Kesehatan

Makan Bergizi Gratis Dimulai, Pakar: Jangan Sampai Hilang Esensi, Harus Sediakan Menu Gizi Seimbang

thedesignweb.co.id, Jakarta memasuki hari pertama pelaksanaan program Gizi Gratis (MBG) pada Senin, 6 Januari 2025. Menurut pakar kesehatan global Dickie Budiman, sekarang adalah saat yang tepat untuk mengedukasi anak tentang gaya hidup sehat.

“Kami ingin mendidik anak-anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam segala aspek, termasuk orang tua dan pejabat sekolah. Ketahuilah bahwa makanan sehat juga seperti itu, tidak hanya di sekolah, tapi juga di rumah,” kata Dickey, Senin (6 ./1/2025) Kesehatan thedesignweb.co.id mengatakan dalam pernyataan video dari

Oleh karena itu, lanjut Dickey, untuk mencapai hal tersebut diperlukan perencanaan. Pasalnya, jika program ini dilakukan tanpa persiapan dan pendistribusian yang matang, sebagian masyarakat mungkin akan menjadi anti atau skeptis.

Pemberian makanan dalam program makan bergizi gratis memerlukan perhatian terhadap higienitas makanan agar terhindar dari gangguan kesehatan seperti berlanjutnya obesitas dan diare.

“Tentunya harus dibarengi dengan edukasi, termasuk kebersihan pangan. Jangan sampai tujuannya baik, malah berujung pada penyakit diare, disentri, dan sebagainya.”

Pria yang juga merupakan ahli epidemiologi di Griffith University Australia ini berpesan, program makan bergizi gratis tidak boleh kehilangan esensinya dalam memberikan pola makan seimbang.

“Soalnya menu gizinya harus seimbang, jangan sampai ketinggalan intisarinya. Itu bicara tentang pola makan yang bergizi, kalau pola makannya bergizi maka harus gizinya seimbang,” kata Dickey.

Dalam pernyataan lain, Guru Besar sekaligus Direktur Pascasarjana FKUI Universitas YARSI, Prof. Tjandra Yoga Aditama menjelaskan manfaat MBG.

Menurutnya, program semacam ini bukan sekedar penyediaan pangan, melainkan solusi multidimensi yang membawa manfaat besar di berbagai aspek kehidupan.

“Program Pangan Dunia (WFP) juga menyebut program guru sekolah sebagai ‘game changer multisektoral’”, kata Prof. Tjandra melalui pesan tertulis kepada Health-thedesignweb.co.id pada Senin, 6 Januari 2025.

Menurutnya, setidaknya ada sepuluh manfaat besar program MBG di sekolah yang telah terbukti di seluruh dunia. Berikut penjelasan detailnya: 1. Peningkatan gizi anak

Program ini memberikan nutrisi yang cukup kepada anak untuk pertumbuhan fisik dan mentalnya. Gizi yang baik merupakan landasan utama tumbuh kembang anak. 2. Mendukung kesehatan

Dengan mengonsumsi makanan yang sehat, risiko malnutrisi dan penyakit terkait makanan berkurang secara signifikan. Membantu anak menjadi sehat dan produktif.3. Meningkatkan pendidikan

Anak-anak yang mendapat makanan lengkap dan bergizi memiliki kemampuan konsentrasi dan prestasi akademik yang lebih baik. 4. Menyediakan jaring pengaman sosial

Program makanan di sekolah juga berfungsi sebagai jaring pengaman untuk melindungi anak-anak dari kelaparan, terutama di keluarga kurang mampu. 5. Memperkuat sistem pangan

Dengan menyediakan pangan bergizi terstruktur, program ini membantu menciptakan rantai pasokan pangan yang lebih stabil dan berkelanjutan 6. Dampak terhadap perekonomian

Distribusi pangan kepada anak-anak sekolah dapat memberikan efek domino terhadap perekonomian, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga penguatan pasar lokal. 7. Meningkatkan angka partisipasi sekolah

Program makan siang merupakan insentif bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya, terutama di daerah yang angka partisipasi sekolahnya masih rendah. 8. Mengurangi beban keuangan rumah tangga

“Melalui makan siang di sekolah, orang tua dapat mengalokasikan uang untuk kebutuhan penting lainnya di rumah,” kata Prof. Tajandra. 9. Mencegah perkawinan anak

Makanan sekolah memberikan peluang besar bagi anak perempuan untuk tetap bersekolah. “Makanan di sekolah memberdayakan anak perempuan,” sang profesor menekankan. Tijandra menjelaskan, program tersebut secara tidak langsung mencegah pernikahan dini. 10. Mengaktifkan perekonomian lokal

Jika sumber pangannya berasal dari masyarakat sekitar, maka program tersebut mendukung perekonomian setempat melalui konsep makanan sekolah buatan sendiri yang artinya makanan tersebut diproduksi oleh petani setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *