Berita

Makan Bergizi Gratis Akan Libatkan Koperasi, Salah Satu Perannya Menyediakan Susu

thedesignweb.co.id, Jakarta Tiga kementerian/lembaga memperkuat koordinasi untuk kelancaran pelaksanaan program pangan bergizi gratis yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Ketiga kementerian/lembaga tersebut adalah Kementerian Koperasi, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Difabel, dan Badan Gizi Nasional.

Menteri Koperasi Budi Arieh Setiadi mengatakan salah satu tugas koperasi adalah menyediakan susu yang merupakan komponen penting BFG.

“Koperasi susu di Indonesia mempunyai potensi yang besar, sehingga perlu adanya pengorganisasian dan investasi pada peralatan pengolahan susu yang berkualitas.”

“Saat ini koperasi susu kita sudah pasteurisasi, tapi untuk makanan bergizi harus UHT. Lalu kita keliling, kalau ada yang butuh penguatan permodalan, LPDB itu koperasi dan koperasi ini siap membiayai koperasi dengan modal kerja.” jelas Budi. Ari.

Ia juga memastikan banyak terdapat koperasi susu berkualitas di Lembang, Subang, Garut, Malang, Pujon, dan Boyola.

Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi Ferri Juliantono mengatakan dengan adanya kejelasan pasar BGN maka koperasi rakyat akan mendapatkan keuntungan dan manfaat.

“Tidak hanya koperasi susu, tapi juga koperasi lain yang terlibat dalam program BGN.

Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri Kementerian Desa dan Pembangunan Zona Aman, menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan BGN.

“Kami akan membimbing para BSO yang akan menyiapkan dan mendistribusikan semuanya serta bekerja sama dengan koperasi untuk mendistribusikan bahan baku pokok program pangan bergizi gratis,” ujarnya.

“Kemendes PDTT mengembangkan 75.265 desa dan sekitar 20.367 BUMD, dan setengah dari BUMD tersebut bergerak di bidang pangan,” tambah Ariza.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan MBG akan fokus membangun unit layanan gizi di seluruh Indonesia. Menurut dia, jumlahnya sekitar 30.000 yang sebagian besar berada di Pulau Jawa.

“Unit jasa ini akan menjadi sumber produksi dalam negeri dan 85 persen dananya akan digunakan untuk pembelian bahan baku pertanian lokal,” ujarnya.

Dadan menegaskan, peran koperasi dan BUMD dalam pengadaan bahan baku dari petani lokal penting. Ia juga menyebutkan ada peluang untuk mengembangkan infrastruktur dan perekonomian di daerah setempat.

“Kerja sama antara pemerintah, koperasi, PASI dan petani diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan program gizi ini,” tegasnya.

 

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *