Saham

Matahari Department Store Siapkan Rp 150 Miliar untuk Buyback Saham LPPF

LIPUTAN6.com, Jakarta untuk toko Matahari TBK (LPPF) bermaksud untuk melakukan adopsi (pembayaran ulang) dari tindakan yang diumumkan oleh perusahaan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penolakan saham akan dipenuhi setelah perusahaan menerima persetujuan dari Rapat Umum Tahunan Perusahaan (CCB), yang akan diadakan pada 10 April 2025. Tindakan Penebusan akan berlangsung dalam 12 bulan dari Hari Spa.

Jumlah biaya yang akan didukung untuk mengimplementasikan tindakan penebusan adalah maksimum 150 miliar rp. Membeli saham akan dibuat hingga 10% dari modal yang dibayarkan dan diberikan oleh perusahaan dan akan dilakukan pada saham seri C.

“Menerapkan penebusan saham adalah jenis perusahaan bisnis untuk meningkatkan nilai pemegang saham perusahaan, sehingga akan memberi perusahaan fleksibilitas tinggi dalam mengelola modal untuk mendapatkan struktur modal yang lebih efisien,” kata manajemen toko untuk Matahari TBK dengan imbalan informasi pertukaran (Rabu 5/3/2025).

Perusahaan memastikan bahwa uang yang akan digunakan untuk mengimplementasikan tindakan penebusan sepenuhnya diamankan dari dana internal perusahaan dan bukan konsekuensi dari proposal publik atau dana pinjaman dan bentuk utang lainnya. Selain itu, sumber dana ini tidak akan memiliki dampak signifikan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya di masa depan.

“Perusahaan memperkirakan bahwa tidak akan ada pengurangan yang signifikan dalam pendapatan perusahaan karena implementasi tindakan penebusan dan tidak memiliki dampak signifikan pada biaya pendanaan perusahaan,” tambah manajemen.

 

Diharapkan juga bahwa menerapkan penebusan saham tidak mempengaruhi kegiatan bisnis dan operasional perusahaan, karena perusahaan memiliki modal kerja yang cukup untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan. Perusahaan mendaftarkan laba bersih atas tindakan perusahaan pada tanggal 31 Desember 2024 RP 366.

Sementara laba laba adalah pendukung per tindakan jika akuisisi saham tercapai (dengan asumsi bahwa jumlah tindakan penebusan dilakukan secara maksimal) senilai 407 rp. Jika tidak ada hambatan, perusahaan akan mengumumkan posisi kinerja 2024 dan laba bersih per aksi 2024 pada 7 Maret 2025.

Industri ritel adalah sektor yang terkait dengan penjualan barang atau jasa langsung ke pengguna akhir. Industri ini memainkan peran penting dalam rantai distribusi, menghubungkan produsen dengan konsumen melalui berbagai format, seperti toko fisik, platform perdagangan elektronik atau kombinasi keduanya (omnichannel).

Sektor ritel umumnya dibagi menjadi dua kategori utama, pengecer (kebutuhan dasar) dan ritel opsional (kebutuhan sekunder/tersier). Ritel Staples mengacu pada penjualan ritel yang menawarkan kebutuhan esensial dasar atau harian bagi masyarakat.

Produk dalam kategori ini memiliki beberapa fitur utama. Antara lain, kebutuhan dasar (kebutuhan dasar). Permintaan cenderung stabil, bahkan ketika kondisi ekonomi melemah.

Termasuk produk seperti makanan, minuman, obat -obatan, kebutuhan rumah dan barang habis pakai, seperti makanan (beras, minyak goreng, gula), obat -obatan dan vitamin, produk pembersih rumah dan kebutuhan bayi, seperti susu dan popok.

Sementara itu, pemilih ritel mencakup penjualan ritel yang menawarkan barang dan jasa sekunder atau tersier, yang merupakan produk yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dasar. Sektor ini lebih sensitif terhadap siklus ekonomi, karena tergantung pada daya beli orang.

Beberapa fitur opsional ritel termasuk kebutuhan non -resmi. Permintaan meningkat ketika ekonomi membaik, dan masyarakat memiliki daya beli yang lebih tinggi. Menawarkan produk yang terkait dengan gaya hidup, hiburan, dan kemewahan.

Contoh produk seperti pakaian, aksesori, dan sepatu. Elektronik seperti smartphone, laptop dan perangkat rumah. Kemudian hiasi furnitur dan rumah. Serta kecantikan, perawatan kulit dan produk artikel mewah.

Sektor ini adalah pilihan yang menarik untuk investasi dalam bentuk tindakan. Tetapi investasi di sektor ritel membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang dinamika pasar, tren konsumen dan faktor ekonomi makro yang mempengaruhi daya beli.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *