Saham

Menakar Prospek IPO MR DIY

thedesignweb.co.id, Jakarta PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau lebih dikenal dengan merek MR DIY siap mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode MDIY. PT Daya Intiguna Yasa Tbk menawarkan kepada publik sebanyak 2.519.039.400 lembar saham dengan harga Rp 25.

Saham yang diterbitkan sebanyak 2.267.135.400 lembar saham atau senilai 2,26 miliar Azara Alpina Sdn Bhd yang mewakili 9 persen dan 251.904.000 lembar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan atau setara dengan 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Harga awal dipatok pada kisaran 1.650-1.870 per saham. Dengan demikian, jumlah IPO diperkirakan paling besar yakni Rp 4,71 triliun, yang mana IPO Rp 471,06 miliar dan Rp 4,23 triliun berasal dari penawaran umum saham oleh para penjual.

Dari sisi potensi bisnis, Direktur Customer Reading dan Edukasi PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menilai IPO MDIY akan sangat bagus dan lini bisnisnya merupakan bisnis komersial. Hal ini sejalan dengan potensi peningkatan konsumsi, terutama jika perkiraan suku bunga terus dilonggarkan.

Namun kami juga memperkirakan dampak dari kebijakan PPN 12% yang diterapkan pemerintah pada tahun 2025 dapat membatasi pertumbuhan bisnis ritel, kata Audi kepada thedesignweb.co.id, Selasa (26/11/). 2024). Jumlah toko

Per Juni 2024, MDIY terlihat memiliki 824 toko di seluruh Indonesia dan SSSG mencapai 11% dibandingkan rekan-rekan seperti ACES yang sebesar 10,7% YoY. Dilihat dari kinerjanya, MDIY mencatat pertumbuhan bersih untuk periode saat ini sebesar 253% year-on-year per Juni 2024. .

“Kami jelaskan mengenai IPO ini, istirahat mewakili 9% (90% uang akan masuk ke manajemen) dari manajemen, sisanya mewakili 1% (10% dari total modal) adalah saham baru. diterbitkan menggunakan dana IPO jumbo sebesar “Rp 4,23 triliun yang 60% dibayarkan kepada direksi PT Bank CIMB Niaga,” jelas Audi.

Merujuk data prospektus, Audi mencatatkan EPS per Juni 2024 sebesar Rp 42,46 (disetahunkan). Dengan perkiraan harga IPO Rp 1.650-1.870, PER (disetahunkan) sebesar 38,8x hingga 44x atau lebih dari wilayahnya yang sebesar 18,87x.

Sebelumnya, PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau yang lebih dikenal dengan brand MR DIY, retailer furnitur mengumumkan rencana menggelar penawaran umum perdana (IPO) sebagai rencana strategis untuk memperluas dan memperkuat posisi kuatnya sebagai pemimpin bukan sekedar komoditas. . – perusahaan dagang yang berkantor pusat. 

CEO Daya Intiguna Yasa Edwin Chea mengatakan langkah ini merupakan langkah penting dalam perjalanan MR DIY sejak memasuki pasar Indonesia pada tahun 2017. 

Edwin Chea, Presiden PT mengatakan, “Kami memiliki visi untuk terus mengembangkan kemampuan kami sehingga dapat melayani lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia, menyediakan produk berkualitas dengan harga terbaik untuk semua orang.” Daya Intiguna Jasa Tbk, di surat kabar, Senin (25/11/2024).

MR DIY berencana menerbitkan saham kepada masyarakat melalui IPO sebanyak 2.519.039.400 lembar saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Saham tersebut akan ditawarkan dengan harga berkisar Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham. 

Penawaran atau sekolah pertama dimulai pada 25 November hingga 3 Desember 2024. Rencananya MR DIY akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 19 Desember 2024 dengan ticker MDIY. 

“IPO ini tidak hanya bertujuan untuk pertumbuhan bisnis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. “Dengan langkah ini, kami optimis MR DIY akan terus menjadi mitra terpercaya bagi pelanggan, masyarakat, dan pemegang saham.” Edwin menjelaskan.

MR DIY menunjuk PT. CIMB Niagara Securities dan PT. Mandiri Securitas sebagai penjamin emisi pengajuan efek. Melalui IPO ini, Pak. DIY. memiliki potensi pendapatan sebesar Rp 4,71 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari Rp471,06 miliar dari penawaran saham baru dan Rp4,24 triliun dari penawaran saham kepada pemegang saham. 

 

Perseroan akan mengalokasikan dana hasil IPO untuk berbagai keperluan. Sekitar 60 persen akan digunakan untuk membayar pokok, 30 persen diperuntukkan untuk biaya pembukaan toko baru di Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku. 

Sedangkan 10 persen sisanya akan digunakan sebagai modal kerja. Dengan lebih dari 800 toko yang tersebar di seluruh Indonesia, MR DIY telah menjadi tempat pertama untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan berbagai daerah. 

Pertumbuhan pesat ini tidak hanya mencerminkan kekuatan model bisnis perusahaan, namun juga keberhasilan ekspansi strategisnya.

 

Pendapatan perseroan pada tahun 2021 hingga 2023 tumbuh dengan CAGR sebesar 109%, naik dari Rp 894 miliar menjadi Rp 3,9 miliar.

Apalagi, laba bersih menunjukkan perubahan signifikan, dari rugi Rp 80 miliar di tahun 2021 menjadi untung Rp 353 miliar di tahun 2023. 

Peningkatan efisiensi dan rencana ekspansi perusahaan menghasilkan pendapatan positif yang meningkat menjadi Rp 291 miliar pada akhir tahun 2023 dibandingkan Rp 132 miliar pada tahun 2022.

Informasi lain, per 30 Juni 2024, perseroan membukukan pendapatan Rp3,2 triliun dan laba bersih Rp534 miliar serta posisi arus kas Rp361 miliar. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *