Menakar Imbas Pelantikan Donald Trump ke Pasar Modal Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Sebelum pembukaan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), menunjukkan pasar keuangan global yang beragam. Kepala penelitian dan ekonom Meress Aseet, Aria Wesnoproto, mengatakan pasar mengharapkan atau merupakan harganya.
Di masa depan, dia mengatakan pasar akan melihat jika Trump akan mewujudkan semua program selama kampanye.
“Tampaknya pasar telah cukup memahami bahwa Trump, hingga 2017-2020, ingin menyadari semua janjinya.”
Di sisi lain, secara eksklusif melihat posisi Donald Trump, yang cenderung mengambil kebijakan bilateral. Kebijakan masa depan Trump tergantung pada tingkat Amerika Serikat memiliki keuntungan dari perjanjian.
“Oleh karena itu, misalnya, jika dia merasa kehilangan, dia akan menerapkan kebijakan proteksionis,” tambahnya secara eksklusif. Prediksi IHSG
Prediksi indeks harga CSPI (CSPI) juga 8000 tahun ini juga dapat dicapai di tengah kemampuan perang komersial pada zaman Donald Trump 2 di Amerika Serikat.
“Meskipun peserta pasar masih menunggu berita positif dari global dan lokal, kami masih optimis tentang pasar sekuritas Indonesia karena dua pekerja dari negara itu, yang merupakan inflasi yang stabil dan mempertahankan daya beli,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa Indonesia terus menunjukkan penurunan, dengan dukungan stabilitas harga makanan. Diperkirakan bahwa harga komponen pakan akan tetap stabil tahun depan, selama tidak ada gangguan dalam cuaca keras yang dapat mempengaruhi produksi pangan.
Dia menambahkan bahwa dengan harga komponen pakan yang stabil, serta pembatasan yang dikenakan untuk mengimplementasikan pajak tambahan yang efektif sebesar 12 % untuk pemerintah, terutama untuk barang dan jasa mewah, itu akan menjadi faktor positif dalam mempertahankan daya beli dan mengonsumsinya pada orang Indonesia.
Untuk ekonomi makro, penelitian aset mirae akan mengharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025, 5 % dengan versi referensi 5,5 % pada akhir tahun.
Menurutnya, dengan terus berosilasi dari kondisi pasar dengan tajam dan mengharapkan pengaruh kebijakan Trump, ada kemungkinan bahwa Bank Indonesia akan mengurangi suku bunga pada semester kedua/2024.
Ketika memperhitungkan berbagai faktor ekonomi total, pasar modal Indonesia berlanjut di cakrawala positif pada tahun 2025. Diharapkan bahwa kondisi global yang sulit akan dihadapkan dengan kebijakan dan sinergi yang tepat dari semua pemangku kepentingan.
Sebelumnya, aset PT Mirae Sekuritas Indonesia optimis bahwa Pasar Modal Indonesia pada tahun 2025 masih positif. Perusahaan memprediksi indeks harga saham majemuk (CSPI) di 8000, di tengah -tengah kemungkinan perang dagang tahun depan.
Kepala Penelitian dan Ekonom Meris Asset, wasit Aria Wesnoproto tahun ini bahwa fluktuasi pasar saham Indonesia sangat besar dengan catatan tertinggi JCI 7.905. Situasi ini dekat dengan prediksi Meriai tentang aset 7.915 tahun 2024, sebelum koreksi lagi, menunjukkan bahwa dinamika dinamika pasar masih dipengaruhi oleh perasaan global dan lokal.
“Prediksi positif pasar modal lokal terutama didukung oleh dua faktor ekonomi total lokal, yang merupakan inflasi yang stabil dan mempertahankan kekuatan pembelian.” ).
Dia mengatakan bahwa Indonesia terus menunjukkan penurunan, didukung oleh dukungan stabilitas komponen nutrisi. Dalam hal terjadi topik yang menggunakan peta jalan keuangan pemerintah baru, diperkirakan bahwa harga komponen pakan akan tetap stabil tahun depan, selama tidak ada gangguan dalam cuaca keras yang dapat mempengaruhi produksi pangan.
Dia menambahkan bahwa dengan harga stabil komponen pakan, efek peningkatan PPN (PPN) adalah dari 11 % menjadi 12 % diperkirakan bahwa itu tidak penting, terutama karena kuku dikeluarkan dari kenaikan pajak.
Dia melanjutkan pengendalian inflasi, itu dapat mempengaruhi faktor kekuatan pembelian sehingga masih dipertahankan, terutama di sektor makanan, yang akan menjadi kolom paling penting yang mempertahankan kekuatan pembelian orang.
Wasit mengatakan: “Kami optimis bahwa pengeluaran publik (pengeluaran keluarga) akan dilestarikan dan tumbuh di tahun depan.”
Dengan dukungan dari kontrol yang diharapkan dari kontrol yang diharapkan sebesar 2,8 % pada tahun 2025 dan kekuatan pembelian yang kuat, tim peneliti aset Mirai mengharapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan mencapai 5 % dengan tingkat referensi 5,5 % pada akhir tahun depan .
Menurutnya, sehubungan dengan berbagai faktor ekonomi makro, pasar modal Indonesia melanjutkan cakrawala positif pada tahun 2025. Diharapkan bahwa kondisi global yang sulit akan dipenuhi dengan kebijakan dan sinergi yang sesuai dari semua pemangku kepentingan.
Ketika datang ke perhatian, diharapkan bahwa rendah harga standar lokal (BI Manfaat) diperkirakan lebih terbatas karena kondisi ekonomi global, terutama tantangan kebijakan ekonomi pemerintah Amerika yang baru.
Prediksi bahwa kebijakan ekonomi internal dalam beberapa pembelajaran memiliki kemampuan untuk mengoperasikan perang komersial dengan mitra dagang terpenting, yang dapat mengganggu kegiatan perdagangan dunia.
“Selain itu, diperkirakan bahwa kebijakan ini telah memicu inflasi di Amerika Serikat dan mempersempit area suku bunga rendah untuk Federal Means (FFR), yang pada akhirnya memperkuat nilai tukar dolar AS di pasar global, yang, yang, memiliki dan mengatakan bahwa dampak pada ekonomi negara berkembang termasuk Indonesia.