirimkan surat. Menteri Pertanian Amran meminta agar persoalan pupuk tidak dipolitisasi.

“Oh, proses pilkada. Pak Menteri, hasilnya tidak berkurang, biasanya pupuk, pupuk ini jangan dipolitisasi, ini untuk kepentingan generasi muda,” tegasnya.

Setelah mendengar keluhan perwakilan kepala desa, Menteri Pertanian Amran memutuskan ada permasalahan di beberapa hal. Baik dari sisi distribusi maupun birokrasi.

“Pak Menko bisa berpikir, maaf, untung menterinya agak tegas, ini (masalah) di BUMN, jadi ini di gubernur, ini di bupati, kapan sampai ke petani? ketertiban Kami bertanggung jawab atas perintah presiden yang kami (usulkan) Pak Menteri Koordinator , Menteri Pertanian Amran.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *