Menang KO di UFC 308, Ilia Topuria Tunjukkan Rasa Hormatnya ke Max Holloway
thedesignweb.co.id, Jakarta – UFC 308 baru saja usai pada Minggu (27/10/2024) WIB. Acara tersebut digelar di Etihad Arena di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Sorotan UFC 308 pit Juara kelas bulu UFC Ilia Topuria vs. Peringkat #2 Max Holloway. Topuria berhasil mempertahankan posisinya melawan Holloway dengan mengalahkan rekannya (KO).
Usai pertandingan, Topuria menunjukkan rasa hormatnya kepada Holloway. Ia memandang para pejuang asal Amerika Serikat sebagai pejuang yang inspiratif.
“Dia benar-benar menginspirasi saya dalam karir saya, dia adalah panutan yang baik bagi generasi berikutnya,” kata Topuria.
Petarung Georgia itu kemudian berharap bisa melanjutkan contoh baik yang diberikan Holloway kepadanya untuk menginspirasi para petarung masa depan.
“Saya harap saya bisa menjadi bagian kecil dari teladan yang beliau berikan kepada saya untuk generasi selanjutnya,” ujarnya.
Dengan kemenangan besar tersebut, Topuria resmi memperpanjang kemenangan yang telah ia peroleh sepanjang karir MMA-nya. Ia saat ini memegang rekor menang 16 kali dan tidak pernah kalah.
Topuria mengalahkan Holloway saat pertandingan mencapai babak ketiga. Petarung berusia 27 tahun itu melemparkan hook kirinya yang jatuh dengan keras ke dagu Holloway. Holloway yang terjatuh langsung terkena serangan ground and pound dari Topuria.
Wasit Mark Goddard yang sedang bertugas saat itu langsung menghentikan pertandingan saat waktu tersisa 1 menit 34 detik. Dalam hal ini, Topuria menjelaskan bahwa kemenangan tersebut juga berkat bimbingan sang kakak.
“Dia (Holoway) mulai mundur dan dia tidak sering melihat Max Holloway. Lalu kakak saya mengatakan kepada saya dari salah satu sudut, ‘Teruslah mendorong.
Tak hanya petinju yang tak terkalahkan, Topuria juga mencetak rekor baru UFC. Ia saat ini tercatat sebagai juara UFC termuda karena usianya baru 27 tahun.
Topuria tak hanya menunjukkan kemenangan besar di partai utama. Sebelumnya, acara utama adalah pertarungan kelas menengah antara Khamzat “Borz” Chimaev dan Robert “The Reaper” Whittaker.
Chimaev hanya membutuhkan satu putaran untuk menang melawan Whittaker. Menggunakan teknik menggigil telanjang, Chimaev mematahkan rahang lawannya.
Karena itu, dia merasa ada yang tidak beres dengan rahang Whittaker. Namun, Chimaev sama sekali tidak berniat melakukannya.
“Saya merasa rahangnya hampir patah, tapi saya sebenarnya tidak ingin mematahkannya,” kata Chimaev.
Saat kejadian, Pak Chhim Vanny menjelaskan bahwa dia hanya bekerja sebagai petarung.
“Saya seorang pejuang, adalah bagian dari tugas saya untuk menyakiti orang. “Saya mendengar ‘pop’,” katanya.
Chimaev juga menjadi salah satu petarung yang belum terkalahkan di UFC saat ini. Ia mencatatkan 14 kemenangan tanpa kalah satu kali pun.