Manfaatkan Motor Listrik, Indonesia Bisa Jadi Raja EV Dunia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia berambisi menjadi pemain utama industri kendaraan listrik global. Berbagai cara terus dilakukan, mulai dari insentif hingga pembenahan ekosistem, khususnya infrastruktur pengisian baterai.
Seperti yang dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal Association for Electric Mobility Ecosystems (AEML) Rian Earnest, Indonesia dapat memanfaatkan sepeda motor listrik sebagai buah atau peluang bisnis yang tersedia untuk memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik.
“Kalau kita bicara peluang Indonesia menjadi pemain kendaraan listrik, mungkin yang paling low-hanging adalah kendaraan roda dua,” kata Ryan Earnest di Jakarta, Minggu (25/08/2024).
Lanjut Rian, pasar sepeda motor listrik masih belum sebesar versi bensin. Tapi ini sekitar 100 ribu atau 0,1 persen dari keseluruhan pasar.
“Kami telah merakit sepeda motor selama beberapa tahun, bahkan puluhan tahun, di Indonesia. Makanya lahirlah Gesits, lahirlah Alva, lahirlah Electrum. Jadi tugas kami di AEML adalah menjaga ekosistem ini agar terus bertahan.” Ryan menambahkan.
Sementara itu, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia juga membutuhkan ekosistem yang baik. Dan sepertinya pembangunan infrastruktur di Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa maksimal.
“Kami juga sedang berdiskusi dengan pemerintah, karena belajar dari Tiongkok yang sukses memerlukan banyak dukungan dan bantuan dari pemerintah,” tutupnya.
Association of Electromobility Ecosystems (AEML) resmi menyelenggarakan AEML Knowledge Exchange Forum (AKEF) 2024. Acara bertajuk “Navigasi Ekosistem Kendaraan Listrik dan Inovasi Pembiayaan di Indonesia” ini juga dihadiri oleh instansi pemerintah, industri swasta, akademisi, pembangunan. mitra dan lembaga keuangan.
Diselenggarakannya AKEF 2024 sejalan dengan penjualan kendaraan listrik di Indonesia yang meningkat signifikan pada tahun 2022 hingga 2023: 262 persen untuk sepeda motor listrik dari 17.198 menjadi 62.409 dan 43 persen untuk mobil listrik dari 8.562 pada tahun 2023 menjadi 2. .
Potensi besar ini tidak hanya terkait dengan daya tarik kendaraan listrik dalam meminimalkan polusi udara, namun juga kemungkinan penghematan bahan bakar.
Rahmat Qaimuddin, Deputi Koordinator Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Kelautan dan Investasi, menyambut baik forum diskusi lintas sektoral seperti AEML Knowledge Exchange Forum (AKEF) 2024 yang dapat berkontribusi positif terhadap tujuan pemerintah mencapai net zero emisi melalui 2060 atau lebih awal.
“Sebagai rangkaian acara Indonesia International Sustainable Development Forum (ISF) 2024, hasil AEML Knowledge Sharing Forum juga akan dimasukkan dalam hasil ISF 2024,” jelas Rahmat di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis ( 22/8/2024).