Melihat Spanduk yang Dipermasalahkan DPP PDIP di Jalan-jalan Jakarta
thedesignweb.co.id, Jakarta DPP PDI Perjuangan (PDIP) tengah dilanda masalah akibat tersebarnya spanduk negatif yang dipasang jelang kongres partai yang digelar tahun depan.
Pantauan Jumat (20/12/2024), sejumlah spanduk digantung di beberapa tempat di Jakarta dan nama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diubah menjadi Partai Demokrasi Indonesia Ilegal (PDIP).
Spanduk berwarna merah itu juga menampilkan wajah Megawati Soekarnoputri.
Tak hanya itu, spanduk tersebut juga menyatakan DPP PDIP 2019-2024 sah berdasarkan Undang-Undang Partai Politik Nomor 2 Tahun 2011. Mereka juga menulis DPP PDIP 2024-2025 ilegal karena tidak ada kongres.
Pada spanduk tersebut juga tertulis Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-05 AH.11.02 Tahun 2024 adalah ilegal. Ia pun menuliskan tulisan “MEGAWATI ILEGAL” dengan huruf besar di spanduk tersebut.
Semua spanduk yang dipasang di beberapa lokasi memiliki teks atau konten yang sama, tetapi warna latar belakang berbeda. Mulailah dengan warna merah, hitam dan putih.
Sebelumnya, DPP DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus meminta polisi turun tangan untuk menangkap pelaku.
“Kami menelepon polisi untuk mencari tahu siapa pelaku di baliknya,” ujarnya di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).
Deddy mencatat, banyak spanduk yang menyerang kehormatan dan wibawa partai dipasang di kawasan strategis, bahkan di ring kedua seperti Kuningan, Rasuna Said. Menurutnya, sangat mengejutkan polisi tidak bisa mengidentifikasi poster spanduk tersebut.
“Karena di mana-mana ada CCTV dan kawasan ini harus selalu steril karena banyak, misalnya kedutaan dan sebagainya.”
Deddy menduga hal itu merupakan upaya penyerangan yang sistematis dan sistematik atau disebut dengan mengalahkan PDIP.
“Tidak mungkin orang biasa melakukan ini. Ini adalah pekerjaan yang sistematis dan terorganisir.”
Terkait hal itu, Deddy menyebut Presiden PDIP Megawati Soekarnoputri sudah meminta jajarannya bersiap.
“Kami mohon seluruh jajaran partai siap menghadapi upaya penyerangan terhadap PDI Perjuangan, dalam bahasa Bu Megawati itu chaos dan semacamnya, PDI Perjuangan chaos,” ujarnya.
Ronny mengatakan, hal ini menjadi perhatian serius bagi PDIP serta kader dan simpatisan Partai, karena menunjukkan upaya negatif untuk mempengaruhi opini publik.
Penyebaran baliho dan spanduk yang menghasut di PDI Perjuangan menimbulkan status siaga-1 yang bereaksi terhadap upaya “konsolidasi” PDI Perjuangan sebelum Kongres PDI Perjuangan yang ditunjuk oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, sehingga memancing kemarahan anggota dan kader partai. .dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ronny meminta aparat kepolisian menegakkan hukum dan keadilan demi menjaga stabilitas politik nasional.
“Indonesia adalah negara hukum sebagaimana disyaratkan oleh Konstitusi, sehingga tindakan yang merugikan partai politik yang sah dan warga negara Indonesia yang dilindungi kedudukan hukum dan pemerintahannya, tindakan gangguan tersebut berpotensi menimbulkan ketidakstabilan sosial dan nasional,” tegasnya.
Ronny juga menyebut baliho, spanduk, dan penyerangan terhadap Presiden Jenderal Megawati telah membuat marah seluruh kader PDIP.
Hal ini membuat marah anggota dan kader Partai di seluruh Indonesia, kata Ronny.
Ia juga mengingatkan, PDIP adalah partai politik yang sah berdasarkan akta notaris nomor 05 tanggal 27 Juni 2024 dan disahkan melalui keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-05.11.02. Tahun 2024, pada tanggal 1 Juli 2024 Perihal Persetujuan Perubahan Susunan, Susunan dan Kepegawaian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Masa Jabatan diperpanjang hingga tahun 2019-2024. 2025.
Legitimasi ini tidak bisa dipungkiri dan menjadi landasan kokoh bagi PDI Perjuangan dalam menjalankan tugas politiknya, ujarnya.
Ia juga menyatakan, jika perpanjangan masa pemerintahan Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan dilakukan sesuai Pasal 28 Pasal Persatuan Partai dan Pasal 15 Peraturan Internal Partai, maka terjadi perpanjangan administrasi. pasti ada waktu. Kewenangan Ketua Umum seperti yang diminta Kongres Partai dan diprediksi pada Rakernas V PDI Perjuangan 2024.
Dalam konferensi pers tersebut, DPP PDIP juga menayangkan video sejumlah pimpinan Partai Demokrat Kurdistan dan DPD serta mengumumkan bahwa mereka kuat dan siap melawan pihak yang mencoba menyerang Megawati dan partai berlambang danau putih tersebut.
Koresponden: Nur Habibi/Merdeka.com