Maruarar Sirait Sumbang 2 Ha Lahan untuk Program 3 Juta Rumah: Gratis
thedesignweb.co.id, Menteri Perumahan dan Solusi (PKP) Maruarar Sirait memberi 2 hektar negara mereka untuk memulai program parlemen 3 juta di era Presiden Prabowo Subanto.
Lihat dia mengatakan bahwa awal ini juga merupakan cara untuk mengundang pengembang swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan program 3 juta rumah.
“Rencananya adalah segala jenis. Tanglanang saya pada 10 November adalah sesuatu yang saya lakukan pada 10 November. Untuk siapa? Untuk orang. Untuk orang. Anda ingin mengidentifikasi atau menjual?
Dia juga berjanji bahwa penduduk tidak akan ditagih untuk penduduk. “Gratis. Dalam bentuk apa kita hanya memberikannya,” tambahnya. Apalagi untuk MBR
Dengan komentar, tempat tinggal didedikasikan untuk orang berpenghasilan rendah (MBR) dari kelompok yang berbeda. Dari masyarakat umum ke Negara Sipil (ASN) TNI / PULR, ia dapat berpartisipasi.
“Rencanaku adalah, saya harap dia berhasil, ada seorang guru, polisi berpenghasilan rendah adalah pendapatan rendah-TNI. Karena jika Anda pergi / polisi adalah yang diberkati, ia berharap jatuhnya tempat yang bergerak. Perubahan itu juga di ASN,” katanya.
“Subjek hanya satu yang diberikan orang yang tepat. Jangan berikan item yang salah. Kami hanya memberi BLT item yang salah. Jadi kami harus melakukannya dengan baik untuk tujuan itu,” katanya.
Selain itu, lihat mengundang partai-partai swasta yang ingin berpartisipasi dalam penyediaan tempat tinggal untuk orang-orang berpenghasilan rendah (MBRS) dengan ide-ide mereka. Donasi apakah ada tempat tinggal vertikal, seperti rumah atau rumah (menara), atau rumah permukaan luar.
“Formulir apa. Di sektor swasta yang membangun sektor swasta, konten yang sama. Besok, ayah dari kekuatan masuk, jadi. Anda ingin negara seperti saya, sektor swasta dibangun atau diterjemahkan,” kata Maruarar Sirit.
Menteri Fahri Hamzah dari Hamzah, Fahri Hamzah, sejauh ini, memiliki banyak keluarga di Indonesia, termasuk Jakarta, yang masih tinggal di rumah -rumah, bahkan hidup tanpa hidup.
Menurutnya, ini cukup khawatir. Kemudian Fahri mengundang semua pihak, termasuk generasi muda, untuk lebih peduli tentang kondisi kehidupan dan daerah perumahan. Sehingga setiap komunitas tinggal di rumah yang tinggal.
“Ada video menyedihkan di Jakarta yang menunjukkan keluarga yang masih tinggal di rumah -rumah yang tidak layak dan beberapa orang tunawisma. Rumah tinggal adalah hak setiap warga negara,” kata Fahri Hamzah di Jakarta pada hari Senin (28.10.2024).
Fahri mengatakan bahwa dalam sebuah video di media sosial, YouTube menunjukkan bahwa ada rumah dengan empat keluarga. Rumah itu sangat kecil dan berukuran sekitar 2 x 3 meter.
Warga memiliki anak lanjut usia, di mana nenek dan keponakan mereka harus siap untuk tidur secara bergantian. Neneknya bahkan menghentikan perubahan tidur atau di pagi hari. Meskipun cucunya mendapatkan gerakan malam dan pekerjaannya mungkin berubah di sore hari.
“Dalam video itu, warga bahkan ingin tidur ketika mereka tinggal. Ini semua tentang memberikan cita -cita kemerdekaan yang belum selesai. Kekuatan Presiden Prabowo Subianto untuk kita semua, termasuk Kementerian Orang -orang yang peduli pada orang -orang,” jelas Fahri Hamzah.