WEB NEWS Lawan Kebutaan Akibat Diabetes, Kemenkes Luncurkan Peta Jalan Penglihatan Atasi Retinopati Diabetik
thedesignweb.co.id, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia tahun 2024, Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes RI) bekerja sama dengan berbagai mitra memaparkan Peta Jalan Upaya Kesehatan Penglihatan Indonesia 2025-2030.
Salah satu tujuan utama mereka adalah untuk mengatasi ancaman retinopati diabetik (RD), sebuah komplikasi diabetes yang dapat menyebabkan kebutaan. RD merupakan masalah mata yang mendesak di Indonesia.
Ketika jumlah penderita diabetes meningkat, RD juga meningkat, sehingga memberikan beban berat pada kesehatan, masyarakat dan perekonomian. Diperkirakan kasus RD di Indonesia akan mencapai 5 juta orang pada tahun 2025.
Selaku Ketua Departemen Ilmu Mata Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Muhammad Bayu Sasongko, penyakit ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mata, namun juga berdampak pada produktivitas negara.
Dalam pengumuman tersebut, Bayu menekankan pentingnya kerja sama kedua pihak. “Kerja sama Pentahelix dengan pemerintah, dunia pendidikan, dokter, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan. Dengan adanya kerja sama ini, kita bisa menekan angka kebutaan akibat diabetes di Indonesia,” ujarnya dalam wawancara online, Kamis. , 10 Oktober 2024. Makalah menunjukkan cara baru menuju visi yang lebih baik
Peta Jalan Upaya Kesehatan Visi 2025-2030 merupakan revisi rencana yang telah digunakan sejak tahun 2017. Pemutakhiran ini menyesuaikan dengan tujuan global dan regional, serta mencakup perubahan cara pandang kesehatan di Indonesia.
Salah satu tujuan utamanya adalah meningkatkan pemeriksaan mata bagi penderita diabetes. Sebanyak 80 persen penderita diabetes menargetkan pemeriksaan mata rutin pada tahun 2030.
“RD seringkali tidak menunjukkan gejala pada awalnya, namun dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani. Skrining rutin dan deteksi dini adalah kunci untuk mencegah dampak yang lebih serius,” tambah Bayu. Dalam laporan ini juga ditargetkan 60 persen pasien RD mendapat pengobatan yang memadai.
Tak hanya berdampak pada kesehatan, retinopati diabetik juga berpotensi berdampak signifikan terhadap biaya layanan kesehatan. Berdasarkan data, biaya RD diperkirakan meningkat dari Rp38 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp138 triliun pada tahun 2025.
Bagan ini menyoroti pentingnya tindakan segera untuk mengurangi peningkatan biaya akibat komplikasi diabetes.
Melalui laporan baru ini, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan deteksi dini, skrining, dan pengobatan pasien RD. Langkah-langkah ini seharusnya meringankan beban bisnis dari kebutaan akibat diabetes.
Prof. Bayu menambahkan, retinopati diabetik merupakan masalah kesehatan yang perlu diatasi dengan banyak cara. Organisasi yang akan dibentuk dalam peta jalan ini harus menyatukan kekuatan yang berbeda untuk menciptakan strategi yang kuat dalam menghadapi RD.
“Dengan kolaborasi ini, kita dapat mendorong perubahan penting dan merancang strategi untuk mengurangi beban RD di Indonesia,” ujarnya.
Terbitnya Rencana Aksi Kesehatan Visi Indonesia 2025-2030 merupakan langkah penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan mata akibat diabetes.
Dengan kerja sama yang kuat dan perencanaan strategis, diharapkan upaya ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mata jutaan penderita diabetes di Indonesia, sehingga dapat memiliki masa depan yang lebih baik tanpa menjadi buta.