Menakar Potensi IHSG Saat Pergantian Pemerintahan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Bursa Efek Indonesia (IHSG) diperkirakan bisa menembus level 8.000 pada akhir tahun 2024. Analis menilai IHSG berada di teritori positif meski ada heboh terkait pergantian presiden pada 20 Oktober mendatang.
Senior Investment Intelligence Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mencatat, sejarah IHSG positif pada tahun-tahun politik, misalnya pada 2004, 2009, 2014, 2017, 2019, bahkan 2024 yang diperkirakan kinerja IHSG bagus.
Di sisi lain, Nafan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga di kisaran 5%. “Kalau saya lihat kinerja IHSG selama delapan tahun terakhir, Oktober-Desember bahkan Januari-Februari selalu berada di area yang baik. Hal ini bisa mengingatkan investor akan tingkat kepercayaan mereka terhadap koleksi saham yang bagus dan murah. , ” kata Nafan.
Hal ini sering kali berdampak pada pembengkakan jendela di akhir kuartal dan efek bulan Januari. Sebelumnya, Mirae Asset memperkirakan Indeks Nilai Saham (IHSG) bisa naik ke 7.915 dan sektor ritel akan menunjukkan kinerja positif pada kuartal IV 2024.
Chief Financial Officer Syailendra Capital, Victor Teja, menilai tanda IHSG ke-8.000 akan semakin terlihat pasca pergantian Presiden pada Oktober mendatang.
“Kita tunggu Oktober, 20 Oktober nanti presiden dilantik, kita tunggu menterinya di sana bagaimana, baru kita ukur di sana,” kata Victor.
Produk tersebut menunggu kabinet di pemerintahan Prabowo. Pasalnya, santer beredar kabar Prabowo ingin menambah jumlah menteri menjadi 44-54 menteri. Ada lembaga pemerintahan yang terpecah, ada lembaga administrasi baru, dan ada organisasi baru. Namun apapun rencananya, pelaku pasar berharap tim yang dipilih berasal dari kalangan profesional.
“Mungkin pasti pembagian kuenya, tapi kalau bisa seprofesional mungkin. Dan sepertinya pidato tanpa perlawanan juga bisa terjadi. tidak. Dengan kata lain, yang terpenting adalah stabilitas politik, keamanan,” kata Victor.
Victor mencermati pemilihan presiden AS pada bulan November. Perkiraannya, IHSG di bulan Oktober agak lesu dan akan mulai perakitan di bulan November yang dilanjutkan di bulan Desember. Saat ini, Victor sedang melirik sektor-sektor yang ia sukai, termasuk perbankan.
“Yang pasti mulai terlihat perbankan, lalu konsumer. Lalu telco, tapi nggak jauh-jauh. Telekom lagi cari yang punya layanan korporasi. Sementara properti mungkin agak telat ya, agak lambat. . Ketika suku bunga turun mereka akan mengambil keuntungan, tapi belum (sejauh ini),” kata Victor.
Sebelumnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga merevisi Indeks Surat Berharga Negara (IHSG) menjadi 7.585 pada akhir tahun 2024. Sehingga masih ada ruang penguatan dibandingkan situasi saat ini yang berkisar 7.100 seiring dengan adanya penyesuaian bunga acuan. kecepatan. oleh pelaku usaha dan pemasok.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, perkiraan IHSG didasarkan pada perkiraan makroekonomi terkini terkait semakin terbatasnya ruang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan situasi nilai tukar. .
“Tahun 2024 kita harapkan 8.100. Tapi seperti kita ketahui, kondisinya mungkin tidak sesuai perkiraan sebelumnya, sehingga kita turunkan target IHSG dari 8.100 menjadi 7.585,” kata Rully pada Investor Network Conference 2024 via Mirae Asset , Kamis (3/7/2024).
Dengan perkiraan tersebut, Mirae Asset Research Group memilih 9 saham (top pick) yaitu ACES, ASII, BBRI, BBCA, BMRI, CPIN, MAPI, MYOR, dan TLKM. Dari sisi makroekonomi, Rully juga optimistis kondisi Indonesia akan positif dan perkiraan cepat penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dipengaruhi oleh stabilitas nilai tukar rupiah dan potensi penurunan suku bunga. pengurangan di AS suku bunga acuan (Funded Fund Rate/FFR).
Di tengah situasi yang penuh tantangan tersebut, pertumbuhan kredit perbankan juga diproyeksikan dapat mencapai target pertumbuhan BI sebesar 10%-12%. Kebijakan BI saat ini membantu mendukung stabilitas, dan Mirae Asset yakin hal ini akan bertahan lebih lama dan dampak volatilitas Rupiah akan lebih terkendali.
Oleh karena itu, kami memperkirakan pertumbuhan PDB (pertumbuhan ekonomi) Indonesia sebesar 5,01% pada tahun 2024 dan 5,02% pada tahun 2025, karena kebijakan penurunan suku bunga yang lebih rendah yang direncanakan sebelumnya.”
Amerika dan India diprediksi akan mendukung perdagangan global pada semester II/2024 hingga tahun depan, menurut Rully. Dalam kasus AS, pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam juga diyakini akan moderat, dan lambatnya efek pengetatan akan dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang sangat agresif mulai tahun 2022 dan seterusnya.
Faktor lainnya, ia menilai ketidakpastian masih sangat tinggi dan sulit memprediksi kelanjutan perselisihan geopolitik antara Iran dan Israel. Ketegangan geopolitik di kawasan lain, katanya, dapat menyebabkan pelemahan jangka pendek, namun lemahnya angka permintaan global terutama disebabkan oleh lemahnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok.