Bisnis

LPDB KUMKM Salurkan Dana Sentuh Rp1,46 Triliun hingga September 2024

thedesignweb.co.id, Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Kecil, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mencatat telah menyalurkan dana bergulir senilai Rp 1,46 triliun hingga September 2024.

“Khusus tahun 2024 sampai September (2024) kita sudah menyalurkan 1,46 triliun dolar, dengan target 1,85 triliun untuk tahun 2024,” kata Dirjen LPDB-KUMKM, Supomo, saat jumpa pers acara LPDB-KUMKM. Prestasi 10 tahun. KemenKopUKM, di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2024).

Supomo mengatakan, penyaluran uang baru mencapai 78 persen hingga kuartal III 2024. Ia pun berharap target tersebut bisa tercapai pada akhir tahun 2024.

“Oleh karena itu, alhamdulillah kita sudah berada di jalur yang benar, yakni sekitar 78 persen pada September. Jadi insya Allah akhir tahun bisa kita capai lagi,” ujarnya.

Supomo mengatakan LPDB-KUMKM berkomitmen memberikan dukungan kepada koperasi di sektor riil melalui lingkungan yang diciptakan dengan adanya penyerang, untuk memperkuat sektor ekonomi riil di Indonesia.

Namun penyaluran dana bergulir ke sektor riil tidak berjalan sebagaimana mestinya. Karena di tahun 2020 kita menghadapi wabah Covid-19.

“Pada masa Covid. Seiring berjalannya waktu, instruksi menteri mulai lebih fokus pada sektor riil, LPDB. Bukankah di sektor koperasi riil banyak kendalanya? Banyak kendalanya,” ujarnya.

Oleh karena itu, LPDB-KUMKM juga membangun “inkubator” untuk mendorong koperasi sukses sehat dan pengelolaan yang baik. “Jadi kita siapkan bagian dalamnya, “inkubatornya”, tutupnya.

 

Dulu, pertumbuhan koperasi di Indonesia mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu. Koperasi yang menjalankan prinsip pengelolaan yang benar akan mengalami perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik.

Perkembangan koperasi tidak lepas dari tanggung jawab aparatur pemerintah, baik di daerah, maupun di masyarakat.

Selama ini koperasi turut serta bergotong royong untuk mencapai kesejahteraan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan anggotanya. Hal inilah yang dilakukan Keluarga Muda Islam KSPPS Magelang (KSPPS KARISMA) di Kota Magelang, Jawa Tengah.

KSPPS KARISMA terus berbenah dan berkembang khususnya di bidang pendanaan. Hingga April 2024, jumlah anggota koperasi yang memiliki 5 kantor cabang dan 71 karyawan ini berjumlah 12.642 orang.

Ketua KSPPS KARISMA Teguh Rismanto menjelaskan koperasi menggunakan prinsip 5C yaitu karakter, kapasitas, permodalan, kondisi dan keamanan. Koperasi juga ketat dan berhati-hati dalam penyaluran dana untuk menghindari masalah keuangan atau pendanaan tidak efektif (NPF).

 

 

 

Pemantauan terhadap anggota mulai dari pengepul hingga pengelola juga dilakukan setiap bulan, guna mengurangi risiko secepatnya.

“Selain penggunaan prinsip-prinsip yang baik dalam pengelolaan koperasi, hal yang tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan mencegah gagal bayar anggota adalah dengan selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada saat ini dengan mematuhi peraturan yang ada.” , dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan. , koperasi telah menerapkan digitalisasi melalui Aplikasi Islamic Micro Finance (IMFA) sejak tahun 2015,” kata Teguh dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/05/2024).

Pada tahun 2011, lanjut Teguh, KSPPS KARISMA mendapat informasi mengenai soft financing pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Kecil, Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM).

Informasi ini diperoleh dari mitra Baitul Maal wa Tanwil (BMT) atau pertemuan forum BMT, baik regional maupun nasional. Sejak mendapat informasi tersebut, koperasi telah meminta pendanaan kepada LPDB-KUMKM, dan hingga tahun 2024, koperasi telah menerima pendanaan LPDB-KUMKM sebanyak 5 kali.

Teguh mengatakan, pertimbangan bergabungnya LPDB-KUMKM didasarkan pada penerapan skema pembiayaan LPDB-KUMKM yaitu pembagian keuntungan murni sesuai prinsip syariah dan tidak memberatkan kedua belah pihak. Bagi koperasi juga terdapat dampak positif berupa peningkatan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, dan LPDB-KUMKM juga merupakan salah satu donatur yang mendukung penuh hasil koperasi tersebut.

“Melalui pengawasan LPDB-KUMKM yang terus menerus sangat bermanfaat bagi koperasi, khususnya pembinaan manajemen, operasional dan keuangan,” jelas Teguh.

Setelah mendapat dana LPDB-KUMKM, tambah Teguh, otomatis modal koperasi akan bertambah sehingga bisa menyalurkan dana ke lebih banyak anggota dan memberikan manfaat lebih banyak.

KSPPS KARISMA mendapat banyak manfaat dan keberkahan dari lembaga keuangan syariah sebagai ladang dakwah menuju pertumbuhan ekonomi syariah. Koperasi selalu berusaha mengembangkan dan meningkatkan produknya terutama dalam hal pembiayaan, sehingga dapat terus mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM apabila diperlukan dana tambahan.

“Sistem pelayanan LPDB-KUMKM sudah serba digital, dan respon pelayanan LPDB-KUMKM sangat cepat dan baik, segala hambatan dan tantangan dalam permohonan dana bergulir dapat dihilangkan. Sebagai lembaga keuangan bagi koperasi yang profesional, LPDB-KUMKM membantu permodalan, pelatihan manajemen dan keberhasilan koperasi. “Kami berharap LPDB-KUMKM terus mendukung kehadiran koperasi di Indonesia dengan program pembiayaan koperasi yang fleksibel dan menjadi lembaga pembiayaan prioritas bagi koperasi,” kata Teguh penuh harap.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *