Mau Diakuisisi Maybank, BEI Gembok Saham JMAS
thedesignweb.co.id, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atau penghentian sementara saham PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS). Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga saham JMAS yang signifikan.
Untuk menenangkan diri sebagai bentuk perlindungan bagi investor, Bursa melakukan suspensi saham JMAS pada perdagangan hari ini, Selasa 20 Agustus 2024 di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya adalah untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara cermat informasi yang tersedia dalam setiap keputusan investasi di JMAS.
Kenaikan harga saham JMAS seiring dengan kabar akuisisi yang dilakukan Maybank Indonesia Tbk (BNII). Dimana pemegang saham mayoritas JMAS Koperasi Simpanan dan Pinjaman Jasa (Kospin) dikabarkan berniat menjual saham JMAS ke Maybank Indonesia.
Saham JMAS naik ke posisi teratas auto-rejection (ARA) dengan penguatan 34,55 persen ke posisi 148 pada Senin. Secara mingguan, JMAS menguat 57,45 persen dan menguat 142,62 persen.
Sejalan dengan itu, saham-saham BNII pun terlihat bergerak di zona hijau. Saham BBNI naik 4,03 persen ke posisi 258 hingga berita ini ditulis. Dalam sepekan terakhir, BBNI menguat 20,56 persen dan menguat 6,61 persen.
PT Sucofindo memperkuat komitmennya dalam mendukung upaya penurunan emisi. Komitmen ini ditunjukkan melalui carbon offset dengan membeli Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) dari Rencana Aksi Mitigasi Perubahan Iklim yang terdaftar di Daftar Nasional Perubahan Iklim (SRN PPI).
Akuisisi SPE melalui PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara pertukaran karbon dengan nama Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) merupakan upaya penurunan emisi karbon yang dihasilkan Environmental and Social Innovation Award (ENSIA) 2024. Acara yang diselenggarakan oleh Sucofindo pada tanggal 31 Juli 2024.
Secara simbolis, pembelian SPE untuk carbon offset diserahkan oleh prinsipal BEI IX Rarman IDXCarbon penyelenggara Ic Sucofindo prinsipal Jobi Triananda.
“Kami mengapresiasi Sucofindo atas akuisisi SPE. Dengan mengakuisisi SPE, Sucofindo berkomitmen mendukung tujuan bersama dalam mengurangi emisi karbon.” .
Selain itu, Prinsipal Sucofindo Jobi Triananda mengatakan akuisisi tersebut merupakan dorongan nyata sebagai lembaga pengujian, inspeksi dan sertifikasi (TIC), serta badan verifikasi dan validasi proyek karbon (NEK) dan gas rumah kaca.
“Ini merupakan langkah praktis bagi Sucofindo untuk menerapkan carbon offset dengan membeli Sertifikat Penurunan Emisi SRN-PPI dari proyek berkelanjutan,” kata Jobi Triananda.
Kegiatan mitigasi berkelanjutan dari akuisisi SPE adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) PJB Muara Karang Blok 3 dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 & Unit 6.
Jobi mengatakan: “Kami menerapkan bentuk pengadaan emisi yang dihasilkan selama ENSIA 2024. Saat menyelenggarakan acara ENSIA, kami menerapkan kegiatan rendah emisi dan menerima konsep pertemuan insentif Konferensi dan Pameran Keberlanjutan (MICE).