Mahasiswi Kanada Alami Patah Rahang Gara-gara Makan Permen
thedesignweb.co.id, Ottawa – Jawaria Wasim, seorang pelajar asal Kanada, mengalami pengalaman tak terduga yang mengubah hidup.
Seorang gadis berusia 19 tahun mengalami patah rahang setelah mencoba menggigit permen berukuran tiga inci yang mematahkan rahang.
Pada awalnya, Jawaria terinspirasi oleh video orang-orang yang berhasil menggigit permen dagu berukuran kecil. Namun, dia ingin mencoba versi makanan penutup yang lebih besar.
Javaria Oddity Central melaporkan pada Minggu (29/12/2024) “Saya sering makan ini ketika saya masih muda. Saya pernah melihat orang menggigit yang kecil, tapi belum pernah mencoba yang besar.” . .
Namun, pengalamannya berakhir dengan bencana. Saat ia mencoba menggigit permen keras tersebut, ia berhasil membuat lubang kecil di permukaan luar permen tersebut sebelum ia merasakan sakit yang menusuk di rahang bawahnya.
Temannya segera menyadari bahwa salah satu giginya terkelupas dan setelah diperiksa lebih lanjut, gigi lainnya tanggal. Dalam kesakitan yang begitu parah hingga sulit membuka mulut, temannya memanggil ambulans.
Hasil rontgen menunjukkan rahangnya retak di dua tempat akibat tekanan menggigit permen. Jawaria segera menjalani operasi untuk memperbaiki rahangnya yang patah. Rahang kemudian dijahit dengan kawat logam yang dipasang pada gigi atas dan bawah. Selama enam minggu terakhir dia harus menjalani diet cair berupa sup dan permen.
“Sangat menyakitkan. Ketika ambulans datang, saya menangis sepanjang waktu. Segalanya berantakan,” katanya.
Selain itu, Jawaria juga harus memakai kawat gigi untuk memperbaiki gigi bawah dan gigi depannya yang patah akibat tekanan rahang.
Pengalaman ini menyadarkan Jawaria akan pentingnya kesehatan mulut.
“Bodoh sekali. Biasanya orang mematahkan rahangnya karena kecelakaan mobil atau perkelahian, tapi aku mematahkan rahangku dan menghancurkannya menjadi permen. Mau bagaimana lagi.”
Setelah kejadian tersebut, Jawaria berharap bisa belajar dari pengalaman orang lain dan lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan yang membahayakan kesehatannya.