Mau Investasi di Kuartal IV 2024? Simak Dulu Analisis dari Bank DBS Ini
thedesignweb.co.id, Jakarta – Dalam penelitian sebelumnya, Bank DBS menemukan aset berisiko sangat menarik untuk dikoleksi dalam dua kuartal terakhir. Pandangan ini tidak berubah meski kita memasuki kuartal keempat tahun 2024. Aset berisiko akan tetap berada pada posisi investasi yang baik akibat penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve Bank Amerika Serikat (AS) sebesar 50 basis poin.
“Kombinasi keringanan suku bunga dan fleksibilitas perekonomian, serta kemajuan teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas diharapkan dapat mendorong pertumbuhan,” kata Hou Wei Fook, manajer investasi DBS Bank, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/10/2021). 2024). “Akan menguntungkan aset-aset berisiko.”
Tren bullish di pasar saham pasti akan terus berlanjut, dengan ekspansi di area yang pertumbuhannya tertunda. Raksasa teknologi AS ini terus sukses dalam pertumbuhan portofolio.
Revolusi kecerdasan buatan yang dipimpin oleh perusahaan-perusahaan besar saat ini cukup menguntungkan. Sebab, pengembangan AI saat ini dibiayai oleh likuiditas pasar, bukan utang. DBS percaya bahwa revolusi AI masih dalam tahap awal dan masih terdapat potensi pertumbuhan yang sangat besar.
Hou Wei Fook melanjutkan, meskipun skenario soft landing masih mendasari pemikiran DBS, penting untuk menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi sedang melambat.
Untuk merespons situasi imbal hasil (yield) obligasi, yang akan terus menurun dan permintaan agregat yang melemah akibat penurunan momentum ekonomi, terdapat kebutuhan akan eksposur terhadap aset-aset berisiko yang dapat mengimbangi permintaan konsumen yang tahan lama meskipun terjadi perlambatan makroekonomi secara keseluruhan, dan obligasi Untung dari penurunan imbal hasil dan melemahnya dolar AS.
Tatanan pertahanan
Analisis DBS yang melihat siklus penurunan suku bunga di masa lalu menunjukkan bahwa sektor jasa, barang konsumsi dan kesehatan memiliki kinerja yang lebih baik (setiap triwulan) setelah penurunan suku bunga awal.
Selain fakta bahwa permintaan konsumen di sektor-sektor ini stabil, sektor-sektor seperti jasa menawarkan hasil dividen rata-rata sekitar 3,0% (dibandingkan dengan sekitar 1,4% untuk S&P 500), menjadikannya menarik bagi investor yang mencari imbal hasil tinggi .
Pasar saham ASEAN
Dalam menghadapi tantangan global, ASEAN terus mencapai pertumbuhan yang kuat. Permintaan domestik yang tangguh didukung oleh pasar tenaga kerja dan harga yang stabil, kinerja pariwisata yang terus baik, dan pemulihan ekspor yang didukung oleh Tiongkok+1 merupakan pendorong utama pertumbuhan.
Suku bunga rendah dan melemahnya dolar serta langkah-langkah stimulus baru Tiongkok akan semakin meningkatkan pasar saham ASEAN.
REET Asia:
Dana REIT Asia akan mendapatkan keuntungan besar dari penurunan suku bunga mengingat sensitivitasnya terhadap nilai pinjaman dan biaya pendanaan yang tinggi. Biaya pendanaan yang lebih rendah karena The Fed terus melonggarkan kebijakannya akan meningkatkan profitabilitas REIT dan pembagian dividen kepada investor.
Tidur:
Secara umum, emas memiliki korelasi negatif dengan dolar, yang diperkirakan akan melemah seiring dengan terus dilakukannya penurunan suku bunga oleh The Fed. Aset-aset safe-haven akan mendapatkan keuntungan dari meningkatnya ketegangan geopolitik dan berlanjutnya pembelian oleh bank sentral global.