LTLS Raup Pendapatan Rp 3,7 Triliun di Semester I 2024, Naik 5,7%
thedesignweb.co.id, Prinsip Keberlanjutan Jakarta terkait erat dengan kinerja PT Lautan Luas TBK (LTLS), yang terus menjadi positif. Selama semester I-2024, pendapatan LTLS adalah RP 3706 triliun. Angka tersebut telah meningkat sebesar 5,7% dari periode yang sama tahun lalu menjadi total Rs 3,5 juta.
“Hampir 90% dari penjualan kami di Indonesia adalah penjualan kepada pelanggan B2B dalam industri makanan dan minuman, kimia, pakan ternak dan industri perawatan rumah dan di rumah,” kata manajer hubungan komunikasi dan investor Eropa dalam sebuah pernyataan tertulis di Jakarta pada Kamis (12/9/2024).
Meningkatkan pendapatan laut akan mempengaruhi kinerja garis bawah perusahaan. Akibatnya, laba bersih LTLS naik 166% menjadi Rp 136,56 miliar. Jumlahnya meningkat dari RP 51,3 miliar kolom pada tahun sebelumnya.
Sejalan dengan ini, anak perusahaan PT Lautan Luas TBK (LTLS), yang memproduksi makanan serat, menegaskan kembali komitmennya terhadap bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Satu langkah yang ia janjikan adalah memasang 1.416 panel surya melalui 635 kW. Pemasangan panel surya diadakan di daerah pabrik Mochokto di Jawa Timur.
Langkah ini adalah bagian dari upaya besar perusahaan untuk mendukung energi bersih Indonesia. Kepala Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Java Timur berpartisipasi dalam acara tersebut.
Untuk mempercepat pembentukan ekosistem investasi berkelanjutan, PT Lautan Luas TBK (LTLS) juga terus fokus pada pelaksanaan praktik lingkungan di seluruh rantai pasokan, termasuk upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, efisiensi energi, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab dan penggunaan bahan baku yang berkelanjutan.
Selain panel surya, anak perusahaan LTLS yang terlibat dalam layanan dukungan juga membangun gudang melalui konsep bangunan hijau Cikarang. Dibangun di atas area 1,9 hektar, gudang baru ini dirancang untuk memiliki kapasitas penyimpanan kering yang dapat menampung hingga 20.000 lokasi palet. Proyek ini diharapkan dapat sangat meningkatkan kemampuan penyimpanan dan efisiensi.
Eurike Hadijaya menambahkan bahwa LTLS percaya bahwa menanamkan nilai keberlanjutan dan tujuan di kedua belah pihak untuk kegiatan operasional adalah investasi berkelanjutan di masa depan. Oleh karena itu, LTL terus memperkuat komitmennya terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab, inovasi berkelanjutan, dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Kami mulai sangat antusias dengan pembangunan gudang baru ini. Fasilitas ini adalah bagian dari strategi kami untuk memperkuat sektor logistik laut yang besar,” kata Eropa dalam sebuah pernyataan resmi.
Selain berinvestasi dalam energi hijau, Samudra yang luas juga berinvestasi di masa depan yang berkelanjutan dan mendukung konservasi alam. LTL terbaru juga mengadakan 10.000 program bibit bakau di pantai untuk mengurangi emisi karbon, sebuah peristiwa yang juga mendukung rencana pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi sebesar 29% pada tahun 2030 berdasarkan Perjanjian Paris.
Program Basa Lautan Bakau Taman dikembangkan oleh Program Desa Luan Lautan, yang diprakarsai oleh LTLS pada ulang tahun ke -70. Dalam acara sukarela, karyawan PT Lautan TBK dari berbagai departemen Ketapang, Taman Mangrove, benih Mangrove yang ditanam bersama. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem pantai dalam mengurangi emisi karbon, mencegah keausan, mempertahankan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Penerbit distribusi kimia memastikan bahwa setiap rangkaian tujuan keberlanjutan adalah spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan terbatas, seperti yang dijelaskan dalam peta jalan keberlanjutan 2022-2031.
Perusahaan yang baru saja merayakan ulang tahun ke -73 juga akan terus fokus pada penguatan bisnis pembuatan berbagai produk dari bahan kimia untuk sektor makanan, diet, dan perawatan di rumah pribadi. Selain itu, LTL telah memperkuat bisnis pengolahan air bersih karena perusahaan memproduksi banyak bahan kimia untuk air minum dan kebutuhan pengolahan air limbah.