Menaker Yassierli Serukan Inovasi Preventif untuk Perluasan Kepesertaan Jaminan Sosial
Liputan6.com, Menteri Pelayanan Kemanusiaan Jakarta Yasirli mendesak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) mengambil langkah baru untuk menarik pekerja sektor non-pegawai agar mendaftar menjadi peserta layanan BPJS. Ia menekankan perlunya menerapkan langkah-langkah preventif untuk memperluas cakupan kepesertaan BPJS pada pekerja yang tidak rentan terhadap bahaya kerja.
“Proyek BPJS sudah on track. Langkah selanjutnya memerlukan rencana atau indikator untuk mengundang para pekerja langka yang penghasilannya tidak terjamin, namun mampu bekerja keras sebagai peserta,” Konferensi Jamsostek tahun 2024 bertemakan tema tersebut, kata Yasirli usai membukanya. ‘Melindungi kelas menengah dan rentan terhadap emas Indonesia’ di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Yasirli mengatakan, dari pengalamannya mendukung rencana Kementerian Kesehatan tahun 2015, lebih baik mencegah daripada mengobati. Untuk itu, dia ingin konsep pencegahan tersebut diterapkan pada Asuransi Kecelakaan Kerja (JKK) milik BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut Yasirli, melalui upaya preventif, BPJS dapat menganalisis tingkat risiko kecelakaan dan penyebabnya pada setiap perusahaan yang beroperasi. Pendataan ini dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada perusahaan.
“Biaya untuk melakukan pencegahan jauh lebih rendah dibandingkan membayar JKK. Oleh karena itu, anggaran di JKK bisa ditekan,” ujarnya.
Yasirli mengatakan, upaya preventif juga bisa dilakukan pada program penunjang pekerjaan (JKP). BPJS bisa berperan sebagai perusahaan yang memberikan keringanan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Pentingnya pengurangan dan rencana yang disusun dari data dan penelitian dengan dukungan pihak lain,” ujarnya.
Yasirli mengatakan, tantangan lain saat ini tidak hanya memperluas kepesertaan proyek BPJS, khususnya di sektor informal. Namun bagaimana dampak besar jaminan sosial terhadap peserta layanan BPJS?
“Saya kira bukan hanya meningkatkan partisipasi dari (sektor) umum saja, walaupun saat ini masih menjadi tantangan. Tapi masyarakat ini benar-benar melakukan sesuatu untuk mereka dan yang penting Jamsostek adalah orang yang tepat untuk semua. pekerja,” kata Yasirli yang turut hadir bersama Wakil Menteri Emmanuel Ebenezer dalam acara tersebut.
Sementara itu, Direktur Operasional BPJS Angoro Eko Kahyo mengungkapkan, kontribusi pekerja lepas (pekerja tidak berbayar) baru mencapai 9,4 juta dari total 40,80 juta pekerja yang dilindungi jaminan sosial. Saat ini, 31 juta pekerja dan 5,6 juta pekerja konstruksi tidak terlindungi.
,