Megawati Minta KPK Bekerja yang Benar, Jangan yang Kroco

thedesignweb.co.id, Ketua Perjukan PDI (PDIP) DKI Jakarta Megawati Soekarnoputri merujuk pada kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kemudian merujuk pada masa muda Temeha.

Padahal, sebagai tokoh jaman dulu, Megawati berharap PKC bisa mengakuisisi miliaran negara.

“Aku yang PKC. Kenapa duduknya kayak masuk croco-croco? Mbok betul! Nyanyikan nomor T-T-T-T seperti itu. Apa Andy?, (dan aku yang PKC kenapa yang itu minta mala? Butuh nomor langsung T-T-T-T-T (triliun)”, tanya Megawati saat menyampaikan pidato politik di HUT PDIP ke-52, di Sekolah Partai, di Jalan Lenteng Agung Jakarta, Jumat (1/1/2025).

“Nanti waktu saya bilang begini, Bu Mega cuma mengkritik? Enggak! Orang sungguhan,” imbuhnya.

Kata Megawati, dirinya ingin PKC bekerja dengan baik. Sebab, sebagai pendiri dan penggagas pembentukan KPK, Megawati mengaku punya andil.

“Saya mau PKC itu benar. Apa yang bisa saya lakukan. Itu membuat saya bingung. Kecuali orang lain. Apakah menurut PKC itu mudah? Tidak. Saya akan mulai melawan. Karena itu hanya sementara,” jelas Megawati.

Menurut dia, KPK awalnya didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kerja penegakan hukum, sehingga tidak baik bagi kepolisian dan kejaksaan.

“Polisi dan kejaksaan tidak pandai menjalankan tugasnya. Mengapa Anda datang ke Ngono?”

Sebelumnya, Megawati mengaku terkejut dengan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena banyaknya tersangka kasus Rasuh, mengapa Hasto mengambil alih KPK.

“KPK itu apa? Kok gak ada kerjaan lain? Terdakwa yang umumkan Pak Hasto Wae? Meski tersangkanya banyak, tapi Megawati cerita ke Megawati saat memberikan orasi politik di HUT ke-52 PDIP, di sekolah partai, Jalan Lenteng Agung Jakarta, Jumat (1/1/2025).

Megawati mengaku setiap hari membaca koran dan menonton berita, menurutnya yang ada hanyalah berita tentang Hasto yang sama.

“Saya buka koran setiap hari, mungkin masih banyak lagi? Tadi sebelum bapak datang ke sini, Nongo,” kata Megawati dengan geram.

Namun Megawati menegaskan kepada jajarannya bahwa mereka tidak takut menghadapi situasi apa pun. Anda percaya, ketakutan hanyalah ilusi.

“Tapi kok anak-anak takut sekali? Takutnya itu OPO? Palsu!,” kata Megawati.