Kesehatan

Makin Tua Risiko Wanita Sakit Jantung Meningkat, Perubahan Hormon Jadi Salah Satu Faktor

thedesignweb.co.id, Jakarta Cardiac dan Blood Vesselus, Dr. IR. Adelin Dhivi Kemalasar, SP.JP, mengingatkan bahwa risiko penyakit jantung pada wanita meningkat seiring bertambahnya usia, terutama karena berkurangnya kadar estrogen.

“Seiring bertambahnya usia dan menopause, kadar estrogen berkurang, yang dapat meningkatkan risiko kondisi jantung,” kata Adelin.

Estrogen adalah hormon terpenting yang dihasilkan oleh bukaan dan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Hormon ini melindungi pembuluh darah, membantu mengatur kadar kolesterol, sifat anti -inflamasi yang melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan dan peradangan dan berperan dalam metabolisme. Namun, kadar estrogen menurun seiring bertambahnya usia, sehingga efek perlindungan terhadap jantung juga menurun.

Upaya untuk mengurangi risiko kondisi jantung

Untuk mengurangi risiko, Adelin menyarankan perempuan untuk menerapkan langkah -langkah pencegahan lebih awal. Gaya hidup sehat seperti menjaga makanan, olahraga teratur, menghindari rokok dan alkohol, dan kontrol kesehatan teratur menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung, seperti kutipan

Dia juga menekankan bahwa kondisi jantung sering tidak terdeteksi, baik pada wanita maupun pria. Terutama pada wanita, gejalanya sering berbeda dari orang dan cenderung lebih berhati -hatilah, seperti kelelahan, napas atau rasa sakit di bagian tubuh tertentu. Ini menyebabkan banyak kasus diagnosis yang terlambat.

Selain alasan usia dan perubahan hormon, kebiasaan tidak sehat seperti merokok, konsumsi makanan lemak tinggi dan kurangnya aktivitas fisik juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Data Registrasi Sosial -Ekonomi (Regzeek) 2023 mencatat bahwa dalam kondisi jantung Indonesia atau kardiovaskular adalah penyebab kematian lebih dari 600.000 orang per tahun. Sementara itu, Basic Health Research (Incewesdas) 2018 di Jakarta memberikan prevalensi kondisi jantung dengan dokter yang mencapai 1,9 persen.

Menanggapi tingginya jumlah kasus ini, pemerintah menekankan pentingnya pencegahan dan upaya deteksi dini dengan melepaskan skrining yang sehat untuk mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Salah satu program penyaringan yang dapat digunakan oleh gereja adalah pemeriksaan kesehatan gratis (PKG), yang dimulai pada 10, 2025.

Di Jakarta, tidak kurang dari 44 massa dispersi bersedia melayani penduduk yang ingin mengendalikan kesehatan mereka dalam program ini. Pemerintah provinsi DKI Jakarta berfokus pada pemeriksaan medis untuk 522.000 pengguna aktif yang terdaftar oleh “One Health Mobile” (SSM) dan platform pendaftaran online.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *